Paguyuban Pasundan Sentil Kritik Rizal Ramli ke JK

Jum'at, 21 Agustus 2015 - 15:39 WIB
Paguyuban Pasundan Sentil...
Paguyuban Pasundan Sentil Kritik Rizal Ramli ke JK
A A A
BANDUNG - Beda Pendapat antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) masih menjadi pembicaraan publik.

Perseteruan terkait perbedaan pendapat dalam menyikapi proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt itu juga dikritik Paguyuban Pasundan.

Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi dalam pembukaan kongeres organisasi tersebut menyampaikan tentang berbagai hal, meliputi politik, ekonomi hingga sosial.

Dalam akhir sambutannya, dia menyentil perseteruan yang terjadi antara Rizal Ramli dan JK.

"Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi menteri-menteri mengkritik Presiden, menteri menantang Wapres," kata Didi dalam acara pembukaan Kongres Paguyuban Pasundan ke-42 di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jumat (21/8/2015) yang disambut tepuk tangan hadirin.

Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi dalam sambutannya sempat mengungkap sejarah berdirinya Paguyuban Pasundan.

Lalu dia menyampaikan orasi yang membahas berbagai tema mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial.

Dia menekankan soal pentingnya berbudaya ramah dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Bahkan pada akhir sambutannya, dia menyentil perseteruan antara Rizal Ramli dan JK.

"Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi menteri-menteri mengkritik Presiden, menteri menantang Wapres," kata Didi yang disambut tepuk tangan hadirin.

Kritik menurutnya adalah hal wajar. Tapi cara menyampaikan kritik harus dengan cara yang baik. "Niat baik disampaikan dengan cara yang salah hasilnya tidak akan baik," ucapnya.

Ketua Dewam Pangaping Paguyuban Pasundan, Ginanjar Kartasasmita juga ikut mengomentari apa yang terjadi antara Rizal dan JK. Bahkan Politikus senior itu meminta JK bersabar.

"Kami doakan Bapak selalu sehat, sabar. Walaupun tadi kata Pak Didi disebut ada yang menantang Bapak, sabarin saja Pak dan arif seperti selama ini," tutur Ginanjar.


PILIHAN:


Dalam Kasus Century, KPK Tunggu Salinan Putusan Budi Mulya
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0693 seconds (0.1#10.140)