Gugatan Grup Media Malaysia Ditolak

Sabtu, 15 Agustus 2015 - 09:40 WIB
Gugatan Grup Media Malaysia Ditolak
Gugatan Grup Media Malaysia Ditolak
A A A
KUALA LUMPUR - Pengadilan Tinggi Malaysia kemarin menolak gugatan grup media untuk mencabut larangan terbit tiga bulan yang diberlakukan pemerintah.

Kementerian Dalam Negeri Malaysia memerintahkan penghentian izin terbit The Edge Media Group karena dianggap mengancam ketertiban publik dengan laporannya mengenai tuduhan korupsi, salah manajemen, dan penyalahgunaan dana melibatkan perusahaan investasi milik negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

”Kami kecewa dan menyesalkan keputusan pengadilan hari ini yang menolak gugatan kami untuk pencabutan penghentian terbit,” papar pernyataan grup media tersebut, dikutip kantor berita AFP. Judicial review penuh untuk larangan terbit, yang dialami The Edge Financial Daily dan The Edge Weekly , sekarang ditetapkan untuk 7 September.

Saat ini muncul berbagai pertanyaan tentang di mana uang ratusan juta dolar dari 1MDB yang diluncurkan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak enam tahun silam dan masih memiliki kaitan erat dengannya. Wall Street Journal (WSJ) bulan lalu melaporkan, para investigator Malaysia telah menemukan hampir USD700 juta telah disimpan di rekening bank pribadi Najib.

Pemerintah dan badan anti-korupsi Malaysia telah menyebut dana itu transfer ”donasi” dari sumber luar negeri yang tidak disebut namanya. Najib dan 1MDB menyangkal semua kritik terhadapnya. Najib, 62, menyebut tuduhan itu sebagai konspirasi politik untuk menjatuhkannya.

Meski demikian, dia tidak memberikan jawaban atas sejumlah tuduhan utama, seperti asal dari dana sebesar USD700 juta tersebut. Laporan oleh The Edge menyoroti sejumlah tuduhan utama dan CEO The Edge Ho Kay Tat menyatakan bulan lalu bahwa larangan terbit itu bertujuan untuk menghentikan mereka.

Dua pekan lalu Najib memecat deputi perdana menteri setelah dia menyerukan transparansi atas kasus tersebut. Najib juga memecat jaksa agung yang menyelidiki kasus itu. Polisi juga melaku-kan razia di kantor badan antikorupsi yang berupaya melakukan penyelidikan terhadap 1MDB.

Sementara, ringgit Malaysia mengalami penurunan terbesar dalam satu hari, kemarin. Ringgit turun ke level terendah dalam 17 tahun karena kekhawatiran atas harga minyak yang rendah dan kekacauan politik di negara itu. Ringgit turun lebih dari 25% selama tahun lalu dan sempat melemah lagi 1,74% menjadi 4,0805 terhadap dolar pada kemarin siang.

Mata uang itu kehilangan hampir 3% nilainya kemarin, menjadi penurunan terbesar dalam hampir 20 tahun, setelah harga minyak kembali merosot ke level terendah dalam enam tahun.

Syarifudin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7249 seconds (0.1#10.140)