Bandara Ngurah Rai Kembali Ditutup
A
A
A
DENPASAR - Bandara Ngurah Rai, Bali ditutup bagi lalu lintas penerbangan menyusul dampak semburan abu vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur kemarin.
Penutupan berlaku mulai jam 12.00 hingga pukul 18.00 Wita sesuai Notam (Notices to Airmen ) Nomor A1635/15. ”Karena pergerakan abu vulkanik Gunung Raung, kami memutuskan kembali menutup sementara operasional bandara,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Trikora Harjokemarin.
Akibat penutupan itu, Bandara Ngurah Rai tidak melayani seluruh penerbangan yang akan mendarat maupun berangkat dari Bali baik untuk tujuan domestik maupun internasional. Diperkirakan sekitar 228 penerbangan atau 60% dari total 380 penerbangan terancam gagal terbang. Penerbangan yang akan mendarat di Bali pun akan dialihkan ke bandara terdekat.
Di terminal keberangkatan, pihak bandara memberitahukan bahwa bandara ditutup sementara melalui pengeras suara. Ribuan calon penumpang yang baru saja tiba di pintu masuk terminal maupun yang sudah check in pun kaget mendengar informasi itu. Semburan abu vulkanik Gunung Raung sebenarnya sudah terlihat ketika sejumlah maskapai membatalkan penerbangan mereka sejak Rabu (5/8) lalu.
Namun, saat itu pihak bandara belum mengeluarkan Notam. Sedangkan pada Kamis (6/8) siang, sudah puluhan maskapai baik rute domestik maupun internasional yang membatalkan penerbangan seperti Qantas, Jetstar, Virgin Air, dan Air New Zealand. Bahkan, Jetstar dan Virgin Air telah batal terbang sejak Rabu (5/8).
Juli lalu, Bandara Ngurah Rai juga ditutup selama tiga kali akibat sebaran abu vulkanik Gunung Raung. Akibatnya, sebanyak 10 ribu wisatawan mancanegara per hari batal datang ke Bali dengan kerugian mencapai USD40.000 (sekitar Rp540 juta) per hari.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, sebaran abu vulkanik dari letusan Gunung Raung semakin tebal dan meluas. Dari data PVMBG, tremor masih terjadi dengan amplitudo 8-32 mm dominan 31 mm. Ini mengindikasikan suplai magma ke permukaan kawah masih berlangsung.
Asap kelabu tebal dengan tekanan lemah juga masih tinggi 1.000 meter ke selatan-tenggara. Jarak terdekat debu vulkanik dari Bandara Ngurai Rai hanya sekitar 18 km. ”Kondisi demikian menyebabkan Bandara Ngurah Rai ditutup sementara,” katanya.
Miftahul chusna
Penutupan berlaku mulai jam 12.00 hingga pukul 18.00 Wita sesuai Notam (Notices to Airmen ) Nomor A1635/15. ”Karena pergerakan abu vulkanik Gunung Raung, kami memutuskan kembali menutup sementara operasional bandara,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Trikora Harjokemarin.
Akibat penutupan itu, Bandara Ngurah Rai tidak melayani seluruh penerbangan yang akan mendarat maupun berangkat dari Bali baik untuk tujuan domestik maupun internasional. Diperkirakan sekitar 228 penerbangan atau 60% dari total 380 penerbangan terancam gagal terbang. Penerbangan yang akan mendarat di Bali pun akan dialihkan ke bandara terdekat.
Di terminal keberangkatan, pihak bandara memberitahukan bahwa bandara ditutup sementara melalui pengeras suara. Ribuan calon penumpang yang baru saja tiba di pintu masuk terminal maupun yang sudah check in pun kaget mendengar informasi itu. Semburan abu vulkanik Gunung Raung sebenarnya sudah terlihat ketika sejumlah maskapai membatalkan penerbangan mereka sejak Rabu (5/8) lalu.
Namun, saat itu pihak bandara belum mengeluarkan Notam. Sedangkan pada Kamis (6/8) siang, sudah puluhan maskapai baik rute domestik maupun internasional yang membatalkan penerbangan seperti Qantas, Jetstar, Virgin Air, dan Air New Zealand. Bahkan, Jetstar dan Virgin Air telah batal terbang sejak Rabu (5/8).
Juli lalu, Bandara Ngurah Rai juga ditutup selama tiga kali akibat sebaran abu vulkanik Gunung Raung. Akibatnya, sebanyak 10 ribu wisatawan mancanegara per hari batal datang ke Bali dengan kerugian mencapai USD40.000 (sekitar Rp540 juta) per hari.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, sebaran abu vulkanik dari letusan Gunung Raung semakin tebal dan meluas. Dari data PVMBG, tremor masih terjadi dengan amplitudo 8-32 mm dominan 31 mm. Ini mengindikasikan suplai magma ke permukaan kawah masih berlangsung.
Asap kelabu tebal dengan tekanan lemah juga masih tinggi 1.000 meter ke selatan-tenggara. Jarak terdekat debu vulkanik dari Bandara Ngurai Rai hanya sekitar 18 km. ”Kondisi demikian menyebabkan Bandara Ngurah Rai ditutup sementara,” katanya.
Miftahul chusna
(ftr)