Bencana Menerjang 4 Negara, Ratusan Tewas
A
A
A
YANGON - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di empat negara yang bertetangga: Myanmar, India, Pakistan, Nepal, dan Vietnam, bakal meningkat.
Kekhawatiran tersebut akibat semakin tingginya curah hujan di kawasan yang terkena bencana. Total, ratusan orang tewas akibat musibah ini. Dalam beberapa hari terakhir, empat wilayah di Myanmar diterjang banjir dan tanah longsor akibat hujan deras. Akibatnya 27 orang meninggal dunia dan 150.000 warga harus mengungsi.
”Jumlah (korban) sebenarnya pasti lebih besar dan bakal terus meningkat. Ini karena banyak area di kawasan bencanayangbelumtersentuhtim penyelamat,” demikian keterangan Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (Office for the Coordination of H u m a n i t a r i a n Affairs/OCHA) kemarin. Di Chin, salah satu kawasan yang terkena dampak banjir paling parah, air bah sudah mencapai atap perumahan warga. ”Bahkan ada yang setinggi pohon kelapa,” ujar seorang warga. Media lokal juga melaporkan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur rusak berat akibat terjangan banjir.
”Jalan- jalan utama rusak. Begitu pula dengan tujuh jembatan yang sangat penting bagi warga,” tulis media-media lokal Chin. Palang Merah Myanmar mengungkapkan, 300 rumah di Rakhine hancur akibat hantaman tanah longsor, dan 1.500 warga dievakuasi ke tempat penampungan. ”Jumlah koran bakal terus meningkat,” ujar Kepala Palang Merah Myanmar Maung Maung Khin, senada dengan pernyataan PBB. Tetangga Myanmar, yakni India, Nepal, Pakistan, dan Vietnam, juga mengalami bencana serupa.
Di India, sedikitnya 20 orang tewas setelah banjir dan tanah longsor menerjang Negara Bagian Manipur yang berbatasan dengan Myanmar. Dilansir dari Reuters, para tim penyelamat sejak pagi kemarin sudah menggali lumpur untuk mencari korban tewas atau selamat. ”Sejauh ini kami baru mendapat laporan 20 orang tewas. Mayoritas korban terperangkap di dalam rumah saat bencana menerjang,” ungkap Hakim Kota Chandel Memi Mary kepada AFP.
Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh telah berkomunikasi dengan Kepala Menteri Manipur O Ibobi Singh untuk memastikan dukungan pusat dalam menangani musibah ini. Kesatuan Tanggap Bencana Nasional sudah dikirim ke sejumlah wilayah yang terkena dampak bencana.
Sementara di Vietnam, tim penyelamat kesulitan dalam mengevakuasi korban tanah longsor di sebelah utara Provinsi Quang Ninh. Ini lantaran area yang diterjang bencana adalah tambang batu bara. Sedikitnya 17 orang tewas di Vietnam. ”Kejadiannya sangat cepat. Lumpur dan batuan besar menghantam rumah saya. Kami beruntung bisa membawa putri kami sehingga semua selamat,” ungkap salah seorang warga, To Thi Huyen. Banjir besar juga melanda Pakistan.
Sedikitnya 109 orang tewas dan 700.000 warga harus meninggalkan rumahnya untuk mengungsi. Adapun di Nepal, 36 orang meninggal dunia setelah rumah mereka tertimbun tanah longsor.
Muh shamil
Kekhawatiran tersebut akibat semakin tingginya curah hujan di kawasan yang terkena bencana. Total, ratusan orang tewas akibat musibah ini. Dalam beberapa hari terakhir, empat wilayah di Myanmar diterjang banjir dan tanah longsor akibat hujan deras. Akibatnya 27 orang meninggal dunia dan 150.000 warga harus mengungsi.
”Jumlah (korban) sebenarnya pasti lebih besar dan bakal terus meningkat. Ini karena banyak area di kawasan bencanayangbelumtersentuhtim penyelamat,” demikian keterangan Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (Office for the Coordination of H u m a n i t a r i a n Affairs/OCHA) kemarin. Di Chin, salah satu kawasan yang terkena dampak banjir paling parah, air bah sudah mencapai atap perumahan warga. ”Bahkan ada yang setinggi pohon kelapa,” ujar seorang warga. Media lokal juga melaporkan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur rusak berat akibat terjangan banjir.
”Jalan- jalan utama rusak. Begitu pula dengan tujuh jembatan yang sangat penting bagi warga,” tulis media-media lokal Chin. Palang Merah Myanmar mengungkapkan, 300 rumah di Rakhine hancur akibat hantaman tanah longsor, dan 1.500 warga dievakuasi ke tempat penampungan. ”Jumlah koran bakal terus meningkat,” ujar Kepala Palang Merah Myanmar Maung Maung Khin, senada dengan pernyataan PBB. Tetangga Myanmar, yakni India, Nepal, Pakistan, dan Vietnam, juga mengalami bencana serupa.
Di India, sedikitnya 20 orang tewas setelah banjir dan tanah longsor menerjang Negara Bagian Manipur yang berbatasan dengan Myanmar. Dilansir dari Reuters, para tim penyelamat sejak pagi kemarin sudah menggali lumpur untuk mencari korban tewas atau selamat. ”Sejauh ini kami baru mendapat laporan 20 orang tewas. Mayoritas korban terperangkap di dalam rumah saat bencana menerjang,” ungkap Hakim Kota Chandel Memi Mary kepada AFP.
Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh telah berkomunikasi dengan Kepala Menteri Manipur O Ibobi Singh untuk memastikan dukungan pusat dalam menangani musibah ini. Kesatuan Tanggap Bencana Nasional sudah dikirim ke sejumlah wilayah yang terkena dampak bencana.
Sementara di Vietnam, tim penyelamat kesulitan dalam mengevakuasi korban tanah longsor di sebelah utara Provinsi Quang Ninh. Ini lantaran area yang diterjang bencana adalah tambang batu bara. Sedikitnya 17 orang tewas di Vietnam. ”Kejadiannya sangat cepat. Lumpur dan batuan besar menghantam rumah saya. Kami beruntung bisa membawa putri kami sehingga semua selamat,” ungkap salah seorang warga, To Thi Huyen. Banjir besar juga melanda Pakistan.
Sedikitnya 109 orang tewas dan 700.000 warga harus meninggalkan rumahnya untuk mengungsi. Adapun di Nepal, 36 orang meninggal dunia setelah rumah mereka tertimbun tanah longsor.
Muh shamil
(ars)