Perang Dana dan Dukungan di Primary

Senin, 10 Agustus 2015 - 10:34 WIB
Perang Dana dan Dukungan...
Perang Dana dan Dukungan di Primary
A A A
Pemilihan pendahuluan (primary) Partai Republik bukan pertarungan antarkandidat calon presiden (capres) semata. Tetapi, pertarungan itu juga untuk memperebutkan dukungan pemilih Republik dan mencari donatur yang mau menyumbangkan uangnya.

Siapa yang berhasil meraih dua hal itu, dia akan memenangkan nominasi dalam perebutan tiket capres Partai Republik untuk bertarung di Pemilu Presiden 2016. Cara gampang untuk meraih dukungan pendukung Partai Republik adalah dengan mendapatkan dukungan dari politisi senior ataupun figur ternama.

Memperoleh dukungan gubernur yang berasal Republik juga bisa menjadi sinyal baik bagi kandidat capres. Selain itu, dukungan dari anggota senat dan dewan perwakilan rakyat juga dapat menjadi amunisi baru. Bantuan dari para pemimpin Partai Republik akan memperkuat kampanye pemilihan pendahuluan yang cukup lama dan menjadi sumber kekuatan pada masa mendatang.

”Sejak 1980 prediksi terbaik untuk menentukan siapa pemenang perebutan kandidat capres Partai Republik adalah dia yang berhasil mendapatkan dukungan terbanyak dari elite, baik pejabat terpilih atau politisi senior,” kata pakar politik Lynn Vavreck, dilansir The New York Times .

Kenapa para elite partai sangat berpengaruh? Mereka sudah memantau kandidat capres selama bertahuntahun. Mereka juga memiliki perasaan dan prediksi yang tepat mengenai seorang kandidat. Apalagi, mereka sudah berpengalaman.

Siapa yang berhasil merangkul banyak politisi senior dan politisi yang berkuasa di pemerintahan seperti gubernur, senat, dan dewan perwakilan rakyat, dia akan memenang pemilihan pendahuluan. Dukungan politisi Partai Republik itu biasanya disebut dengan ”pemilihan pendahuluan bayangan”.

Meski itu sekadar bayangan, siapa yang memenangkan pemilihan pendahuluan politisi senior itu biasanya akanmemenangkantiketcapres Partai Republik. Kenapa? Dukungan mereka akan menjadi modal jangka panjang, baik selama kampanye atau ketika berada di tampuk kekuasaan Gedung Putih. Pemilihan pendahuluan bayangan biasanya terjadi sebelum pemilihan pendahuluan sebenarnya digelar secara publik.

Hanya aktivis partai yang mengikutinya. Itu dikenal sebagai penjajakan awal saja untuk mengetahui kandidat capres yang akan memenangkan pemilihan pendahuluan sebenarnya. ”Pemilihan pendahuluan bayangan menjadi bagian penting dalam proses nominasi,” kata Wayne Steger, pakar politik dari Universitas DePaul, dikutip Washington Post .

Bagaimana proses pemilihan pendahuluan bayangan? Proses itu dengan diskusi di antara para elite partai dan aktivis yang berkoordinasi untuk menentukan siapa kandidat capres. Biasanya, para elite partai juga berada di belakang salah satu kandidat capres untuk membangun dukungan baik uang, organisasi, dan popularitas.

Berbeda dengan pemilihan pendahuluan Partai Republik kali ini yang diikuti banyak kandidat capres. Itu menunjukkan pluralitas dalam jajak pendapat. Menurut Steger, banyaknya kandidat capres membuat banyak elite partai belum memutuskan siapa yang mereka dukung. Mereka masih menunggu kaukus di Iowa dan pemilihan pendahuluan di New Hampshire.

”Pemilihan pendahuluan Partai Republik kali ini cukup bersejarah karena tidak ada kandidat yang jelas akan memenangkan pertarungan. Sejak 1970- an Partai Republik selalu memiliki satu kandidat yang kuat dalam jajak pendapat. Tapi, kali ini pendukung Republik masih menunggu siapa kandidat yang akan menguat,” tutur Steger.

Selanjutnya kandidat yang berhasil mengumpulkan uang dalam jumlah banyak bisa diprediksi akan memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik. Selama ini Jeb Bush selalu memimpin dalam kompetisi untuk meraih simpati donatur.

Pertarungan pencarian donasi bukan terkait kekayaan yang dimiliki kandidat capres. Seperti Donald Trump yang dikenal sebagai miliarder memiliki kekayaan banyak dan siap untuk menggunakan uangnya untuk kampanye.

Uang dalam pemilihan pendahuluan berkaitan dengan jaringan yang dimiliki si kandidat capres. Umumnya, jaringan donatur telah dibangun kandidat selama bertahun-tahun karena mereka pernah menjabat posisi dalam pemerintahan, baik sebagai gubernur ataupun anggota senat.

Para donatur juga melihat seberapa besar kemungkinan si kandidat akan memenangkan pemilihan pendahuluan dan merebut Gedung Putih dari cengkeraman Partai Demokrat. Perebutan donatur itu disebut dengan ”pemilihan pendahuluan uang”.

Karl Rove, mantan deputi kepala staf mantan Presiden George W Bush, membagi kandidat capres menjadi dua ”Haves ”dan ”Have-Nots”. Kandidat ”Haves ” adalah mantan Gubernur Florida Jeb Bush, Senator Ted Cruz, Senator Marco Rubio, dan Gubernur Wisconsin Scott Walker.

Mereka disebut ”Haves ” karena berhasil mengumpulkan dana hingga jutaan dolar. Sedangkan kandidat yang ”Have-Not ” seperti mantan Gubernur Texas Rick Perry dan mantan Gubernur New York George Pataki.

”Uang bukan ukuran paling penting bagi seorang kandidat, tetapi itu sebagai parameter yang krusial untuk memenangkan pemilihan pendahuluan,” kata Rove, dikutip The Wall Street Journal .

Andika/Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)