Gali Daya Kreatif Atasi Persoalan Bangsa

Minggu, 16 Agustus 2015 - 09:29 WIB
Gali Daya Kreatif Atasi...
Gali Daya Kreatif Atasi Persoalan Bangsa
A A A
Ada yang berbeda dari Ideafest kali ini dibanding dua gelaran sebelumnya. Mengambil tema ”Creativity with Purpose”, Ideafest 2015 yang digelar pekan lalu berupaya menyebarkan spirit social entrepreneurship di antara anak-anak muda Indonesia.

Dengan visi ini, pada Ideafest 2015 digelar kompetisi socialpreneurship bertajuk ”Ideas for Indonesia”. Anak muda dari seluruh Indonesia diminta mendaftarkan gagasannya sebagai solusi permasalahan sosial, mengumpulkan model bisnis yang berdampak positif bagi lingkungan atau masyarakat, hingga mengumpulkan dana melalui situs pengumpulan dana atau crowdfunding di bawah supervisi beberapa mentor.

Mereka diarahkan menjadi social entrepreneur yang menjalankan social enterprise. Para mentor adalah Nadine Zamira (LeafPlus), AlFatih Timur (KitaBisa.com), Arief Aziz (Change.org), Amanda Witdarmono (We The Teachers), dan Ari Sutanti (British Council Indonesia). Dari 528 proposal ide yang masuk pada April-Mei 2015, panitia menjaring 14 finalis kemudian disaring lagi menjadi tiga terbaik.

Ketiga finalis ini berhak mempresentasikan ide kreatif mereka di depan khalayak yang hadir pada hari kedua Ideafest 2015, Sabtu (8/8). Mereka adalah Aang Permana dengan ide ”Saung Kuring Village, Putri Lestari dengan gagasan ”SabangMerauke/Kenali Nusantara”, serta Anang Setiawan dengan ide ”Gerakan Pulang ke Desa”.

Tim juri yang menilai ketiga finalis ini terdiri atas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pendiri dan CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation Veronica Colondam, dan presenter Andy F Noya. YCAB Foundation merupakan sebuah perusahaan sosial yang berfokus pada pemberdayaan pemuda. Pengumuman para pemenang kompetisi dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Berdasarkan hasil penilaian para juri, Anang Setiawan terpilih menjadi juara I dengan poin total 76. ”Gerakan Pulang ke Desa” yang diusungnya menghubungkan pengusaha yang tinggal di daerah pelosok dengan investor melalui metode pembagian saham. Anang mendapatkan dana funding sebesar Rp100 juta, inkubasi bisnis oleh GerakCepat selama empat bulan, dan perjalanan ke Inggris bersama British Council.

Menurut Anang, ”Gerakan Pulang ke Desa” berangkat dari keprihatinannya melihat banyak pemuda desa merantau ke kota untuk mencari kerja. Anang mengajak para pemuda agar tetap tinggal di desanya dan menjadi entrepreneur. ”Gerakan Pulang ke Desa” telah berhasil membudidayakan 90 unit kolam lele dengan hasil mencapai 72 ton per bulan.

”Saya menyebut desa saya sebagai ‘Desa Lebaran’ karena ramainya hanya saat Lebaran. Yang membuat saya miris, banyak teman saya pergi ke kota untuk mencari kerja serabutan. Fenomena ini terjadi pula hampir di semua desa,” papar Anang. Sementara itu, Aang Permana dengan ide ”Empang Kuring Land” menempati juara II dengan poin 73. Gagasannya adalah mempersuasi masyarakat perkotaan untuk berinvestasi dalam usaha perikanan dan pertanian di desanya di Cianjur, Jawa Barat.

Dia menawarkan petak empang yang akan dikelola masyarakat lokal dengan sistem bagi hasil. Aang Yakin, metode bisnis sosial yang dilakukannya sejak 2009 mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian pedesaan. Ahok mengapresiasi program ini sebagai sebuah inisiatif yang luar biasa.

”Saya hargai keberanian Anda berhenti bekerja di kota kemudian turun gunung membantu perekonomian para petani di desa,” ujarnya. Juara III, Putri Rizki Dian Lestari, menjelaskan bahwa gerakan ”SabangMerauke/ Kenali Nusantara” yang diusungnya memiliki misi mengajak anak muda Indonesia agar benar-benar bangga akan ragam budaya bangsa. Gerakan ini memfasilitasi pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia dengan tujuan membuka cakrawala anak-anak Indonesia agar memahami pentingnya toleransi dan menanamkan nilai kebhinnekaan.

Dengan begitu, mereka dapat menghargai keanekaragaman bangsa ini bahkan bangga dengan ragam perbedaannya. Sabang- Merauke adalah akronim dari Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali. Selain tiga finalis di atas, Ideafest juga memberikan penghargaan kategori Most Promising Idea.

Penerimanya adalah Bening Rara yang mengusung gerakan ”GOArchipelago”. Gerakan ini mengedepankan konsep travel for cause yang memberdayakan masyarakat lokal di daerah wisata untuk terlibat menjadi pelaku industri pariwisata. Hasil dari bisnis ini akan dipergunakan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat lokal. Ideafest 2015 yang digelar di JCC, Jakarta, pada Jumat dan Sabtu (7-8/8) lalu menghadirkan lebih dari 80 pembicara inspiratif.

Di antaranya CEO Go-Jek Nadiem Makarim, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, perancang busana Dian Pelangi, CEO Bridestory Kevin Mintaraga, Direktur Marketing Wardah Cosmetics Salman Subakat, founder Tulisan Mellisa Sunjaya, dan CEO CottonInk Carline Darjanto.

Robi ardianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7297 seconds (0.1#10.140)