Perfilman DIY Meningkat dalam Lima Tahun Terakhir

Rabu, 19 Agustus 2015 - 08:37 WIB
Perfilman DIY Meningkat...
Perfilman DIY Meningkat dalam Lima Tahun Terakhir
A A A
BANTUL - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat pemetaan atas film dengan lokasi produksi dan sumber daya manusia (SDM) dari DIY.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY GBPH Yudhoningrat mengatakan, selama ini produksi film oleh kelompok pembuat film di DIY tidak identik melayani pasar bioskop, melainkan melayani berbagai kepentingan mulai dari rumah produksi asing, perusahaan iklan, instansi pemerintah, festival film, hingga LSM internasional. ”Kini hubungan kerja makin profesional dan spesialisasi. Pembuatan film di DIY juga banyak diuntungkan oleh keberadaan perguruan tinggi di DIY,” ujarnya kemarin.

Menurut Yudhoningrat, salah satu perkembangan menarik adalah keterlibatan DIY menyediakan lokasi produksi dan keterlibatan SDM perfilman. Film-film asing seperti The Philosopher (2012), Java Heat (2013), dan Beyond Skyline (rencana dirilis 2015) adalah contoh dari perkembangan itu.

Bahkan, sutradara nasional asal Yogyakarta, Garin Nugroho dan Hanung Bramantyo, rutin menggunakan Yogyakarta sebagai lokasi produksi dalam 3 tahun terakhir melalui karya biopic semacam Soegija (2012), Soekarno (2013), dan Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015). Bahkan, mereka juga melibatkan talenta perfilman di DIY. Kepala Seksi Perfilman Dinas Kebudayaan DIY Sri Eka Kusumaningayu menambahkan, tahun ini tercatat pembuat film dari Yogyakarta sukses beredar pada sirkuit festival film internasional.

Antara lain Eddie Cahyono melalui Siti yang menang pada Singapore International Film Festival (SGIFF) dan Shanghai International Film Festival, dan Ismail Basbeth melalui Menuju Rembulan/ Another Trip to The Moon yang masuk dalam nominasi pada International Film Festival Rotterdam (IFFR).

Erfanto linangkung
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8730 seconds (0.1#10.140)