PM Turki Janji Perangi ISIS

Sabtu, 25 Juli 2015 - 11:38 WIB
PM Turki Janji Perangi ISIS
PM Turki Janji Perangi ISIS
A A A
ISTANBUL - Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu berjanji akan melanjutkan operasi perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan gerilyawan Kurdi.

Penegasan Turki itu setelah otoritas keamanan menangkap lebih dari 297 simpatisan dan gerilyawan ISIS. Sikap Ankara itu juga setelah bom bunuh diri yang dilakukan ISIS menewaskan 32 orang di kota perbatasan Suruc pada Senin (20/7). ”Operasi militer itu dimulai hari ini (kemarin) bukan hanya sekali, tetapi proses yang akan berlanjut,” kata Davutoglu kemarin, dilansir AFP.

Dia mengungkapkan, operasi melawan ISIS akan memenuhi target dan tidak akan berhenti. Beberapa jam sebelum Davutoglu mengumumkan pernyataan perang itu, beberapa jet tempur Turki melancarkan serangan perdana ke beberapa posisi ISIS di Suriah. Tiga pesawat tempur F-16 menjatuhkan empat bom pada kemarin pagi. Davutoglu menegaskan serangan pesawat tempur itu sukses 100% menghancurkan target.

”Siapa pun teroris yang melancarkan ancaman ke perbatasan Republik Turki akan ditindak tegas tanpa ragu-ragu,” tegas Davutoglu. Dia meyakinkan semua pihak tidak ada yang perlu meragukan tindakan Turki. ”Kita mengamati aktivitas di Suriah dan di perbatasan setiap saat. Turki akan menunjukkan reaksi keras terhadap pergerakan yang menjadi ancaman,” imbuhnya.

Davutoglu mengabaikan peringatan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang menentang langkah Turki. Ankara tidak ingin terlibat dalam perang sipil di Suriah. ”Ankara hanya mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi perbatasan,” tuturnya. Selain melancarkan serangan udara, puluhan tank Turki kemarin juga melepaskan tembakan ke arah sasaran ISIS di wilayah Suriah.

Tidak ada balasan dari ISIS yang menguasai wilayahperbatasanSuriah. Aksiitu dianggap sebagai balas dendam setelah seorang tentara Turki tewas akibat tembakan dari wilayah Suriah pada Kamis (23/7). Sebelumnya Turki enggan terlibat dalam pertempuran melawan ISIS meski didesak Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Arab.

Padahal, ISIS bertempur di Irak dan Suriah sejak 2013. Desakan dan bujukan AS dan Saudi mampu meluluhkan Turki ikut bergabung dalam perang melawan ISIS setelah serangkaian negosiasi selama beberapa bulan. Ankara juga memberikan sinyal hijau bagi AS untuk menggunakan pangkalan udara Incirlik di Turki selatan. Kesepakatan itu tercapai dalam rapat para pejabat keamanan yang dipimpin PM Davutoglu.

”Pesawat AS yang dilengkapi bom dan misil juga dapat menggunakan pangkalan udara Incirlik untuk melancarkan serangan ke ISIS,” demikian kesepakatan AS dan Turki. Jet tempur AS bahkan dapat menggunakan pangkalan udara Batman, Diyarbakir, dan Malatya di Turki timur dalam kondisi darurat.

Harian Hurriyet melaporkan Turki juga memberlakukan zona larangan terbang antara Kota Marea di Suriah dan Jarabulus di Turki sepanjang 90 km. Ankara juga menyiapkan zona penyelamatan di darat sepanjang 50 km. Zona penyelamatan itu bertujuan mencegah infiltrasi ISIS.

Pasukan koalisi anti-ISIS pimpinan AS dapat melancarkan serangan di zona larangan terbang dan penyelamatan. Sementara itu, polisi Turki kemarin menggelar operasi penangkapan anggota ISIS dan milisi Kurdi. Sebanyak 297 orang ditangkap di 13 provinsi.

Kantor berita Dogan melaporkan 5.000 polisi terlibat dalam operasi yang digelar di Istanbul tersebut. ”Sebanyak 297 orang ditangkap termasuk 37 orang asing dalam operasi terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan ISIS,” tutur Davutoglu.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6141 seconds (0.1#10.140)
pixels