Badai,Taiwan Evakuasi Ratusan Warga

Sabtu, 08 Agustus 2015 - 10:24 WIB
Badai,Taiwan Evakuasi Ratusan Warga
Badai,Taiwan Evakuasi Ratusan Warga
A A A
TAIPEI - Pemerintah Taiwan mengevakuasi ratusan warga kemarin seiring mendekatnya badai Soudelor ke kepulauan tersebut.

Badai terkuat dalam dua tahun terakhir dan diperkirakan tiba pada Sabtu (8/8) waktu setempat. Otoritas mengevakuasi sebanyak 611 orang dari wilayah pantai timur yang diperkirakan dihantam badai Soudelor. ”Terdapat dua korban tewas dan seorang hilang di perairan di bagian timur laut Taiwan,” ungkap petugas penjaga pantai kemarin, dikutip kantor berita Reuters .

Seluruh penerbangan dibatalkan, sekolah-sekolah dan kantor ditutup. Meski demikian, layanan transportasi kereta cepat tetap beroperasi normal kemarin dan akan dihentikan operasionalnya pagi ini. Tayangan televisi memperlihatkan tinggi ombak mencapai 5 meter, angin berembus kencang, dan hujan deras terjadi di ibu kota Taipei.

Militer Taiwan telah mengerahkan puluhan ribu tentaranya untuk bersiap menghadapi kondisi terburuk akibat badai. Ribuan kendaraan telah disiapkan untuk evakuasi dan penyelamatan korban karena diperkirakan terjadi banjir di wilayah barat laut Taiwan.

Topan yang masuk kategori tiga dari skala 1-5 ini memiliki kecepatan angin 173 kilometer per jam pada pusat angin dan akan meningkat ke kategori empat dalam beberapa jam kemudian. Biro Pemantau Cuaca Taiwan mengatakan, topan ini sebagai yang terkuat sejak topan Usagi pada 2013.

Media Xinhua mengatakan, setelah badai Soudelor menyentuh Taiwan, diperkirakan akan bergerak ke Provinsi Fujian, China. Otoritas lokal Fujian juga telah mengevakuasi warganya yang bermukim di sekitar pantai. Layanan kereta cepat jurusan Fujian akan dihentikan akhir pekan ini.

Badai perlahan akan mengarah ke bagian utara China dengan kekuatan yang melemah, namun masih membawa hujan lebat. Saat ini merupakan musim badai yang berasal dari Laut China Selatan. Badai itu mengambil kekuatan dari air hangat sebelum menghantam wilayah daratan.

Sementara itu, seorang gadis berusia delapan tahun tewas setelah terseret ke laut saat badai Soudelor mendekat. ”Gadis muda itumenjadikorbanpertamabadai tersebut setelah tenggelam di laut ditimurKotaYilankemarin,” ungkap otoritas setempat, dikutip kantor berita AFP .

Anak lain juga hilang dalam insiden yang sama. Adapun seorang perempuan berusia 38 tahun dan gadis lain berhasil selamat. ”Gadis yang meninggal dan satu yang hilang itu tenggelam saat ada gelombang besar,” kata juru bicara Badan Kebakaran Nasional, pada AFP .

Total hingga kemarin sudah ada lebih 2.000 orang yang dipindahkan dari pulau-pulau terluar Taiwan yang menjadi tujuan wisatawan. Warga di New Taipei City yang tinggal di pinggiran sungai akan dievakuasi malam hari ini saat hujan deras diperkirakan terjadi.

Kemarin siang hujan turun di Kota Taoyuan di barat laut Taiwan. Lebih dari 40 penerbangan internasional menuju Taiwan dibatalkan. Layanan kapal feri ke pulau-pulau terluar juga dihentikan. Biro Cuaca Pusat Taiwan saat ini masih mengategorikan badai itu ”moderat”, tapi dapat dinaikkan ke level lebih tinggi jika kecepatan angin di pusat badai mencapai lebih dari 184 kilometer per jam.

”Kami tidak menutup peluang Soudelor akan menguat nanti,” ungkap lembaga tersebut. Soudelor disebut sebagai ”supertopan” oleh Hong Kong Observatory awal pekan ini saat mencapai kecepatan angin 230 kilometer per jam.

Status supertopan itu diberikan saat kecepatan angin melebihi 185 kilometer per jam. Pemerintah Taiwan telah memperingatkan seluruh departemen untuk mengambil langkah- langkah pendahuluan menjelang datangnya badai Soudelor. Mereka bersiap menghadapi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Arvin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5482 seconds (0.1#10.140)