HT: Generasi Muda Harus Visioner
A
A
A
JAKARTA - Generasi muda memiliki peranan penting bagi masa depan suatu bangsa. Agar Indonesia menjadi lebih baik lagi dibutuhkan generasi muda yang visioner.
”Ketika memulai sesuatu harus dengan visi yang jelas. Tujuan yang jelas. Itu penting supaya kita tidak menabrak-nabrak,” ujar CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan kuliah umum dengan tema ”Membangun Mahasiswa yang Unggul dan Profesional dalam Menghadapi Tantangan Global” di Unika Atma Jaya, Jakarta, kemarin.
Menurut HT, setiap mahasiswa harus menentukan apa yang ingin dicapai. Setelah itu perlu dibangun dari sekarang fondasi untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya visi yang jelas, maka hanya akan membuang waktu. Saat kuliah dulu pun dia sudah menentukan visinya. ”Jadi, saat mengambil jurusan harus dipastikan akan berkarier di situ. Jangan sekolahnya apa kariernya apa. Sayang dong sekolahnya. Kita hanya menyianyiakan waktu saja,” imbuhnya.
Ayah dari lima anak ini menilai jika setiap generasi di Indonesia memiliki visi maka tidak saja menguntungkan secara pribadi, tapi juga bagi kemajuan bangsa. Dengan visi tersebut dapat dipastikan setiap orang berkarier sesuai dengan apa yang diinginkan. Generasi muda harus membangun karier melalui proses yang benar, tentunya dengan mengambil jurusan yang tepat pula. ”Saya memberikan bekal bagaimana membangun karier dengan baik,” ucapnya.
Ketua Umum Partai Perindo ini berpesan kepada mahasiswa baru Unika Atmajaya untuk masa depan yang lebih baik harus fokus pada kualitas. Ada tiga jenis kualitas yang selalu diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, kualitas vertikal atau kualitas hubungan dengan Tuhan.
Ini sangat penting dilakukan untuk menjaga agar setiap orang tetap berjalan dengan benar. ”Saya ini pernah bandel dan insyaf. Supaya kita tetap rajin maka berdoalah dan meminta dukungan Tuhan, sebab dalam aktivitas sehari-hari, dari bangun pagi sampai malam, banyak pilihan dan kita harus memastikan pilihan yang tepat,” paparnya.
Kedua adalah kualitas internal. HT mengungkapkan, kualitas internal berkaitan erat dengan perubahan. Jika seseorang telah memiliki kualitas vertikal secara baik, kualitas internalnya juga akan baik. Setiap orang tahu apa kelemahannya dan bisa memperbaiki dirinya. ”Ini soal perubahan. Utamakan membangun karier karena kalian sudah masuk perguruan tinggi. Ini penting sekali,” pesan HT kepada para mahasiswa.
Ketiga adalah kualitas eksternal. Kualitas ini merujuk pada kemampuan untuk selalu melakukan segala sesuatu dengan baik. Jangan asal-asalan dalam melakukan sesuatu. Jadilah mahasiswa yang baik dan melakukan yang terbaik di setiap kesempatan.
Ketiga kualitas tersebut perlu ditopang dengan kecepatan. Hal ini bagian dari proses menuju sukses. Jangan hanya karena mengandalkan kualitas, tapi tidak cepat. Lulus cum laude, tapi kuliah 10 tahun. ”Itu sama saja membuang waktu,” kata dia.
HT mengaku senang memberikan perhatian khusus bagi generasi muda, terutama bagi kalangan kampus. Bagi dia, kampus sangat penting karena hanya 9% generasi muda kita yang mengenyam pendidikan tinggi, sedangkan 91% lagi berpendidikan SLTA ke bawah.
Dekan Fakultas Ekonomi (FE), Unika Atma Jaya Andre J Ata Ujan mengapresiasi kuliah umum yang diberikan HT karena sangat bermanfaat bagi mahasiswanya. ”Terima kasih atas kehadiran Bapak Hary Tanoe. Semoga para mahasiswa belajar dari pengalaman Pak Hary,” katanya.
Menurut dia, memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan terjadi peningkatan persaingan. Tidak saja antarmasyarakat di dalam negeri, tapi juga dengan luar negeri. ”Belajarlah menjadi profesional yang baik. Jangan sungkan bertanya kepada Pak Hary Tanoe,” tukasnya.
Dita angga
”Ketika memulai sesuatu harus dengan visi yang jelas. Tujuan yang jelas. Itu penting supaya kita tidak menabrak-nabrak,” ujar CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan kuliah umum dengan tema ”Membangun Mahasiswa yang Unggul dan Profesional dalam Menghadapi Tantangan Global” di Unika Atma Jaya, Jakarta, kemarin.
Menurut HT, setiap mahasiswa harus menentukan apa yang ingin dicapai. Setelah itu perlu dibangun dari sekarang fondasi untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya visi yang jelas, maka hanya akan membuang waktu. Saat kuliah dulu pun dia sudah menentukan visinya. ”Jadi, saat mengambil jurusan harus dipastikan akan berkarier di situ. Jangan sekolahnya apa kariernya apa. Sayang dong sekolahnya. Kita hanya menyianyiakan waktu saja,” imbuhnya.
Ayah dari lima anak ini menilai jika setiap generasi di Indonesia memiliki visi maka tidak saja menguntungkan secara pribadi, tapi juga bagi kemajuan bangsa. Dengan visi tersebut dapat dipastikan setiap orang berkarier sesuai dengan apa yang diinginkan. Generasi muda harus membangun karier melalui proses yang benar, tentunya dengan mengambil jurusan yang tepat pula. ”Saya memberikan bekal bagaimana membangun karier dengan baik,” ucapnya.
Ketua Umum Partai Perindo ini berpesan kepada mahasiswa baru Unika Atmajaya untuk masa depan yang lebih baik harus fokus pada kualitas. Ada tiga jenis kualitas yang selalu diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, kualitas vertikal atau kualitas hubungan dengan Tuhan.
Ini sangat penting dilakukan untuk menjaga agar setiap orang tetap berjalan dengan benar. ”Saya ini pernah bandel dan insyaf. Supaya kita tetap rajin maka berdoalah dan meminta dukungan Tuhan, sebab dalam aktivitas sehari-hari, dari bangun pagi sampai malam, banyak pilihan dan kita harus memastikan pilihan yang tepat,” paparnya.
Kedua adalah kualitas internal. HT mengungkapkan, kualitas internal berkaitan erat dengan perubahan. Jika seseorang telah memiliki kualitas vertikal secara baik, kualitas internalnya juga akan baik. Setiap orang tahu apa kelemahannya dan bisa memperbaiki dirinya. ”Ini soal perubahan. Utamakan membangun karier karena kalian sudah masuk perguruan tinggi. Ini penting sekali,” pesan HT kepada para mahasiswa.
Ketiga adalah kualitas eksternal. Kualitas ini merujuk pada kemampuan untuk selalu melakukan segala sesuatu dengan baik. Jangan asal-asalan dalam melakukan sesuatu. Jadilah mahasiswa yang baik dan melakukan yang terbaik di setiap kesempatan.
Ketiga kualitas tersebut perlu ditopang dengan kecepatan. Hal ini bagian dari proses menuju sukses. Jangan hanya karena mengandalkan kualitas, tapi tidak cepat. Lulus cum laude, tapi kuliah 10 tahun. ”Itu sama saja membuang waktu,” kata dia.
HT mengaku senang memberikan perhatian khusus bagi generasi muda, terutama bagi kalangan kampus. Bagi dia, kampus sangat penting karena hanya 9% generasi muda kita yang mengenyam pendidikan tinggi, sedangkan 91% lagi berpendidikan SLTA ke bawah.
Dekan Fakultas Ekonomi (FE), Unika Atma Jaya Andre J Ata Ujan mengapresiasi kuliah umum yang diberikan HT karena sangat bermanfaat bagi mahasiswanya. ”Terima kasih atas kehadiran Bapak Hary Tanoe. Semoga para mahasiswa belajar dari pengalaman Pak Hary,” katanya.
Menurut dia, memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan terjadi peningkatan persaingan. Tidak saja antarmasyarakat di dalam negeri, tapi juga dengan luar negeri. ”Belajarlah menjadi profesional yang baik. Jangan sungkan bertanya kepada Pak Hary Tanoe,” tukasnya.
Dita angga
(ftr)