Hasyim Muzadi Minta Jangan Buat Muktamar NU Tandingan
A
A
A
JOMBANG - Kandidat Rois Aam PBNU KH Hasyim Muzadi meminta kepada PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk tidak membuat muktamar tandingan. Karena muktamar tandingan akan menghancurkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Demikian disampaikan Kiai Hasyim kepada 401 pemilik suara di Muktamar NU ke-33. Pernyataan Kiai Hasyim ini disampaikan kepada 401 PCNU dan PWNU se-Indonesia yang menggelar pertemuan di Aula Yusuf Hasyim, Ponpes Tebuireng, Jombang yang tergabung dalam Forum Antar Wilayah NU.
Mereka tidak sepakat dengan hasil Muktamar NU ke-33 yang dianggap melanggar AD/ART NU. "Jangan membuat muktamar tandingan atau NU tandingan. Karena itu akan membelah dan menghancurkan nama NU dan sulit diperbaiki," kata Pengasuh Ponpes Al Hikam Malang itu di Ponpes Tebuireng, Jombang, Rabu (5/8/2015).
Di forum yang dipimpin oleh Ketua PCNU Jember KH Abdullah Samsul Arifin dan Sekretaris KH Amri Siregar ini juga sempat meminta kepada Hasyim Muzadi untuk menjadi Rois Aam. Karena jika dalam hitungan jumlah suara, mereka yang berada di Tebuireng sudah kuorum.
"Saya enggak mau jadi Rois Aam. Jangan malah membenturkan dengan ulama-ulama yang kita muliakan. Sebab penyakitnya bukan pada ulama tapi kelompok-kelompok yang merekayasa ulama. Karena itu saya tidak mau dicalonkan Rois Aam, sekalipun saya tahu bahwa muktamar ini penuh dengan kezaliman," jelasnya.
Kiai Hasyim meminta masih ada jalan lain yang ditempuh daripada harus menggelar muktamar tandingan. Yakni, menggugat ke pengadilan atau tidak mengakui segala produk kebijakan yang dibuat oleh PBNU hasil Muktamar ke-33 Jombang.
"Juga siap-siap, kalau diganti atau dibekukan seperti es. Karena itu, sebelum bertindak hendaklah dipikirkan baik-baik," pinta mantan Ketua Umum PBNU ini.
Demikian disampaikan Kiai Hasyim kepada 401 pemilik suara di Muktamar NU ke-33. Pernyataan Kiai Hasyim ini disampaikan kepada 401 PCNU dan PWNU se-Indonesia yang menggelar pertemuan di Aula Yusuf Hasyim, Ponpes Tebuireng, Jombang yang tergabung dalam Forum Antar Wilayah NU.
Mereka tidak sepakat dengan hasil Muktamar NU ke-33 yang dianggap melanggar AD/ART NU. "Jangan membuat muktamar tandingan atau NU tandingan. Karena itu akan membelah dan menghancurkan nama NU dan sulit diperbaiki," kata Pengasuh Ponpes Al Hikam Malang itu di Ponpes Tebuireng, Jombang, Rabu (5/8/2015).
Di forum yang dipimpin oleh Ketua PCNU Jember KH Abdullah Samsul Arifin dan Sekretaris KH Amri Siregar ini juga sempat meminta kepada Hasyim Muzadi untuk menjadi Rois Aam. Karena jika dalam hitungan jumlah suara, mereka yang berada di Tebuireng sudah kuorum.
"Saya enggak mau jadi Rois Aam. Jangan malah membenturkan dengan ulama-ulama yang kita muliakan. Sebab penyakitnya bukan pada ulama tapi kelompok-kelompok yang merekayasa ulama. Karena itu saya tidak mau dicalonkan Rois Aam, sekalipun saya tahu bahwa muktamar ini penuh dengan kezaliman," jelasnya.
Kiai Hasyim meminta masih ada jalan lain yang ditempuh daripada harus menggelar muktamar tandingan. Yakni, menggugat ke pengadilan atau tidak mengakui segala produk kebijakan yang dibuat oleh PBNU hasil Muktamar ke-33 Jombang.
"Juga siap-siap, kalau diganti atau dibekukan seperti es. Karena itu, sebelum bertindak hendaklah dipikirkan baik-baik," pinta mantan Ketua Umum PBNU ini.
(hyk)