Bandara Sediakan Lounge Jamaah Umrah
A
A
A
TANGERANG - Pengelola Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Tangerang menyediakan fasilitas khusus yakni lounge bagi jamaah umrah. Fasilitas ini dibangun karena banyak penumpang jamaah umrah yang kerap tidur di lantai lobi atau tepi jalan (curbside).
Mereka tersebar di beberapa sudut bandara itu. President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya menyadari ada kekurangan dalam pelayanan kepada para pengguna jasa yang ingin umrah. Mereka ini umumnya datang beberapa jam sebelumberangkatkeTanahSuci.
”Mereka (penumpang umrah) itu rata-rata kan dari daerah jauh. Mereka ingin istirahat dulu di sini sebelum berangkat. Karenanya, kita sediakan lounge yang hangat bagi mereka,” kata Budi kemarin. Pengoperasian lounge ini sebenarnya telah dilakukan sejak Ramadan lalu, namun baru diresmikan bersamaan dengan hari jadi PT AP II ke-31 kemarin.
Bangunan ini mampu menampung 1.500 orang jamaah dengan sejumlah fasilitas seperti karpet bersih, sofa yang nyaman, makanan dan minuman, tempat shower , serta musala yang luas. ”Setiap orang yang ingin menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci mendapat fasilitas ini,” tuturnya. Lounge umrah terletak di luar gedung terminal. Hal itu guna memberikan kemudahan akses transportasi khususnya bagi rombongan yang tiba di bandara dengan bus.
Di samping itu PT Angkasa Pura II juga menyediakan fasilitas jalur cepat (fast track) bagi para jamaah sehingga tidak perlu antre lama untuk naik pesawat. ”Kita harapkan mereka menggunakannya tidak hanya untuk tidurtiduran atau kegiatan pasif, tetapi bisa juga untuk saling berceramah,” tuturnya.
Senior General Manager Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta Zulfahmi mengatakan, fasilitas tempat istirahat sebenarnya adalah tanggung jawab agen perjalanan umrah. Meski demikian, pihaknya juga yang terkena dampak dari penumpang yang berseliweran dan tertidur di setiap area terminal dua bandara itu.
Zulfahmi menjelaskan, jika masih ada pengguna jasa bandara tidur di curbside, pihaknya akan memberikan teguran keras kepada agen perjalanan. ”Lounge itu tidak serta-merta untuk mereka tidur di sana, tetapi ada prosedurnya. Travelnya harus mengonfirmasi dulu kepada kami. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi bentrok antarjamaah umrah,” tutupnya.
Denny irawan
Mereka tersebar di beberapa sudut bandara itu. President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya menyadari ada kekurangan dalam pelayanan kepada para pengguna jasa yang ingin umrah. Mereka ini umumnya datang beberapa jam sebelumberangkatkeTanahSuci.
”Mereka (penumpang umrah) itu rata-rata kan dari daerah jauh. Mereka ingin istirahat dulu di sini sebelum berangkat. Karenanya, kita sediakan lounge yang hangat bagi mereka,” kata Budi kemarin. Pengoperasian lounge ini sebenarnya telah dilakukan sejak Ramadan lalu, namun baru diresmikan bersamaan dengan hari jadi PT AP II ke-31 kemarin.
Bangunan ini mampu menampung 1.500 orang jamaah dengan sejumlah fasilitas seperti karpet bersih, sofa yang nyaman, makanan dan minuman, tempat shower , serta musala yang luas. ”Setiap orang yang ingin menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci mendapat fasilitas ini,” tuturnya. Lounge umrah terletak di luar gedung terminal. Hal itu guna memberikan kemudahan akses transportasi khususnya bagi rombongan yang tiba di bandara dengan bus.
Di samping itu PT Angkasa Pura II juga menyediakan fasilitas jalur cepat (fast track) bagi para jamaah sehingga tidak perlu antre lama untuk naik pesawat. ”Kita harapkan mereka menggunakannya tidak hanya untuk tidurtiduran atau kegiatan pasif, tetapi bisa juga untuk saling berceramah,” tuturnya.
Senior General Manager Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta Zulfahmi mengatakan, fasilitas tempat istirahat sebenarnya adalah tanggung jawab agen perjalanan umrah. Meski demikian, pihaknya juga yang terkena dampak dari penumpang yang berseliweran dan tertidur di setiap area terminal dua bandara itu.
Zulfahmi menjelaskan, jika masih ada pengguna jasa bandara tidur di curbside, pihaknya akan memberikan teguran keras kepada agen perjalanan. ”Lounge itu tidak serta-merta untuk mereka tidur di sana, tetapi ada prosedurnya. Travelnya harus mengonfirmasi dulu kepada kami. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi bentrok antarjamaah umrah,” tutupnya.
Denny irawan
(bbg)