Ledakan Tianjin Akibatkan Kerugian Rp21 T

Selasa, 18 Agustus 2015 - 08:24 WIB
Ledakan Tianjin Akibatkan Kerugian Rp21 T
Ledakan Tianjin Akibatkan Kerugian Rp21 T
A A A
HONG KONG - Ledakan di pelabuhan Tianjin, China, mengakibatkan kerugian asuransi total USD1-1,5 miliar (sekitar Rp14-21 triliun). Para analis di Credit Suisse mengungkapkan, perkiraan awal itu berdasarkan sejumlah laporan media China.

Dua ledakan besar di Tianjin mengakibatkan sedikitnya 114 orang tewas, 700 orang terluka, dan 70 orang masih hilang. Sebagian besar korban yang masih hilang adalah pemadam kebakaran. Tianjin merupakan pelabuhan terbesar ketiga di dunia dalam total volume kargo.

Pelabuhan itu mengalami ledakan dahsyat pada 12 Agustus dan mengakibatkan kerusakan parah di lokasi industri tersebut. Ledakan juga mengirimkan gelombang kejut dalam radius beberapa kilometer. Sejumlah perusahaan asuransi, termasuk Zurich Insurance Group AG dan Allianz SE, menyatakan pada Jumat (14/8) lalu bahwa mereka telah menerima klaim dari para klien yang terkena dampak ledakan tersebut.

Meski demikian, keduanya belum memberikan perkiraan nilai kerugian akibat ledakan itu. Beberapa perusahaan asuransi China juga diperkirakan menerima klaim serupa. ”Masih terlalu dini untuk menentukan jumlah kerugian yang ditanggung asuransi, tapi kejadian ini besar dengan perkiraan kerugian asuransi awal sekitar USD1-1,5 miliar dan sejumlah perusahaan asuransi mendapat klaim,” papar analis Arjan van Veen, dikutip kantor berita Reuters .

Credit Suisse menjelaskan, pihak yang terkena dampak tragedi itu sebagian besar perusahaan asuransi China serta grup internasional yang memberikan asuransi atau reasuransi. Hyundai Motor Co, salah satu produsen mobil yang memiliki fasilitas operasional di Tianjian menyatakan, sebanyak 4.000 mobilnya diparkir di wilayah itu dan rusak akibat ledakan tersebut.

Kerugian yang mereka alami mencapai USD136 juta. Adapun Renault menyampaikan bahwa ledakan itu akan memengaruhi pengiriman mobil pada Agustus dan September. Media China menjelaskan, perusahaan-perusahaan asuransi menerima klaim dari perusahaan-perusahaan yang terkena ledakan di Tianjin.

”Pihak asuransi transportasi memperkirakan, kerusakan tidak hanya pada kontainer, gudang, dan mobil baru, tapi juga infrastruktur pelabuhan seperti jalur kereta, gerbong kereta, dan derek,” ujar Dieter Berg, pakar kelautan di perusahaan re-asuransi terbesar dunia, Munich Re. ”Di pelabuhan, kita memiliki konsentrasi besar barang bernilai tinggi yang menyulitkan bagi perusahaan asuransi melakukan penilaian risiko dengan tepat.”

Sementara, ratusan warga yang harus pindah akibat ledakan di Tianjin meminta pemerintah segera membayar kompensasi. Sekitar 200 demonstran berkumpul di luar hotel tempat para pejabat memberikan keterangan pada media. ”Ini bukan demonstrasi. Ini hanya cara kami menarik perhatian pemerintah. Hingga sekarang mereka tidak tahu kami semua,” papar Li Jiao, yang rumahnya dekat lokasi ledakan.

Sebanyak 6.300 orang dievakuasi dari sekitar lokasi ledakan di Tianjin, kota dengan 15 juta jiwa dan gerbang ke wilayah industri di bagian timur laut China. Puluhan polisi dan personel militer menghalangi pengunjuk rasa memasuki hotel. Para demonstran meneriakkan ”beli kembali rumah” dan membawa spanduk bertulisan, ”Perbaiki rumah kami, itu permintaan kami.”

Syarifudin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6411 seconds (0.1#10.140)