Siswa SMA Harumkan Nama Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Empat siswa yang dikirim ke International Biology Olympiad berhasil mengharumkan nama Indonesia. Mereka menyabet empat medali. Sebagai bentuk penghargaan, pemerintah akan memberikan beasiswa penuh kepada para siswa berprestasi ini.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Peserta Didik Ditjen Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Suharlan mengatakan, empat siswa SMA berprestasi anggota Tim Olimpiade Biologi Internasional itu adalah Maria Patricia Inggriani dari SMA Kharisma Bangsa yang peraih medali emas, Valdi Ven Japranata (SMA Kristen IPEKA Sunter) yang berhasil mendapat perak, Hana Fauzyyah Hanifin (SMA Semesta Semarang) peraih medali perak, dan Nagita Gianty Annisa (MAN Insan Cendekia Serpong) yang mempersembahkan medali perunggu.
”Kita harus bangga karena mereka berhasil meraih medali bersaing dengan 241 siswa dari 61 negara,” katanya di Jakarta kemarin. Harlan menjelaskan, olimpiade yang diselenggarakan di Aarhus, Denmark 12-19 Juli itu merupakan ajang kompetisi tahunan bagi para siswa setingkat SMA dari seluruh dunia yang diselenggarakan setiap Juli. Ujian yang diselenggarakan mencakup ujian praktikum dan ujian teori di bidang Biologi.
Pada ujianpraktikum, adaempat topik yang harus diselesaikan peserta kompetisi selama 90 menit, yaitu Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Anatomi, Sistematik dan Evolusi Tumbuhan, Morfologi dan Fungsional Hewan dan Biokimia. Menurut dia, para peserta Olimpiade Biologi Internasional ini telah melalui proses seleksi berjenjang dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi dan nasional melalui Olimpiade Siswa Nasional (OSN).
Sebagai penghargaan, Pemerintah Indonesia memberikan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi sarjana (strata 1) kepada masing-masing peraih medali. ”Bagi para pemenang kompetisi kami sediakan beasiswa penuh. Mereka bebas memilih kampus dalam negeri ataupun luar negeri,” ungkapnya. Dia menjelaskan, Maria Patricia Ingriani dan Hana Fauzyyah Hanifin telah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Sedangkan, Valdi Ven Japranata dan Nagita Gianty Annisa akan melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tidak hanya itu, penghargaan pun juga diberikan dengan melanjutkan pemberian beasiswa hingga jenjang strata 3 bagi siswa peraih medali emas, dan beasiswa hingga jenjang strata 2 bagi siswa peraih medali perak. Pada tahun ini Indonesia akan mengikuti tujuh kompetisi internasional.
Yakni International Mathematical Olympiad (IMO), International Physics Olympiad (IPhO), International Chemistry Olympiad (IchO), International Olympiad in Informatics(IOI), International Olympiad in Astronomy and Astrophysics (IOAA), International Biology Olympiad (IBO), dan World Schools Debating Championship (WSDC).
Sebelumnya delegasi Indonesia meraih tiga perak dan dua perunggu di International Physics Olympiad (IPhO) yang diselenggarakan di Mumbai, India, 5-12 Juli kemarin. Siswa SMA peraih medali perak yakni Hugo Herdianto dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Banten, Kevin Limanta (SMA Intan Permata Hati Surabaya) dan Rhesa Edrick Tendean (SMAN 9 Manado Sulawesi Utara).
Adapun, peraih medali perunggu adalah Jason Kristiano (SMAK 5 BPK Penabur Jakarta) dan Jaswin (SMA Sutomo 1 Medan Sumatera Utara). Ketua Tim IPhO Indonesia Syamsu Rosid mengatakan, sebagai evaluasi untuk IPhO tahun depan tim akan lebih banyak menekankan pelatihan pada ujian praktikum. Sebab, tim Indonesia sangat lemah di eksperimen.
Peserta yang dijaring di Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014 lalu ini berhasil dengan baik di ujian teori dengan raihan hasil hampir 9, tepatnya 8,6. Tapi ternyata, ada persaingan ketat datang dari Korea yang mencapai nilai sempurna 10 karena mereka berhasil menjawab seluruh soal teori dengan benar. ”Kalau saja eksperimen tak jatuh, emas bisa di tangan,” katanya. Namun meski tidak berhasil membawa pulang medali emas seperti tahun lalu, Rosyid menilai, upaya maksimal telah dilakukan oleh para anak didiknya.
Neneng zubaidah
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Peserta Didik Ditjen Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Suharlan mengatakan, empat siswa SMA berprestasi anggota Tim Olimpiade Biologi Internasional itu adalah Maria Patricia Inggriani dari SMA Kharisma Bangsa yang peraih medali emas, Valdi Ven Japranata (SMA Kristen IPEKA Sunter) yang berhasil mendapat perak, Hana Fauzyyah Hanifin (SMA Semesta Semarang) peraih medali perak, dan Nagita Gianty Annisa (MAN Insan Cendekia Serpong) yang mempersembahkan medali perunggu.
”Kita harus bangga karena mereka berhasil meraih medali bersaing dengan 241 siswa dari 61 negara,” katanya di Jakarta kemarin. Harlan menjelaskan, olimpiade yang diselenggarakan di Aarhus, Denmark 12-19 Juli itu merupakan ajang kompetisi tahunan bagi para siswa setingkat SMA dari seluruh dunia yang diselenggarakan setiap Juli. Ujian yang diselenggarakan mencakup ujian praktikum dan ujian teori di bidang Biologi.
Pada ujianpraktikum, adaempat topik yang harus diselesaikan peserta kompetisi selama 90 menit, yaitu Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Anatomi, Sistematik dan Evolusi Tumbuhan, Morfologi dan Fungsional Hewan dan Biokimia. Menurut dia, para peserta Olimpiade Biologi Internasional ini telah melalui proses seleksi berjenjang dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi dan nasional melalui Olimpiade Siswa Nasional (OSN).
Sebagai penghargaan, Pemerintah Indonesia memberikan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi sarjana (strata 1) kepada masing-masing peraih medali. ”Bagi para pemenang kompetisi kami sediakan beasiswa penuh. Mereka bebas memilih kampus dalam negeri ataupun luar negeri,” ungkapnya. Dia menjelaskan, Maria Patricia Ingriani dan Hana Fauzyyah Hanifin telah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Sedangkan, Valdi Ven Japranata dan Nagita Gianty Annisa akan melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tidak hanya itu, penghargaan pun juga diberikan dengan melanjutkan pemberian beasiswa hingga jenjang strata 3 bagi siswa peraih medali emas, dan beasiswa hingga jenjang strata 2 bagi siswa peraih medali perak. Pada tahun ini Indonesia akan mengikuti tujuh kompetisi internasional.
Yakni International Mathematical Olympiad (IMO), International Physics Olympiad (IPhO), International Chemistry Olympiad (IchO), International Olympiad in Informatics(IOI), International Olympiad in Astronomy and Astrophysics (IOAA), International Biology Olympiad (IBO), dan World Schools Debating Championship (WSDC).
Sebelumnya delegasi Indonesia meraih tiga perak dan dua perunggu di International Physics Olympiad (IPhO) yang diselenggarakan di Mumbai, India, 5-12 Juli kemarin. Siswa SMA peraih medali perak yakni Hugo Herdianto dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Banten, Kevin Limanta (SMA Intan Permata Hati Surabaya) dan Rhesa Edrick Tendean (SMAN 9 Manado Sulawesi Utara).
Adapun, peraih medali perunggu adalah Jason Kristiano (SMAK 5 BPK Penabur Jakarta) dan Jaswin (SMA Sutomo 1 Medan Sumatera Utara). Ketua Tim IPhO Indonesia Syamsu Rosid mengatakan, sebagai evaluasi untuk IPhO tahun depan tim akan lebih banyak menekankan pelatihan pada ujian praktikum. Sebab, tim Indonesia sangat lemah di eksperimen.
Peserta yang dijaring di Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014 lalu ini berhasil dengan baik di ujian teori dengan raihan hasil hampir 9, tepatnya 8,6. Tapi ternyata, ada persaingan ketat datang dari Korea yang mencapai nilai sempurna 10 karena mereka berhasil menjawab seluruh soal teori dengan benar. ”Kalau saja eksperimen tak jatuh, emas bisa di tangan,” katanya. Namun meski tidak berhasil membawa pulang medali emas seperti tahun lalu, Rosyid menilai, upaya maksimal telah dilakukan oleh para anak didiknya.
Neneng zubaidah
(bbg)