8 Tahun Menjaga Kebersihan Pantai di Bali
A
A
A
DENPASAR - PT Coca-Cola Amatil Indonesia terus mengampanyekan gerakan pantai di Bali tetap bersih dan aman. Upaya yang konsisten dilakukan sejak 2007 ini sebagai salah satu bentuk upaya menyelamatkan dan melestarikan lingkungan (ekosistem) pantai.
Tujuannya agar salah satu objek wisata paling populer di dunia ini tetap layak dijadikan sebagai salah satu destinasi utama. ”Berangkat dari latar belakang tersebut, PT Coca-Cola Amatil Indonesia tahun ini menggandeng Quiksilver kembali menggelar Balis Big Eco Weekend 2015 dalam rangka berkontribusi dalam menjaga pantai-pantai di Bali tetap bersih dan aman,” kata Media and Communication Specialist PT Coca-Cola Amatil Indonesia Tyara Putri, Minggu (16/8).
Pihaknya bersyukur tahun ini antusiasme masyarakat, pemerintah daerah, turis, dan pelaku industri untuk berpartisipasi serta mengambil langkah nyata dalam mengatasi permasalahan sampah di Bali cukup tinggi. ”Itu terlihat dari jumlah peserta yang hadir aktif saat memungut sampah di pantai dan acara pelepasan penyu, banyak peminatnya,” ungkapnya.
Acara yang digelar selama tiga hari sejak Jumat (14/8) dengan acara puncak pada Sabtu (15/8) di Pantai Legian, Kabupaten Badung itu, panitia bahkan sempat kewalahan melayani para pengunjung yang ingin ambil bagian dalam melepas ribuan tukik (anak penyu) ke laut. Meski acara baru dimulai pukul 15.00 WIB, sejak pagi wisatawan domestik maupun mancanegara sudah membanjiri tempat acara.
Mereka antre mendaftar untuk terlibat dalam pelestarian penyu. Di panggung Legian Beach Festival, President Director Coca-Cola Amatil Indonesia Kadir Gunduz mengatakan, Balis Big Eco Weekend merupakan kegiatan tahunan Coca- Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver sebagai kilas balik dari kegiatan rutin harian Bali Beach Clean Up. Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran publik akan tantangan lingkungan yang dihadapi Bali serta menggerakkan lebih banyak dukungan program Clean and Green Bali yang diusung pemerintah setempat.
”Kami telah berinvestasi dalam program ini sejak 2007 dan berkolaborasi dengan baik dengan Quiksilver, Pemerintah Bali, serta masyarakat setempat. Melalui Balis Big Eco Weekend, kami dapat melanjutkan upaya meningkatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan turis, dalam meningkatkan kepedulian akan ekosistem Bali,” ungkapnya.
Tahun ini merupakan tahun kedelapan Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver mewujudkan komitmennya menjaga pantai-pantai di Bali tetap bersih dan aman. Sejak 2007 Bali Beach Clean Up memberdayakan masyarakat setempat dengan mempekerjakan 78 penduduk lokal. Mereka dibekali pelatihan mengenai pengelolaan sampah dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sebagai garda terdepan, mereka membersihkan lima pantai di Bali (Jimbaran, Legian, Kuta, Seminyak, dan Kedonganan) setiap hari. Selama program ini berlangsung, jumlah sampah yang terkumpul telah mencapai 29 juta kilogram. Acara tersebut turut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Industri Pariwisata Kementrian Pariwisata Dadang Rizki Ratman.
”Indonesia berada di peringkat ke-50 dari 150 negara yang layak dikunjungi untuk berwisata. Maka itu, diharapkan dengan kegiatan yang digagas Coca- Cola dan sejalan dengan kebijakan pemerintah ini dapat ditingkatkan serta diikuti pelaku bisnis lainnya dalam rangka upaya mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan asing ke Indonesia,” tandasnya.
Haryudi
Tujuannya agar salah satu objek wisata paling populer di dunia ini tetap layak dijadikan sebagai salah satu destinasi utama. ”Berangkat dari latar belakang tersebut, PT Coca-Cola Amatil Indonesia tahun ini menggandeng Quiksilver kembali menggelar Balis Big Eco Weekend 2015 dalam rangka berkontribusi dalam menjaga pantai-pantai di Bali tetap bersih dan aman,” kata Media and Communication Specialist PT Coca-Cola Amatil Indonesia Tyara Putri, Minggu (16/8).
Pihaknya bersyukur tahun ini antusiasme masyarakat, pemerintah daerah, turis, dan pelaku industri untuk berpartisipasi serta mengambil langkah nyata dalam mengatasi permasalahan sampah di Bali cukup tinggi. ”Itu terlihat dari jumlah peserta yang hadir aktif saat memungut sampah di pantai dan acara pelepasan penyu, banyak peminatnya,” ungkapnya.
Acara yang digelar selama tiga hari sejak Jumat (14/8) dengan acara puncak pada Sabtu (15/8) di Pantai Legian, Kabupaten Badung itu, panitia bahkan sempat kewalahan melayani para pengunjung yang ingin ambil bagian dalam melepas ribuan tukik (anak penyu) ke laut. Meski acara baru dimulai pukul 15.00 WIB, sejak pagi wisatawan domestik maupun mancanegara sudah membanjiri tempat acara.
Mereka antre mendaftar untuk terlibat dalam pelestarian penyu. Di panggung Legian Beach Festival, President Director Coca-Cola Amatil Indonesia Kadir Gunduz mengatakan, Balis Big Eco Weekend merupakan kegiatan tahunan Coca- Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver sebagai kilas balik dari kegiatan rutin harian Bali Beach Clean Up. Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran publik akan tantangan lingkungan yang dihadapi Bali serta menggerakkan lebih banyak dukungan program Clean and Green Bali yang diusung pemerintah setempat.
”Kami telah berinvestasi dalam program ini sejak 2007 dan berkolaborasi dengan baik dengan Quiksilver, Pemerintah Bali, serta masyarakat setempat. Melalui Balis Big Eco Weekend, kami dapat melanjutkan upaya meningkatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan turis, dalam meningkatkan kepedulian akan ekosistem Bali,” ungkapnya.
Tahun ini merupakan tahun kedelapan Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver mewujudkan komitmennya menjaga pantai-pantai di Bali tetap bersih dan aman. Sejak 2007 Bali Beach Clean Up memberdayakan masyarakat setempat dengan mempekerjakan 78 penduduk lokal. Mereka dibekali pelatihan mengenai pengelolaan sampah dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sebagai garda terdepan, mereka membersihkan lima pantai di Bali (Jimbaran, Legian, Kuta, Seminyak, dan Kedonganan) setiap hari. Selama program ini berlangsung, jumlah sampah yang terkumpul telah mencapai 29 juta kilogram. Acara tersebut turut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Industri Pariwisata Kementrian Pariwisata Dadang Rizki Ratman.
”Indonesia berada di peringkat ke-50 dari 150 negara yang layak dikunjungi untuk berwisata. Maka itu, diharapkan dengan kegiatan yang digagas Coca- Cola dan sejalan dengan kebijakan pemerintah ini dapat ditingkatkan serta diikuti pelaku bisnis lainnya dalam rangka upaya mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan asing ke Indonesia,” tandasnya.
Haryudi
(ars)