Pantun Menristek Dikti di Malam Penutupan MTQMN 2015
A
A
A
DEPOK - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XIV 2015 yang telah berlangsung sejak 1 Agustus 2015 di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, diapresiasi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir.
Selain mengucapkan selamat kepada para pemenang, Nasir juga berpantun saat menutup pelaksanaan MTQMN XIV 2015.
“Pergi ke pasar membeli bakwan. Jangan lupa membeli cucuran serabi. Untuk apa punya pacar rupawan. Kalau tidak bisa mengaji,"
“Kuliah di Depok di UI, Perguruan tinggi yang beredukasi, Ayo mari kita syukuri. Kegiatan MTQ kita akhiri,”
Pantun itu kemudian disambut tepuk tangan riuh dari para peserta MTQMN XIV. Menurut Nasir, ajang ini mampu menjalin silaturahim antar mahasiswa dengan cara menggali potensi seluruh mahasiswa Indonesia.
“Ristek Dikti sudah lama keterlibatan sejak awal, gali potensi lebih jauh, tak hanya lombakan aspek lagu, pemahaman, memahami tuntunan dengan baik sebagai mahasiswa muslim nusantara,” ungkap Nasir di Balairung UI, Sabtu 8 Agustus 2015 malam.
Dia menambahkan, dengan memahami Alquran, mahasiswa mampu terhindar dari perbuatan yang merusak moral bangsa dan menjaga toleransi.
“Khusus imbauan, saran dengan hal ini tingkatkan kemampuan pahami Alquran beri manfaat besar bagi umat manusia. Pahami apa yang ada di dalamnya," ucapnya.
"Narkoba pasti bisa diangkal, jangan dekati larangannya yang dapat merusak moral bangsa. Islam jangan cerminkan kekerasan tapi semangat nusantara,” tutupnya.
Selain mengucapkan selamat kepada para pemenang, Nasir juga berpantun saat menutup pelaksanaan MTQMN XIV 2015.
“Pergi ke pasar membeli bakwan. Jangan lupa membeli cucuran serabi. Untuk apa punya pacar rupawan. Kalau tidak bisa mengaji,"
“Kuliah di Depok di UI, Perguruan tinggi yang beredukasi, Ayo mari kita syukuri. Kegiatan MTQ kita akhiri,”
Pantun itu kemudian disambut tepuk tangan riuh dari para peserta MTQMN XIV. Menurut Nasir, ajang ini mampu menjalin silaturahim antar mahasiswa dengan cara menggali potensi seluruh mahasiswa Indonesia.
“Ristek Dikti sudah lama keterlibatan sejak awal, gali potensi lebih jauh, tak hanya lombakan aspek lagu, pemahaman, memahami tuntunan dengan baik sebagai mahasiswa muslim nusantara,” ungkap Nasir di Balairung UI, Sabtu 8 Agustus 2015 malam.
Dia menambahkan, dengan memahami Alquran, mahasiswa mampu terhindar dari perbuatan yang merusak moral bangsa dan menjaga toleransi.
“Khusus imbauan, saran dengan hal ini tingkatkan kemampuan pahami Alquran beri manfaat besar bagi umat manusia. Pahami apa yang ada di dalamnya," ucapnya.
"Narkoba pasti bisa diangkal, jangan dekati larangannya yang dapat merusak moral bangsa. Islam jangan cerminkan kekerasan tapi semangat nusantara,” tutupnya.
(maf)