Dua Kereta Tergelincir, 29 Orang Tewas
A
A
A
NEW DELHI - Dua kereta penumpang tergelincir akibat banjir bandang yang menghantam jalur rel di Negara Bagian Madhya Pradesh, India tengah. Tragedi itu menewaskan sedikitnya 29 orang.
Kecelakaan dua kereta yang tergelincir itu berselisih dua menit. Salah satu kereta tersebut sedang menuju Mumbai, sementara kereta lainnya sedang menuju arah yang berlawanan pada Selasa (4/8) malam waktu setempat. Beberapa gerbong dari dua kereta jatuh ke Sungai Machak yang meluap dekat jalur kereta api.
”Kamayani Express yang berangkat dari Mumbai itu tergelincir beberapa menit setelah air Sungai Machak meluap dan menghanyutkan jembatan jalur kereta api,” kata Ketua Dewan Kereta Api A K Mittal, dilansir AFP . Sedangkan Janata Express yang datang dari arah berlawanan kemudian melintasi rel yang tergenang hingga akhirnya ikut tergelincir.
Kecelakaan itu disebabkan hujan deras yang merusak jembatan sehingga membuat kereta keluar jalur. ”Kecelakaan ini terjadi karena banjir menggenangi rel. Rel kemudian bengkok sehingga enam gerbong kereta Kamayani Express keluar jalur,”kata juru bicara perusahaan perkeretaapian, Anil Saxena, kepada BBC .
Petugas penyelamatan dan warga setempat langsung menuju lokasi kecelakaan. Mereka menyelamatkan para penumpang yang terjebak di dalam gerbong. Sebanyak 300 orang berhasil dievakuasi.
”Wilayah kecelakaan diguyur hujan selama beberapa hari terakhir. Jalanan juga rusak sehingga menyulitkan tim evakuasi,” tutur Saxena. Juru bicara pemerintah Madhya Pradesh Anupam Rajan mengatakan 29 jenazah berhasil ditemukan. ” (Rinciannya) 13 pria, 11 perempuan, dan 5 anak-anak,” katanya kepada Press Trust of India .
Sedangkan kepala polisi stasiun kereta api, M S Gupta, mengungkapkan 27 orang tewas dan 70 orang terluka. ”Seluruh jenazah sudah dievakuasi dari dalam gerbong kereta,” kata Gupta, kepada AFP.
Menteri Perkeretaapian Suresh Prabhu mengungkapkan, petugas medis dan personel keselamatan lainnya bergegas ke lokasi. ”Kegelapan dan air jadi hambatan. Tapi kita memerintahkan semua pihak untuk membantu dan melakukan yang terbaik,” tutur Prabhu melalui akun Twitter -nya.
Kepada anggota parlemen, Prabhu menuturkan penyebab utama kecelakaan tersebut karena banjir yang disebabkan hujan deras. Para penumpang kereta mengatakan mereka seperti terlempar ketika gerbong jatuh ke sungai. ”Saya sedang tidur dan tibatiba merasakan guncangan. Saya bangun dan melihat seluruh penumpang berteriak dan berlarian,” kata Manoj Mongi, kepada Hindustan Times.
Dia menambahkan, ketika dia berhasil keluar dan melihat seorang perempuan mengambang di sungai. ”Tapi, saya tak bisa menyelamatkannya,” imbuhnya. Banyak penumpang yang mengeluhkan lambatnya penanganan korban.
Mereka harus menunggu cukup lama untuk meminta tolong petugas darurat dan tim evakuasi. Sedangkan penumpang lainnya, Santosh Singh, mengatakan dia merasakan seperti dalam suasana badai. ”Kita pikir kereta menabrak sesuatu,” sebutnya.
Pemerintah langsung memerintahkan penyelidikan kecelakaan kereta tersebut. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan duka mendalam atas jatuhnya korban. ”Pemerintah akan melakukan segala sesuatu di lapangan. Situasi dimonitor dengan seksama,” kata Modi, dalam status Twitter -nya.
Standar keselamatan di jaringan kereta api nasional India tergolong buruk. India mengoperasikan 9.000 kereta penumpang dan membawa 23 juta penumpang setiap hari. Jalur kereta api India merupakan terbesar keempat setelah Amerika Serikat, China, dan Rusia.
Buruknya manajemen perkeretaapian menjadi kekhawatiran publik di tengah kecelakaan yang terjadi. Pemerintah India berjanji menginvestasikan USD137 juta untuk memodernisasi jalur kereta api agar lebih aman dan efisien. Mantan menteri kereta api Dinesh Trivedi mengatakan, banyaknya kecelakaan kereta api di India disebabkan kurangnya pemeliharaan jaringan rel.
”Kecelakaan kereta sebenarnya tidak dapat diterima. Itu kanker yang mengakar dalam sistem perkeretaapian,” tutur Trivedi, dikutip Reuters . Dalam sepanjang sejarah India, kecelakaan kereta menewaskan 25.000 orang.
Andika hendra m
Kecelakaan dua kereta yang tergelincir itu berselisih dua menit. Salah satu kereta tersebut sedang menuju Mumbai, sementara kereta lainnya sedang menuju arah yang berlawanan pada Selasa (4/8) malam waktu setempat. Beberapa gerbong dari dua kereta jatuh ke Sungai Machak yang meluap dekat jalur kereta api.
”Kamayani Express yang berangkat dari Mumbai itu tergelincir beberapa menit setelah air Sungai Machak meluap dan menghanyutkan jembatan jalur kereta api,” kata Ketua Dewan Kereta Api A K Mittal, dilansir AFP . Sedangkan Janata Express yang datang dari arah berlawanan kemudian melintasi rel yang tergenang hingga akhirnya ikut tergelincir.
Kecelakaan itu disebabkan hujan deras yang merusak jembatan sehingga membuat kereta keluar jalur. ”Kecelakaan ini terjadi karena banjir menggenangi rel. Rel kemudian bengkok sehingga enam gerbong kereta Kamayani Express keluar jalur,”kata juru bicara perusahaan perkeretaapian, Anil Saxena, kepada BBC .
Petugas penyelamatan dan warga setempat langsung menuju lokasi kecelakaan. Mereka menyelamatkan para penumpang yang terjebak di dalam gerbong. Sebanyak 300 orang berhasil dievakuasi.
”Wilayah kecelakaan diguyur hujan selama beberapa hari terakhir. Jalanan juga rusak sehingga menyulitkan tim evakuasi,” tutur Saxena. Juru bicara pemerintah Madhya Pradesh Anupam Rajan mengatakan 29 jenazah berhasil ditemukan. ” (Rinciannya) 13 pria, 11 perempuan, dan 5 anak-anak,” katanya kepada Press Trust of India .
Sedangkan kepala polisi stasiun kereta api, M S Gupta, mengungkapkan 27 orang tewas dan 70 orang terluka. ”Seluruh jenazah sudah dievakuasi dari dalam gerbong kereta,” kata Gupta, kepada AFP.
Menteri Perkeretaapian Suresh Prabhu mengungkapkan, petugas medis dan personel keselamatan lainnya bergegas ke lokasi. ”Kegelapan dan air jadi hambatan. Tapi kita memerintahkan semua pihak untuk membantu dan melakukan yang terbaik,” tutur Prabhu melalui akun Twitter -nya.
Kepada anggota parlemen, Prabhu menuturkan penyebab utama kecelakaan tersebut karena banjir yang disebabkan hujan deras. Para penumpang kereta mengatakan mereka seperti terlempar ketika gerbong jatuh ke sungai. ”Saya sedang tidur dan tibatiba merasakan guncangan. Saya bangun dan melihat seluruh penumpang berteriak dan berlarian,” kata Manoj Mongi, kepada Hindustan Times.
Dia menambahkan, ketika dia berhasil keluar dan melihat seorang perempuan mengambang di sungai. ”Tapi, saya tak bisa menyelamatkannya,” imbuhnya. Banyak penumpang yang mengeluhkan lambatnya penanganan korban.
Mereka harus menunggu cukup lama untuk meminta tolong petugas darurat dan tim evakuasi. Sedangkan penumpang lainnya, Santosh Singh, mengatakan dia merasakan seperti dalam suasana badai. ”Kita pikir kereta menabrak sesuatu,” sebutnya.
Pemerintah langsung memerintahkan penyelidikan kecelakaan kereta tersebut. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan duka mendalam atas jatuhnya korban. ”Pemerintah akan melakukan segala sesuatu di lapangan. Situasi dimonitor dengan seksama,” kata Modi, dalam status Twitter -nya.
Standar keselamatan di jaringan kereta api nasional India tergolong buruk. India mengoperasikan 9.000 kereta penumpang dan membawa 23 juta penumpang setiap hari. Jalur kereta api India merupakan terbesar keempat setelah Amerika Serikat, China, dan Rusia.
Buruknya manajemen perkeretaapian menjadi kekhawatiran publik di tengah kecelakaan yang terjadi. Pemerintah India berjanji menginvestasikan USD137 juta untuk memodernisasi jalur kereta api agar lebih aman dan efisien. Mantan menteri kereta api Dinesh Trivedi mengatakan, banyaknya kecelakaan kereta api di India disebabkan kurangnya pemeliharaan jaringan rel.
”Kecelakaan kereta sebenarnya tidak dapat diterima. Itu kanker yang mengakar dalam sistem perkeretaapian,” tutur Trivedi, dikutip Reuters . Dalam sepanjang sejarah India, kecelakaan kereta menewaskan 25.000 orang.
Andika hendra m
(ftr)