Jamaah Haji Bakal Hadapi Suhu Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Calon jamaah haji diimbau mempersiapkan diri untuk menghadapi tingginya suhu di Tanah Suci Mekkah pada musim haji ini, yakni 45-50 derajat Celsius.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Agama (Kemenag) Fidiansjah mengatakan jamaah diimbau untuk menjaga kesehatan sebelum bertolak ke Tanah Suci. Untuk mengantisipasi suhu yang tinggi, jamaah dianjurkan berjalan pagi sekitar pukul 08.00-10.00 WIB sekitar 3-4 kali dalam sepekan. ”Jadi terbiasa terkena panas matahari supaya kulit tidak kaget karena nanti di Arab Saudi suhu mencapai 45-50 derajat Celsius.
Minimal jalan sejauh 1,6 km karena hitungan kami tawaf dan sai sepanjang itu. Tips yang bagus untuk menjaga stamina dan kesehatan juga adalah kurma, ada nilai gizi yang tinggi dan kalori yang cukup. Ini dibiasakan sebelum berangkat,” ujarnya dalam rapat koordinasi tingkat menteri tentang persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H/2015 M di Kemenko PMK, Jakarta, kemarin.
Selain itu, sangat penting menyiapkan penyemprot air untuk jamaah pribadi meskipun Pemerintah Arab Saudi juga menyediakannya. Alat ini untuk mendinginkan kepala dan bagian tubuh yang lain. Untuk mencegah tertular virus MERS, Kemenkes sudah memeriksa kesehatan jamaah sembilan bulan sebelum diberangkatkan.
Mereka memberikan pengetahuan kepada jamaah bahwa MERS menular dan penderitanya sering terkontaminasi di rumah sakit. ”Semua jamaah diminta untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Mereka juga tidak perlu ke rumah sakit jika tidak ada sesuatu hal yang penting. Kami takutkan di situlah tempat-tempatnya. Jamaah juga diimbau tidak mengunjungi peternakan unta dan melarang meminum susu hewan padang pasir ini bila tidak dimasak,” ujar Fidiansjah.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, jamaah berisiko tinggi (risti) dan kesehatannya dianggap tidak memungkinkan akan ditunda keberangkatannya. Yang bersangkutan akan mendapatkan prioritas yang pertama diberangkatkan pada tahun depan. Mengenai pemondokan, seluruh sewa hotel-hotel di Madinah sudah dituntaskan dan seluruh jamaah haji akan ditempatkan di wilayah markaziah.
Wilayah ini berada dalam radius 1 km dari Masjid Nabawi. ”Jadi, jamaah cukup jalan kaki menuju Masjid Nabawi. Sementara di Mekkah, karena dari renovasi besar-besaran, hotel-hotel di sekitar Masjidilharam banyak mengalami pembongkaran. Akibatnya banyak hotel baru yang dibangun jauh dari Masjidilharam,” ucapnya. Untuk jamaah yang berada di luar radius 2 km dari Masjidilharam akan difasilitasi Bus Sholawat, yaitu bus yang disediakan Kemenag dan beroperasi selama 24 jam.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, pemerintah siap menyelenggarakan ibadah haji musim ini dengan menyiapkan 13 kantor embarkasi. Kelompok terbang (kloter) I akan diberangkatkan pada 21 Agustus 2015 dan kloter terakhir pada 17 September 2015.
Kemudian kloter I akan kembali pada 28 September 2015, kloter terakhir pada 28 Oktober 2015. Adapun masa tinggal jamaah di Tanah Suci selama 39 hari. Jamaah akan tinggal di enam tempat di Mekkah dan tiga tempat di Madinah. Tahun ini Indonesia memberangkatkan jamaah sesuai dengan kuota yang diberikan Arab Saudi, yakni 168.800 orang.
”Kemenag dan Kemenkes sudah dikoordinasikan dengan kementerian-kementerian yang terkait seperti Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), dan lainnya. Pelaksanaan ibadah haji 2015 insya Allah berjalan lebih baik dan bisa membuat harga diri jamaah haji Indonesia lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, pada musim haji tahun ini jamaah akan mendapatkan pengalaman baru dengan diluncurkannya aplikasi Haji Pintar. Jamaah bisa mengakses berbagai informasi mengenai segala seluk beluk ibadah haji yang sedang dijalankan. Direktur Jenderal (Dirjen) Abdul Jamil mempraktikkan penggunaan sebuah aplikasi baru yang dibuat Kemenag pada gadget yang digunakannya selepas menghadiri rapat koordinasi di Kementerian PMK.
Lewat aplikasi tersebut, jamaah dan masyarakat umum bisa mengetahui berbagai informasi dan layanannya selama musim haji yang akan segera datang. Bagi jamaah atau keluarga yang ingin mengetahui, cukup dengan mendownload aplikasi Haji Pintar di smartphone di tangannya, berbagai informasi langsung bisa diakses. ”Misalnya jadwal keberangkatan jamaah. Kloter 1 tanggal 20 masuk asrama, tanggal 21 masuk bandara, jam berangkatnya ini-ini, jadwalnya. Ini selalu update,” tuturnya.
Hunaifi mas’oed
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Agama (Kemenag) Fidiansjah mengatakan jamaah diimbau untuk menjaga kesehatan sebelum bertolak ke Tanah Suci. Untuk mengantisipasi suhu yang tinggi, jamaah dianjurkan berjalan pagi sekitar pukul 08.00-10.00 WIB sekitar 3-4 kali dalam sepekan. ”Jadi terbiasa terkena panas matahari supaya kulit tidak kaget karena nanti di Arab Saudi suhu mencapai 45-50 derajat Celsius.
Minimal jalan sejauh 1,6 km karena hitungan kami tawaf dan sai sepanjang itu. Tips yang bagus untuk menjaga stamina dan kesehatan juga adalah kurma, ada nilai gizi yang tinggi dan kalori yang cukup. Ini dibiasakan sebelum berangkat,” ujarnya dalam rapat koordinasi tingkat menteri tentang persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H/2015 M di Kemenko PMK, Jakarta, kemarin.
Selain itu, sangat penting menyiapkan penyemprot air untuk jamaah pribadi meskipun Pemerintah Arab Saudi juga menyediakannya. Alat ini untuk mendinginkan kepala dan bagian tubuh yang lain. Untuk mencegah tertular virus MERS, Kemenkes sudah memeriksa kesehatan jamaah sembilan bulan sebelum diberangkatkan.
Mereka memberikan pengetahuan kepada jamaah bahwa MERS menular dan penderitanya sering terkontaminasi di rumah sakit. ”Semua jamaah diminta untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Mereka juga tidak perlu ke rumah sakit jika tidak ada sesuatu hal yang penting. Kami takutkan di situlah tempat-tempatnya. Jamaah juga diimbau tidak mengunjungi peternakan unta dan melarang meminum susu hewan padang pasir ini bila tidak dimasak,” ujar Fidiansjah.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, jamaah berisiko tinggi (risti) dan kesehatannya dianggap tidak memungkinkan akan ditunda keberangkatannya. Yang bersangkutan akan mendapatkan prioritas yang pertama diberangkatkan pada tahun depan. Mengenai pemondokan, seluruh sewa hotel-hotel di Madinah sudah dituntaskan dan seluruh jamaah haji akan ditempatkan di wilayah markaziah.
Wilayah ini berada dalam radius 1 km dari Masjid Nabawi. ”Jadi, jamaah cukup jalan kaki menuju Masjid Nabawi. Sementara di Mekkah, karena dari renovasi besar-besaran, hotel-hotel di sekitar Masjidilharam banyak mengalami pembongkaran. Akibatnya banyak hotel baru yang dibangun jauh dari Masjidilharam,” ucapnya. Untuk jamaah yang berada di luar radius 2 km dari Masjidilharam akan difasilitasi Bus Sholawat, yaitu bus yang disediakan Kemenag dan beroperasi selama 24 jam.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, pemerintah siap menyelenggarakan ibadah haji musim ini dengan menyiapkan 13 kantor embarkasi. Kelompok terbang (kloter) I akan diberangkatkan pada 21 Agustus 2015 dan kloter terakhir pada 17 September 2015.
Kemudian kloter I akan kembali pada 28 September 2015, kloter terakhir pada 28 Oktober 2015. Adapun masa tinggal jamaah di Tanah Suci selama 39 hari. Jamaah akan tinggal di enam tempat di Mekkah dan tiga tempat di Madinah. Tahun ini Indonesia memberangkatkan jamaah sesuai dengan kuota yang diberikan Arab Saudi, yakni 168.800 orang.
”Kemenag dan Kemenkes sudah dikoordinasikan dengan kementerian-kementerian yang terkait seperti Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), dan lainnya. Pelaksanaan ibadah haji 2015 insya Allah berjalan lebih baik dan bisa membuat harga diri jamaah haji Indonesia lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, pada musim haji tahun ini jamaah akan mendapatkan pengalaman baru dengan diluncurkannya aplikasi Haji Pintar. Jamaah bisa mengakses berbagai informasi mengenai segala seluk beluk ibadah haji yang sedang dijalankan. Direktur Jenderal (Dirjen) Abdul Jamil mempraktikkan penggunaan sebuah aplikasi baru yang dibuat Kemenag pada gadget yang digunakannya selepas menghadiri rapat koordinasi di Kementerian PMK.
Lewat aplikasi tersebut, jamaah dan masyarakat umum bisa mengetahui berbagai informasi dan layanannya selama musim haji yang akan segera datang. Bagi jamaah atau keluarga yang ingin mengetahui, cukup dengan mendownload aplikasi Haji Pintar di smartphone di tangannya, berbagai informasi langsung bisa diakses. ”Misalnya jadwal keberangkatan jamaah. Kloter 1 tanggal 20 masuk asrama, tanggal 21 masuk bandara, jam berangkatnya ini-ini, jadwalnya. Ini selalu update,” tuturnya.
Hunaifi mas’oed
(bbg)