Tradisi Baru Pidato Presiden Harus Jadi Ucapan Nyata
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Tantowi Yahya mengapresiasi model pidato tahunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang tahunan MPR.
Tantowi mengatakan, hal yang baru dalam sidang tahunan tersebut seperti evaluasi antar kementerian yang disampaikan Jokowi kepada anggota MPR, DPR dan DPD.
"Ini baru pertama sidang tahunan MPR ada evaluasi kementerian. Sebelumnya belum ada," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Tradisi yang baru lanjut Tantowi, juga posisi Jokowi yang menyampaikan pidato mewakili lembaga-lembaga negara secara umum di luar kementerian yang dipimpinnya.
"Ada evalusi yang baik, terkait koordinasi antar lembaga seperti yang disampaikan Presiden," jelas Ketua Komisi I DPR ini.
Sementara Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengapresiasi Pidato Presiden Jokowi dalam sidang paripurna tahunan MPR, khususnya dalam hal semangat persatuan Indonesia.
"Tapi kalau dilihat kata-kata yang baik dan manis harus diikuti dengan perbuatan nyata," ujar Fadli di Kompleks Parlemen.
Jokowi dalam pidatonya mengimbau seluruh pemimpin lembaga negara bersama masyarakat bersatu dalam menghadapi krisis.
Menurut Fadli, imbauan tersebut pantas diucapkan Jokowi, syaratnya dimulai dari Presiden. "Jangan antara kata dan tindakan itu ada kesenjangan," ungkapnya.
Satu contoh dianggap tak sejalan antara kata dan perbuatan, dikatakan politikus Partai Gerindra ini seperti, pemerintah yang dianggap mengintervensi dan memecah belah partai politik.
"Lebih bagus kata-kata itu direalisasikan," tandasnya.
Seperti diagendakan dalam sidang paripurna tahunan MPR, Presiden Jokowi menyampaikan tiga kali pidato. Sesi pertama, Jokowi menyampaikan pidato dihadapan anggota MPR, DPR dan DPD terkait evaluasi pemerintahan.
Selanjutnya, Jokowi menyampaikan pidato dihadapan di hadapan MPR, DPR dan DPD dalam rangka HUT RI. Dan yang terakhir, penyampaikan Pidato Jokowi dalam RAPBN 2015 kepada DPR. Dalam sidang-sidang sebelumnya, Pidato Presiden disampaikan hanya dua kali.
Pilihan:
Dicopot dari Menkopolhukam, Apa yang Akan Dilakukan Tedjo?
Luhut Panjaitan Naksir Cara Orba Jaga Stabilitas Negara
Tantowi mengatakan, hal yang baru dalam sidang tahunan tersebut seperti evaluasi antar kementerian yang disampaikan Jokowi kepada anggota MPR, DPR dan DPD.
"Ini baru pertama sidang tahunan MPR ada evaluasi kementerian. Sebelumnya belum ada," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Tradisi yang baru lanjut Tantowi, juga posisi Jokowi yang menyampaikan pidato mewakili lembaga-lembaga negara secara umum di luar kementerian yang dipimpinnya.
"Ada evalusi yang baik, terkait koordinasi antar lembaga seperti yang disampaikan Presiden," jelas Ketua Komisi I DPR ini.
Sementara Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengapresiasi Pidato Presiden Jokowi dalam sidang paripurna tahunan MPR, khususnya dalam hal semangat persatuan Indonesia.
"Tapi kalau dilihat kata-kata yang baik dan manis harus diikuti dengan perbuatan nyata," ujar Fadli di Kompleks Parlemen.
Jokowi dalam pidatonya mengimbau seluruh pemimpin lembaga negara bersama masyarakat bersatu dalam menghadapi krisis.
Menurut Fadli, imbauan tersebut pantas diucapkan Jokowi, syaratnya dimulai dari Presiden. "Jangan antara kata dan tindakan itu ada kesenjangan," ungkapnya.
Satu contoh dianggap tak sejalan antara kata dan perbuatan, dikatakan politikus Partai Gerindra ini seperti, pemerintah yang dianggap mengintervensi dan memecah belah partai politik.
"Lebih bagus kata-kata itu direalisasikan," tandasnya.
Seperti diagendakan dalam sidang paripurna tahunan MPR, Presiden Jokowi menyampaikan tiga kali pidato. Sesi pertama, Jokowi menyampaikan pidato dihadapan anggota MPR, DPR dan DPD terkait evaluasi pemerintahan.
Selanjutnya, Jokowi menyampaikan pidato dihadapan di hadapan MPR, DPR dan DPD dalam rangka HUT RI. Dan yang terakhir, penyampaikan Pidato Jokowi dalam RAPBN 2015 kepada DPR. Dalam sidang-sidang sebelumnya, Pidato Presiden disampaikan hanya dua kali.
Pilihan:
Dicopot dari Menkopolhukam, Apa yang Akan Dilakukan Tedjo?
Luhut Panjaitan Naksir Cara Orba Jaga Stabilitas Negara
(maf)