Kasus Mayat Wanita di Kolam Terungkap
A
A
A
TANGERANG - Polisi mengungkap kasus wanita yang terikat dengan batako kemudian ditenggelamkan di kolam. Pelaku bernama Bahrul Ulum, 33, warga Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, sudah ditangkap kemarin pagi.
Kanit Reskrim Polsek Balaraja Ipda Rony Setiawan membenarkan penangkapan pelaku pembunuhan. “Benar telah ditangkap,” katanya kemarin. Mayat wanita tersebut ditemukan membusuk di sebuah kolam di Kampung Nagreg RT 04/01, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, 24 Juni 2015. Mayat pertama kali ditemukan oleh Denny Haryanto, warga setempat, yang sedang mencari belut di rawa.
“Dia kemudian memberitahukan kepada warga dan melaporkan temuan ke polisi,” kata Kapolsek Balaraja Kompol Mirodin. Setelah diselidiki, korban diketahui bernama Musyarafah, warga Jalan Sungai Bambu No 14, Desa Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dari keterangan tersangka, pada 31 Mei 2015 sekitar pukul 09.30 WIB korban bertemu tersangka di tempat penemuan jenazah untuk menagih utang sebesar Rp50 juta.
Selang beberapa waktu terjadilah cekcok yang membuat tersangka memukul korban di bagian rahang menggunakan batu batako sehingga korban pingsan seketika. Selanjutnya, tersangka mengambil barangbarang berharga milik korban berupauangsebesarRp400.000 dan satu unit ponsel.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengungkapkan, saat ditemukan, jasad korban tertelungkup dan sudah berlumuran lumpur serta nyaris tidak dikenali wajahnya. Dari hasil visum ditemukan bekas luka di bagian rahang korban. Korban diduga mendapat kekerasan benda tumpul.
“Sebelum dicemplungin ke kolam diduga korban mendapat penganiayaan,” ujarnya. Di bagian lain, pihak kepolisian menemukan titik terang terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) AkseynaAhadDori (Ace) yangdiduga ditenggelamkan di Danau Kenanga, Kampus UI, Depok. Selama proses penyelidikan yang berlangsung beberapa bulan ini, polisi mengklaim sudah melihat motif dalam kasus pembunuhan tersebut.
“Jadi, sekarang kita merangkai, motif mulai kelihatan,” kata Krishna Murti. Untuk memperjelas motif tersebut, penyidik saat ini sedang mengonfirmasi petunjuk berupa hasil audit forensik terhadap handphone salah satu saksi. Polisi juga telah melakukan profiling para saksiyangmemiliki keterkaitan dengan korban.
Denny irawan/ helmi syarif
Kanit Reskrim Polsek Balaraja Ipda Rony Setiawan membenarkan penangkapan pelaku pembunuhan. “Benar telah ditangkap,” katanya kemarin. Mayat wanita tersebut ditemukan membusuk di sebuah kolam di Kampung Nagreg RT 04/01, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, 24 Juni 2015. Mayat pertama kali ditemukan oleh Denny Haryanto, warga setempat, yang sedang mencari belut di rawa.
“Dia kemudian memberitahukan kepada warga dan melaporkan temuan ke polisi,” kata Kapolsek Balaraja Kompol Mirodin. Setelah diselidiki, korban diketahui bernama Musyarafah, warga Jalan Sungai Bambu No 14, Desa Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dari keterangan tersangka, pada 31 Mei 2015 sekitar pukul 09.30 WIB korban bertemu tersangka di tempat penemuan jenazah untuk menagih utang sebesar Rp50 juta.
Selang beberapa waktu terjadilah cekcok yang membuat tersangka memukul korban di bagian rahang menggunakan batu batako sehingga korban pingsan seketika. Selanjutnya, tersangka mengambil barangbarang berharga milik korban berupauangsebesarRp400.000 dan satu unit ponsel.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengungkapkan, saat ditemukan, jasad korban tertelungkup dan sudah berlumuran lumpur serta nyaris tidak dikenali wajahnya. Dari hasil visum ditemukan bekas luka di bagian rahang korban. Korban diduga mendapat kekerasan benda tumpul.
“Sebelum dicemplungin ke kolam diduga korban mendapat penganiayaan,” ujarnya. Di bagian lain, pihak kepolisian menemukan titik terang terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) AkseynaAhadDori (Ace) yangdiduga ditenggelamkan di Danau Kenanga, Kampus UI, Depok. Selama proses penyelidikan yang berlangsung beberapa bulan ini, polisi mengklaim sudah melihat motif dalam kasus pembunuhan tersebut.
“Jadi, sekarang kita merangkai, motif mulai kelihatan,” kata Krishna Murti. Untuk memperjelas motif tersebut, penyidik saat ini sedang mengonfirmasi petunjuk berupa hasil audit forensik terhadap handphone salah satu saksi. Polisi juga telah melakukan profiling para saksiyangmemiliki keterkaitan dengan korban.
Denny irawan/ helmi syarif
(bbg)