Terkendala Pembebasan Lahan

Senin, 17 Agustus 2015 - 09:41 WIB
Terkendala Pembebasan Lahan
Terkendala Pembebasan Lahan
A A A
Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi agenda yang sangat strategis untuk mendongkrak pergerakan ekonomi di Tanah Air termasuk infrastruktur jalan dan jalan tol.

Setidaknya, ada 13 ruas jalan tol baru yang dalam tahap pembangunan dengan total panjang 460 kilometer (km). Total nilai investasinya mencapai Rp40,35 triliun.

”Tahun ini kami menargetkan 46 km ruas jalan tol baru dioperasikan yang terdiri atas ruas Gempol-Pasuruan, seksi Gempol- Rembang, sepanjang 13,9 km pada kuartal IV tahun 2015,” ungkap Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Mohammad Sofyan. Dia menyebutkan, perkembangan fisik pembangunan ruas tol Krian Mojokerto saat ini sudah mencapai 75% sedangkan perkembangan fisik ruas Gempol-Rembang 84%.

Sebelumnya, pada Juni 2015, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Gempol- Pandaan sepanjang 13,6 km dengan total investasi Rp1,47 triliun. Di luar Pulau Jawa, Jasa Marga membangun jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi di Medan. Kendala terberat yang dihadapi Jasa Marga sejauh ini terkait pembebasan lahan. Dalam proses tersebut, kata Sofyan, Jasa Marga mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menerbitkan Instruksi Menteri PUPR No 03/2015 mengenai percepatan pelaksanaan anggaran tahun anggaran 2015 dan pelelangan dini tahun 2016. ”Sesuai dengan agenda Nawacita, Kementerian PUPR ditugaskan untuk menciptakan pertumbuhan yang berkualitas, meningkatkan pelayanan dasar, serta mewujudkan pemerataan yang berkualitas,” kata Basuki.

Menurut dia, dengan percepatan proses pelelangan dan kontrak, saat ini Kementerian PUPR telah melakukan penyelesaian kontrak sebanyak 14.713 paket, yang terdiri atas penyelesaian kontrak paket tahun jamak (MYC) sebanyak 803 paket dan penyelesaian kontrak paket tahunan sebanyak 13.910 paket. ”Untuk melakukan percepatan pembangunan jalan, bendungan, dan prasarana PUPR lainnya, kami menyediakan dana pengadaan lahan sebesar Rp9,3 triliun,” sebutnya.

Pada tahun ini Kementerian PUPR telah melaksanakan kegiatan strategis 2015 dengan pembangunan jalan tol Trans Sumatera, jalan tol Kertosono, pembangunan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), pembangunan Bendungan Raknamo, pembangunan Sudetan Ciliwung, program pembangunan sejuta rumah, serta pembangunan jalan paralel perbatasan Indonesia-Malaysia.

Pemerintah, lanjut Basuki, juga memberi perhatian khusus terhadap pengadaan lahan untuk pembangunan tol di Sumatera. Di antaranya seksi Bakauheni- Terbanggi Besar yang dilaksanakan oleh PT Hutama Karya sepanjang 138 km dengan biaya investasi sebesar Rp16,943 triliun, Medan-Binjai, PekanBaru-Kandis Dumai, dan seksi Palembang-Indralaya yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya.

Sedangkan ruas Medan-Kualanamu- Tebing Tinggi dikerjakan oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol. Selain di Sumatera, pemerintah juga membuka isolasi wilyaah dan menurunkan harga di Pulau Papua, dengan mempercepat pembangunan Trans Papua yang belum tersambungkan sepanjang 827 km. Di Pulau Sulawesi, Kementerian PUPR juga mendorong penyelesaian kontrak 95 paket (MYC) agar mempercepat pembangunan jalan tol Manado- Bitung sepanjang 39 km.

Diberanda depan RI, telah dimulai juga proses pembangunan jalan paralel perbatasan Indonesia-Malaysia, jalan perbatasan Indonesia-Timor Leste, dan jalan perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Berbagaiproyekinidiikutidengan penataan kawasan dan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di sejumlah titik perbatasan antar negara.

Robi ardianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3910 seconds (0.1#10.140)