Level Sianida 356 Kali Batas Normal

Jum'at, 21 Agustus 2015 - 07:48 WIB
Level Sianida 356 Kali Batas Normal
Level Sianida 356 Kali Batas Normal
A A A
BEIJING - Level sianida dalam air dekat lokasi ledakan di Pelabuhan Tianjin, China, lebih dari 356 kali batas standar normal. Meski demikian, air di kota dinyatakan aman.

Biro Perlindungan Lingkungan Tianjin menyatakan hal itu kemarin. Mereka menjelaskan, bahan kimia itu terdeteksi dalam 25 lokasi pemantauan air dalam zona isolasi di sekitar lokasi ledakan.

”Level sianida yang sangat tinggi terdeteksi di delapan lokasi dalamtingkattertinggi mencapai 356 kali batas normal yang diizinkan,” papar laporan Biro Perlindungan Lingkungan Tianjin, dikutip kantor berita AFP. Otoritas sebelumnya telah mengungkapkan, tes sianida itu menunjukkan level 28 kali dari batas normal. Pernyataan biro lingkungan kemarin tidak menjelaskan proses terjadinya peningkatan level secara drastis tersebut.

Sebanyak 16 titik pengujian di luar zona bahaya, sianida terdeteksi enam kali lipat di atas batas normal. Meski demikian, semua titik pengujian lainnya berada di bawah batas normal. Ledakan di fasilitas gudang bahan berbahaya pekan lalu mengakibatkan bola api raksasa dan menewaskan sedikitnya 114 orang. Lebih dari 60 orang lainnya hilang dengan tujuh jasad belum teridentifikasi.

Ledakan itu juga memicu kekhawatiran kontaminasi polutan beracun dalam udara dan air di Kota Tianjin yang memiliki populasi sekitar 15 juta jiwa tersebut. Pejabat pemerintah menyatakan, sekitar700tonsodium sianida yang sangat beracun. Sodium sianida memiliki beragam penggunaan untuk industri, termasuk dalam penambangan emas. Bahan kimia ini berbentuk kristal putih atau bubuk putih.

Sodium sianida dapat melepaskan gas hidrogen sianida yang biasa digunakan dalam eksekusi menggunakan gas di Amerika Serikat (AS). Paparan akut pada konsentrasi rendah dapat mengakibatkan mual, lemah, dan iritasi mata serta kulit. Adapun paparan dalam konsentrasi tinggi dapat memengaruhi sistem syaraf pusat dan kardiovaskular, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS.

Lembaga penyiaran negara CCTV melaporkan, level sianida rata-rata di air yang mengisi kawah besar di pusat ledakan mencapai lebih dari 40 kali di atas batas normal. ”Semua air yang tercemar berada di lokasi yang ditutup. Kami tidak akan mengeringkannya sebelum kami membersihkannya,” kata pejabat perlindungan lingkungan Tian Weiyong.

Personel pemulihan telah membangun bendungan pasir dan tanah di sekitar pusat ledakan seluas 100.000 meter persegi yang disebut ”area inti” untuk mencegah terjadinya kebocoran polutan. Para pejabat pemerintah juga menegaskan bahwa udara dan air aman. Meski demikian, warga setempat khawatir dan grup lingkungan internasional Greenpeace menyerukan agar semua pihak berhati-hati.

Presiden China Xi Jinping dan pejabat tinggi lainnya memerintahkan agar pihak yang bertanggung jawab diproses secara hukum. Media setempat melaporkan, 10 eksekutif dari Tianjin Rui Hai International, perusahaan yang mengoperasikan gudang yang menyimpan bahan kimia berbahaya itu ditahan setelah ledakan. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga memerintahkan pemeriksaan persediaan senjata dan amunisi.

”Tentara dan polisi bersenjata diminta memeriksa gudang yang menyimpan senjata, amunisi, bahan bakar, bahan kimia, bahan peledak dan bahan beracun lainnya,” papar surat kabar PLA Daily . Perintah itu muncul setelah laporan media pekan lalu bahwa Komisi Keamanan Kerja Dewan Negara mengumumkan inspeksi bisnis di penjuru negeri terkait bahan kimia berbahaya dan bahan peledak.

Sementara, tiga perusahaan energi China diminta menghentikan operasionalnya oleh otoritas lokal. Pasalnya, fasilitas yang menyimpan bahan berbahaya itu terlalu dekat dengan perumahan dan sekolah. Pemerintah Kota Hangzhou meminta CNOOC Hangzhou Marketing Company menunda operasionalnya di fasilitas yang sekarang menyimpan sedikitnya 3.000 ton bensin dan solar.

”Ada risiko keamanan,” ungkap laman pemerintah Hangzhou. Tidak ada gedung-gedung yang dekat lokasi itu saat fasilitas tersebut dibangun pada 1989. Meski demikian, perumahan dan pertokoan serta sekolah, dibangun di sekitarnya beberapa tahun kemudian. Sesuai aturan yang dikeluarkan Badan Keamanan Nasional pada 2001, gudang bahan kimia berbahaya yang luasnya lebih 500 meter persegi harus dibangun paling dekat 1.000 meter dari gedung publik dan fasilitas transportasi.

Sementara, gudang perusahaan China di Tianjin yang meledak pekan lalu tidak memiliki lisensi untuk menangani bahan kimia berbahaya hingga dua bulan lalu. Kantor berita Xinhua melaporkan hal itu. Menurut Xinhua, selama delapan bulan sebelum Juni, Tianjin International Ruihai Logistics menangani bahan kimia berbahaya tanpa dokumen yang lengkap.

Sejumlah keluarga korban menggelar peringatan untuk mengenang korban tewas dikota itu kemarin. Kapal-kapal kargo membunyikan klaksonnya dan keluarga korban berkumpul sambil mengheningkan cipta mengenang tragedi tersebut.

Syarifudin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7861 seconds (0.1#10.140)