Tokoh Lintas Agama Minta Polri Usut Tuntas

Sabtu, 25 Juli 2015 - 11:32 WIB
Tokoh Lintas Agama Minta Polri Usut Tuntas
Tokoh Lintas Agama Minta Polri Usut Tuntas
A A A
JAKARTA - Sejumlah tokoh lintas agama meminta Polri mengusut tuntas insiden pembakaran kios dan masjid di Tolikara, Papua agar efek peristiwa tersebut tidak meluas.

Hal itu disampaikan sejumlah tokoh lintas agama saat bertemu Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Gedung CDCC, Menteng, Jakarta, kemarin. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan, penuntasan pengungkapan kasus Tolikara termasuk menangkap aktor intelektual di balik kejadian itu akan mampu menghentikan aksi tersebut menular di wilayah lain.

Ekstremisme yang suka menampilkan kekerasan dan tidak mengakui entitas lain di luar kelompok mereka, ujar Din, bisa terjadi di semua agama. Namun, dia meminta semua pihak tidak lantas menggeneralisasi tindakan ekstrem oknum dari kelompok agama tertentu sebagai karakteristik agama tersebut.

Din juga meminta umat Islam menahan amarah atas insiden Tolikara karena bisa jadi peristiwa itu bukan semata konflik antarumat beragama, melainkan sengaja didesain untuk merongrong NKRI. ”NKRI adalah harga mati. Kita tidak ingin kejadian ini memancing terjadinya konflik antarumat beragama yang lebih luas,” katanya.

Ketua Forum Komunikasi KristianiTheopilusBelamenilai, penyerangan kelompok masa yang mengatasnamakan GIDI terhadap jamaah salat Idul Fitri di Tolikara dilatarbelakangi aksi represif polisi di lapangan. Dia meyakini kelompok GIDI tidak akan sampai melakukan tindakan brutal jika tidak didahului aksi penembakan polisi terhadap kelompok mereka.

Bukan hanya pada kejadian Tolikara, dalam banyak peristiwa, aparat keamanan selalu mengedepankan kekerasan terhadap warga Papua atas nama pengamanan. ”Papua ini kan sama dengan Aceh, perlakuan aparat terhadap warga sangat represif. Asal main tembak. Ini mungkin kesalahan komandannya di lapangan,” ujarnya.

Karena itu, Theo meminta Polri dan TNI mengubah cara pendekatan pengamanan agar lebih humanis. Dia juga meminta Polri mengusut aksi penembakan terhadap massa GIDI dan menindak pelaku penembakan jika tidak sesuai dengan prosedur pengamanan. Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyatakan Polri tengah melakukan penyelidikan terhadap aktor intelektual dalam insiden di Tolikara.

Menuru t dia, dari pemeriksaan terhadap dua tersangka di Polda Papua, pengungkapan kasus itu diharapkan semakin terang benderang, termasuk mengetahui aktor intelektual atau otak di balik aksi penyerangan tersebut. ”Dari pemeriksaan tersangka mudahmudahan bisa berkembang,” ujarnya.

Badrodin mengatakan, lima warga negara asing (WNA) yang terdaftar dalam proposal kegiatan KKR GIDI belum tentu merupakan aktor intelektual dalam aksi itu. Terkait peran WNA itu, Badrodin enggan berspekulasi. Pihaknya masih memverifikasi kehadiran mereka terlebih dahulu di lapangan. ”Saya curiganya mereka tidak hadir,” katanya.

Khoirul muzakki
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5573 seconds (0.1#10.140)