Bandara Lumpuh, Penderita ISPA Meningkat

Kamis, 06 Agustus 2015 - 08:28 WIB
Bandara Lumpuh, Penderita ISPA Meningkat
Bandara Lumpuh, Penderita ISPA Meningkat
A A A
JEMBER - Dampak abu Gunung Raung makin dirasakan warga. Hingga kini operasional Bandara Notohadinegoro masih lumpuh dalam tiga hari terakhir.

Abu juga menyebabkan jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Jember, Jawa Timur, mengalami peningkatan signifikan. Humas Dinas Kesehatan Pemkab Jember Yumarlis mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, terhitung sejak Gunung Raung ditetapkan statusnya menjadi siaga telah terjadi peningkatan jumlah penderita ISPA di wilayah Kabupaten Jember antara 20-25%.

”Peningkatan jumlah penderita ISPA itu, utamanya terjadi di tiga wilayah kecamatan terdampak langsung erupsi Gunung Raung yakni Kecamatan Sumberjambe, Ledokombo, dan Silo. Jika biasanya setiap hari jumlah pasien ISPA antara 15-20 orang, saat ini jumlahnya naik menjadi 25 orang per hari,” ungkap Yumarlis.

Meski pihaknya sudah mendistribusikan masker, serangan ISPA tidak bisa dihindari. Selain penyakit ISPA, semburan abu erupsi Gunung Raung juga menyebabkan gangguan kesehatan lain seperti iritasi mata. Namun, jumlah kasus iritasi mata tidak sebanyak ISPA.

Menurut Yumarlis, untuk mengatasi persoalan itu, Dinas Kesehatan Pemkab Jember sudah mendistribusikan masker, obat ISPA, dan iritasi mata ke sejumlah puskesmas yang dilaporkan mengalami peningkatan jumlah penyakit dari kedua kasus itu. Namun, jika ada puskesmas di luar tiga kecamatan yang terdampak langsung oleh erupsi Gunung Raung, daerah itu juga bisa mengajukan permintaan masker dan obat.

”Kami juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap memakai masker pada saat melakukan aktivitas di luar rumah. Apabila dibutuhkan, mereka juga dapat melengkapinya dengan kacamata,” katanya. Peningkatan aktivitas Gunung Raung juga terjadi lagi dini hari kemarin disertai suara gemuruh dengan mengeluarkan lontaran material seperti cahaya api.

Sementara pada siang harinya Gunung Raung mengeluarkan asap kelabu kehitaman. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo, suara gemuruh terdengar dari empat titik pos pantau yang terletak di Kecamatan Ledokombo, Sumberjambe, dan Kecamatan Silo. ”Dengan peningkatan itu, kami melakukan langkahlangkah agar masyarakat 14 desa di tiga kecamatan meningkatkan kewaspadaannya,” kata Heru.

Sesuai data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), laporan Gunung Raung secara visual cuaca mendung, suhu udara 22 derajat Celsius, puncak gunung mengeluarkan asap kelabu kehitaman tebal setinggi 800 m condong ke Tenggara. Sedangkan seismik tremor letusan terusmenerus dengan amplitudo 7- 32 mm do-minan 30 mm.

P juliatmoko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5070 seconds (0.1#10.140)