Dua WNI Jadi Korban Bom Bangkok
A
A
A
BANGKOK - Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan dua warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan bom di Bangkok, Thailand, Senin (17/8) malam.
Seorang perempuan, Lioe Lie Tjing, meninggal dunia, sedangkan suaminya, Hendrawan Indradjaja, dalam kondisi kritis. Otoritas keamanan Thailand mengaku telah berhasil mengidentifikasi pelaku peledakan bom berdasarkan rekaman CCTV dan kini mulai memburunya. Investigasi dan pengejaran juga dilakukan terhadap pelaku serangan bom pipa di kawasan Sathorn kemarin.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, kedua WNI yang menjadi korban berusia 61 tahun. Mereka datang dari Jakarta sebagai turis. Kementerian Luar Negeri, menurut dia, telah menghubungi keluarga korban. Saat ini jenazah Lioe masih di rumah sakit polisi Bangkok, sedangkan Hendrawan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hua Chiew. ”Staf KBRI Thailand di Bangkok terus berada di lapangan untuk mencari informasi sebanyak mungkin di 15 rumah sakit.”
”Mudah-mudahan tidak ada korban WNI lagi. Kita berdoa dan saya sudah mengucapkan simpati langsung kepada Menlu Thailand,” kata Retno di Jakarta kemarin. Ledakan hebat mengguncang jantung kota Bangkok, Selasa malam, menimbulkan kehancuran dan kepanikan luar biasa. Api bersemburat dari bom yang diletakkan dekat Kuil Erawan, salah satu tujuan pariwisata negara itu. Jumlah korban tewas sempat simpang siur. Sejumlah media melaporkan korban tewas 27 orang, tetapi itu tampaknya belum terkonfirmasi.
Kepolisian Bangkok kemarin menyebutkan korban tewas mencapai 22 orang, 9 di antaranya merupakan warga asing seperti China, Hong Kong, Singapura, Indonesia, Malaysia. Bom berdaya ledak tinggi itu juga mengakibatkan 123 warga lain terluka. Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan-O-Cha menegaskan, seorang tersangka pengeboman berhasil diidentifikasi berdasarkan rekaman kamera pengintai di dekat kuil. Prayut tidak menyebutkan detail tersangka itu.
Namun pemimpin junta militer ini menyatakan pelaku merupakan anggota kelompok antipemerintah. ”Kami sedang mencari orang ini,” kata Prayut seperti dikutip AFP . Polisi merilis rekaman video kamera pengintai yang menunjukkan seorang pria mengenakan kaus berwarna kuning dan berjalan di dekat kuil dengan membawa tas punggung. Pria berperawakan kurus dengan rambut tanggung itu tak lama kemudian meninggalkan kuil tanpa membawa tas punggung tersebut.
”Segala sesuatunya kini menjadijelas,” kata Menteri Pertahanan Thailand PrawitWongsuwon. Sayangnya dia enggan memberikan informasi tentang motif serangan tersebut. Prawit mengungkapkan bom tersebut bertujuan merusak industri pariwisata di Thailand. Bom itu juga untuk menghancurkan perekonomian Thailand dan menghancurkan reputasi pemerintahan junta militer.
Kepala Polisi Nasional Somyot Pumpanmuang mengaku belum sepenuhnya dapat mengidentifikasi tersangka. Begitu juga dirinya tak mau berspekulasi apakah bom pipa itu terkait dengan politik Thailand ataupun konflik etnik Uighur. ”Tersangka bisa jadi warga Thailand atau orang asing,” sebutnya. Selama satu dekade terakhir, Bangkok diwarnai aksi kekerasan politik yang mematikan.
Perebutan kekuasaan berlangsung terus-menerus antara militer yang didukung kelas menengah dan elite dengan kaum miskin yang didukung politisi populis Thaksin Shinawatra. Kelompok pendukung pemerintahan disebut dengan nama Kaus Kuning, sedangkan barisan pro-Thaksin terkenal dengan sebutan Kaus Merah.
Perebutan kekuasaan di Bangkok kerap diwarnai dengan demonstrasi jalanan dan aksi pengeboman. Lebih dari 90 orang meninggal dunia dalam kerusuhan pada 2010 antara pendukung Thaksin dan pasukan keamanan. Kerusuhan itu berlangsung di lokasi pengeboman Senin lalu.
Belum ada pihak yang bertanggung jawab dalam serangan ini. Menurut para ahli keamanan Thailand, pelaku serangan bom itu belum jelas. Zachary Abuza, pakar keamanan Thailand tidak melihat kelompok gerilyawan di Thailand selatan sebagai otak penyerangan. Pasalnya, metode serangan bom itu berbeda dengan taktik yang biasanya dilakukan gerilyawan Thailand selatan.
Bom Susulan
Aksi teror bom Bangkok berlanjut. Sebuah bom kemarin siang dilemparkan ke sebuah kanal dan meledak di dekat Stasiun Kereta Api Saphan Taksin di Bangkok. ”Tidak ada korban luka ataupun tewas. Polisi di lokasi ledakan masih menyelidiki jenis bom tersebut,” kata seorang petugas keamanan di pos polisi Yanawa yang enggan disebutkan namanya.
Muh shamil/andika
Seorang perempuan, Lioe Lie Tjing, meninggal dunia, sedangkan suaminya, Hendrawan Indradjaja, dalam kondisi kritis. Otoritas keamanan Thailand mengaku telah berhasil mengidentifikasi pelaku peledakan bom berdasarkan rekaman CCTV dan kini mulai memburunya. Investigasi dan pengejaran juga dilakukan terhadap pelaku serangan bom pipa di kawasan Sathorn kemarin.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, kedua WNI yang menjadi korban berusia 61 tahun. Mereka datang dari Jakarta sebagai turis. Kementerian Luar Negeri, menurut dia, telah menghubungi keluarga korban. Saat ini jenazah Lioe masih di rumah sakit polisi Bangkok, sedangkan Hendrawan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hua Chiew. ”Staf KBRI Thailand di Bangkok terus berada di lapangan untuk mencari informasi sebanyak mungkin di 15 rumah sakit.”
”Mudah-mudahan tidak ada korban WNI lagi. Kita berdoa dan saya sudah mengucapkan simpati langsung kepada Menlu Thailand,” kata Retno di Jakarta kemarin. Ledakan hebat mengguncang jantung kota Bangkok, Selasa malam, menimbulkan kehancuran dan kepanikan luar biasa. Api bersemburat dari bom yang diletakkan dekat Kuil Erawan, salah satu tujuan pariwisata negara itu. Jumlah korban tewas sempat simpang siur. Sejumlah media melaporkan korban tewas 27 orang, tetapi itu tampaknya belum terkonfirmasi.
Kepolisian Bangkok kemarin menyebutkan korban tewas mencapai 22 orang, 9 di antaranya merupakan warga asing seperti China, Hong Kong, Singapura, Indonesia, Malaysia. Bom berdaya ledak tinggi itu juga mengakibatkan 123 warga lain terluka. Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan-O-Cha menegaskan, seorang tersangka pengeboman berhasil diidentifikasi berdasarkan rekaman kamera pengintai di dekat kuil. Prayut tidak menyebutkan detail tersangka itu.
Namun pemimpin junta militer ini menyatakan pelaku merupakan anggota kelompok antipemerintah. ”Kami sedang mencari orang ini,” kata Prayut seperti dikutip AFP . Polisi merilis rekaman video kamera pengintai yang menunjukkan seorang pria mengenakan kaus berwarna kuning dan berjalan di dekat kuil dengan membawa tas punggung. Pria berperawakan kurus dengan rambut tanggung itu tak lama kemudian meninggalkan kuil tanpa membawa tas punggung tersebut.
”Segala sesuatunya kini menjadijelas,” kata Menteri Pertahanan Thailand PrawitWongsuwon. Sayangnya dia enggan memberikan informasi tentang motif serangan tersebut. Prawit mengungkapkan bom tersebut bertujuan merusak industri pariwisata di Thailand. Bom itu juga untuk menghancurkan perekonomian Thailand dan menghancurkan reputasi pemerintahan junta militer.
Kepala Polisi Nasional Somyot Pumpanmuang mengaku belum sepenuhnya dapat mengidentifikasi tersangka. Begitu juga dirinya tak mau berspekulasi apakah bom pipa itu terkait dengan politik Thailand ataupun konflik etnik Uighur. ”Tersangka bisa jadi warga Thailand atau orang asing,” sebutnya. Selama satu dekade terakhir, Bangkok diwarnai aksi kekerasan politik yang mematikan.
Perebutan kekuasaan berlangsung terus-menerus antara militer yang didukung kelas menengah dan elite dengan kaum miskin yang didukung politisi populis Thaksin Shinawatra. Kelompok pendukung pemerintahan disebut dengan nama Kaus Kuning, sedangkan barisan pro-Thaksin terkenal dengan sebutan Kaus Merah.
Perebutan kekuasaan di Bangkok kerap diwarnai dengan demonstrasi jalanan dan aksi pengeboman. Lebih dari 90 orang meninggal dunia dalam kerusuhan pada 2010 antara pendukung Thaksin dan pasukan keamanan. Kerusuhan itu berlangsung di lokasi pengeboman Senin lalu.
Belum ada pihak yang bertanggung jawab dalam serangan ini. Menurut para ahli keamanan Thailand, pelaku serangan bom itu belum jelas. Zachary Abuza, pakar keamanan Thailand tidak melihat kelompok gerilyawan di Thailand selatan sebagai otak penyerangan. Pasalnya, metode serangan bom itu berbeda dengan taktik yang biasanya dilakukan gerilyawan Thailand selatan.
Bom Susulan
Aksi teror bom Bangkok berlanjut. Sebuah bom kemarin siang dilemparkan ke sebuah kanal dan meledak di dekat Stasiun Kereta Api Saphan Taksin di Bangkok. ”Tidak ada korban luka ataupun tewas. Polisi di lokasi ledakan masih menyelidiki jenis bom tersebut,” kata seorang petugas keamanan di pos polisi Yanawa yang enggan disebutkan namanya.
Muh shamil/andika
(ars)