Reshuffle Direspons Dingin Pasar

Kamis, 13 Agustus 2015 - 09:42 WIB
Reshuffle Direspons Dingin Pasar
Reshuffle Direspons Dingin Pasar
A A A
JAKARTA - Perombakan kabinet (reshuffle) yang dilakukan Presiden Joko Widodo tak memunculkan sentimen positif pasar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemarin kian terjerembab di level terdalam sebagai dampak devaluasi yuan China.

Pengamat ekonomi Farial Anwar menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD sudah jauh dari nilai fundamentalnya. Dampak pelemahan yuan ini akan memperberat jalan bagi perekonomian nasional. ”Ini sudah lampu merah buat pemerintah dan BI sekaligus dunia usaha,” ujar Farial di Jakarta kemarin.

Presiden Direktur PT Lautandhana Securindo Wientoro Prasetyo mengungkapkan, isu reshuffle kabinet sempat memberikan sentimen negatif hingga menimbulkan ketidakpastian bagi investor. ”Mereka(pemerintah) harus membuat kebijakan baru karena ini sebenarnya yang ditunggu investor dibandingkan siapa menteri yang terpilih,” ujar dia.

Seperti diberitakan, Bank Sentral China (Peoples Bank of China/PBOC) menetapkan tingkat penurunan resmi hampir 2% menjadi 6,2298 yuan per dolar AS. Ini merupakan level terendah dalam tiga tahun terakhir. Langkah tersebut memukul mata uang regional, termasuk rupiah.

Pada perdagangan kemarin, rupiah berada di level Rp13.758 per dolar AS, melemah dibandingkan hari sebelumnya Rp13.541 per dolar AS. Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur ke level 4.479,49 atau turun 143,10 poin (3,10%).

Ditengah situasi ini, Presiden Jokowi merombak formasi KabinetKerja. Terdapat enammenteri/ pejabat setingkat menteri yang diganti, dengan perincian 4 figur baru dan 2 lainnya bergeser posisi. Para menteri tersebut antara lain Darmin Nasution sebagai menteri koordinator perekonomian (menko perekonomian) menggantikan Sofyan Djalil dan Rizal Ramli sebagai menteri koordinator kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo (selengkapnya lihat infografis hal 1).

Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus berada di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. ”BI akan mengoptimalkan bauran kebijakan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas lainnya,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah bersamaan dengan mata uang negara-negara di Asia-Pasifik disebabkan ekspektasi berlebih pasar terhadap langkah China yang sengaja melemahkan mata uangnya. Menurut dia, pelaku pasar masih melihat langkah China belum selesai.

Bambang mengklaim, pelemahan nilai tukar rupiah dua hari belakangan ini tidak ada hubungannya dengan fundamental ekonomi nasional. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari BI, situasi ini semata-mata disebabkan perdagangan di pasar uang. ”Saya yakin BI akan mengambil tindakan karena hanya BI yang dapat melakukannya. Mereka (BI) sudah bilang ke kami, ini murni perdagangan pasar uang,” ujar Bambang.

Mantan Kepala Kebijakan Fiskal itu melanjutkan, pemerintah akan melihat reaksi AS atas kebijakan Pemerintah China yang mendevaluasi mata uangnya. Dia pun berharap Bank Sentral AS meresponsnya dengan segera menaikkan tingkat suku bunga. ”Karena biayanya sudah terlalu besar waktu melakukan quantitative easing,” imbuhnya.

Staf Ahli Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Bidang Ekonomi Bambang Prijambodo menambahkan, rupiah kini mengalami tekanan berat dari faktor eksternal, khususnya China. Namun dia meyakini pemerintah dan BI akan menjaga volatilitas nilai tukar rupiah dalam batas yang aman.

Yuan Terus Melorot

Sementara itu, yuan China kemarin anjlok ke level terendah dalam empat tahun. Ini penurunan hari kedua setelah otoritas melakukan devaluasi mata uang. Kebijakan otoritas Negeri Tirai Bambu semakin memicu kekhawatiran terjadinya perang mata uang (currency war) global dan tuduhan bahwa Beijing secara tidak adil mendukung para eksportirnya.

Nilai tukar yuan melorot ke 6,45 per dolar AS, terburuk sejak Agustus 2011, setelah PBOC menetapkan referensi poin tengah harian (midpoint) sebesar 6,3306. Mata uang itu mengalami nasib buruk di perdagangan internasional hingga menyentuh 6,59 per dolar. Menurut PBOC, devaluasi menjadi satu langkah untuk membuat yuan lebih responsif pada kekuatan pasar.

Mereka juga menjamin pasar keuangan bahwa langkah ini tidak akan mengakibatkan depresiasi stabil. ”Melihat situasi ekonomi domestik dan internasional, saat ini tidak ada basis untuk tren depresiasi berkelanjutan pada yuan,” papar PBOC.

Perkuat Pemerintahan

Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 79/P Tahun 2015 tentang penggantian beberapa menteri negara Kabinet Kerja sisa masa jabatan 2014-2019 dan Keppres Nomor 80/P Tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan sekretaris kabinet (seskab).

Keppres itu memberhentikan Andi Widjajanto sekaligus mengangkat Pramono Anung sebagai seskab. Wapres Jusuf Kalla (JK) memastikan akan terus memantau kinerja para menteri pengganti yang telah dilantik Presiden di Istana Negara kemarin siang. JK menyatakan, para menteri yang baru dipilih dapat mempelajari bidang yang digelutinya untuk memberikan hasil yang maksimal kepada masyarakat.

”Kan sudah serah terima semua. Jadi otomatis ya setelah itu lembaga itu akan berada di bawah koordinasi Seskab,” kata JK. Tim Komunikasi Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, perombakan kabinet merupakan respons atas beberapa hal yang terjadi. Pertama, dinamika perekonomian global yang berdampak pada keadaan ekonomi di dalam negeri. ”Pelambatan perekonomian global membutuhkan kecepatan dan kapasitas adaptasi dalam menangani permasalahan yang terjadi demi memperkuat perekonomian nasional,” paparnya.

Perombakan kabinet juga sebagai bagian dari langkah perbaikan manajerial pemerintahan, memperkuat sinergi dan koordinasi lintas kementerian. Sementara itu, mantan Mendag Rachmat Gobel berharap Thomas Lembong bisa melanjutkan hal-hal baik yang sudah dibangun sekaligus mengevaluasi kebijakan yang dianggap perlu dievaluasi.

Ia juga menyatakan bersedia membantu Mendag baru demi kemudahan dan kelancaran tugasnya. ”Saya percaya beliau punya kemampuan dan pengalaman, saya kira akan lebih baik dari apa yang sudah dilakukan selama ini,” ujarnya saat acara serah terima jabatan di Kantor Kemendag tadi malam.

Sertijab sempat diwarnai suasana haru saat Rachmat menyampaikan kata sambutan sekaligus perpisahan. Dengan terbata-bata, pria yang menjabat mendag selama 10 bulan itu menyampaikan terima kasih kepada para pejabat eselon Kemendag.

”Itu kerja dari tim, kalau mendag hanya membuat analisis kebijakan dan mengarahkan, sementara yang melaksanakan anak buah. Jadi saya cukup terharu juga kalau saya tinggalkan mereka,” tuturnya.

Heru febrianto/inda s/ Rarasati syarief /Arsyani s/ Rahmat fiansyah/ Kunthi fahmar sandy/ Hafid fuad/syarifudin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6494 seconds (0.1#10.140)