Macet Akhir Pekan Bakal Lebih Parah

Rabu, 22 Juli 2015 - 10:43 WIB
Macet Akhir Pekan Bakal...
Macet Akhir Pekan Bakal Lebih Parah
A A A
JAKARTA - Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran tahun ini terpecah dalam dua gelombang. Setelah kemarin, arus balik menuju Jakarta diperkirakan akan kembali terjadi pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu (25-26/7).

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Harykris, tahun ini sangat mungkin puncak arus balik Lebaran tidak serentak lantaran masa liburan sekolah masih panjang. Meski cuti bersama sudah berakhir dan para pekerja kantoran sudah masuk kembali hari ini, para siswa baru akan masuk pada Senin (27/7).

”Banyak orang tua yang melanjutkan cutinya hingga akhir pekan besok, terutama mereka yang bekerja di sektor nonpelayanan publik,” kata Harykris di kantornya, kemarin. Koordinator Posko Angkutan Lebaran 2015 ini juga mengungkapkan, masa libur Lebaran merupakan momen bersama. Mereka yang tidak merayakan Idul Fitri pun bepergian jauh dalam konteks berlibur.

Sebagian dari mereka menyesuaikan masa cutinya dengan jadwal liburan sekolah anak-anak. ”Dan mereka menggunakan moda transportasi yang sama dengan pemudik.” Polda Metro Jaya memperkirakan kemacetan arus kendaraan menuju Ibu Kota lebih parah dibanding kemarin.

Kasubdit Pendidikan dan Rekayasa Dirlantas Polda Metro Jaya AKBP Ipung Purnomo mengatakan, hingga kemarin sore pihaknya mencatat baru 30% pemudik yang kembali ke Jakarta. Sisanya sebanyak 70% pemudik diperkirakan kembali ke Ibu Kota akhir pekan mendatang. ”Sebesar 30% pemudik kembali sejak H+1 Lebaran hingga hari ini (kemarin) karena masa cuti bersama dari pemerintah sudah selesai. Jumlahnya sekitar 1,5 juta orang,” sebut Ipung.

Polda Metro Jaya memperkirakan total jumlah pemudik dari Jakarta tahun ini sekitar 5 juta orang. Berdasarkan data Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2015 di Kementerian Perhubungan, sejak Senin (20/7) hingga kemarin pagi jumlah mobil pribadi dan bus yang masuk wilayah Jabodetabek sebanyak 114.321 unit.

Jumlah tersebut naik 33,8% dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 85.473 kendaraan. Sementara itu, jumlah sepeda motor yang masuk wilayah Jabodetabek sejak Senin (20/7) hingga kemarin pagi mencapai 178.689 unit atau melonjak 109% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tiga arus kendaraan yang menuju Jakarta adalah dari arah barat (Merak-Lampung), arah timur (Cikampek), dan arah selatan (Bogor). Titik pemantauan berada di Merak, Cileunyi, Cisarua, Ciasem, Ciamis, dan Cicurug. Posko Kementerian Perhubungan juga mencatat hingga kemarin sudah terjadi 4.147 kecelakaan. Sebanyak 808 orang meninggal dunia dengan total kerugian Rp11 miliar.

Pantura Macet 40 Km

Sementara itu, arus balik menuju Jakarta di jalur pantura Jawa Tengah kemarin melonjak drastis. Meningkatnya volume lalu lintas ini menyebabkan kemacetan parah hingga lebih dari 40 kilometer (km). Kemacetan terjadi mulai jalur pantura Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, hingga Kabupaten Brebes.

Di Kabupaten Tegal arus kendaraan merayap antara lain di wilayah Suradadi dan Kramat. Kemacetan juga dipicu aktivitas di pasar tumpah. Seorang pemudik, Hendro, 40, mengaku sudah terjebak kemacetan di jalur pantura Kabupaten Tegal sejak pukul 16.00 WIB. Hingga pukul 20.00 WIB, Hendro yang menggunakan mobil pribadi baru sampai di Kota Tegal.

”Mobil saya hanya bisa berjalan pelan-pelan sekali,” ucapnya. Di Kota Tegal kemacetan parah sejak kemarin pagi terpantau di Jalan Gajahmada hingga persimpangan menuju exit tol Pejagan-Pemalang di Kaligangsa, Brebes Timur. Arus kendaraan yang didominasi roda empat bergerak sangat lambat sekitar 10 km per jam, namun lebih sering berhenti.

Pada pukul 20.00 WIB tadi malam, arus kendaraan tak bergerak sama sekali selama beberapa menit. Di Jalan Mayjen Sutoyo, Kota Tegal, kendaraan seperti parkir massal meski empat lajur jalan sudah disatuarahkan hanya untuk kendaraan dari arah timur. Sepeda motor pun nyaris tidak dapat celah untuk menyalip. ”Parah sekali macetnya. Sudah satu jam saya belum lepas dari Tegal,” keluh seorang pemudik bersepeda motor, Priyanto, 36, yang ditemui KORANSINDO di Jalur Pantura Kota Tegal.

Kepala Pos Pengamanan Perempatan Maya AKP Sunarto mengatakan, puncak arus balik gelombang pertama dari Jawa Timur dan Jawa Tengah memang terjadi sepanjang hari kemarin hingga tadi malam. ”Karena besok (hari ini) PNS dan karyawan swasta sudah mulai masuk kerja,” katanya.

Untuk mengurangi kemacetan, Polres Tegal Kota melakukan pengalihan arus di Jalan Yos Sudarso. Sebagian kendaraan dari arah timur dialihkan menuju Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) tembus ke pantura di depan Terminal Kota Tegal. Sejumlah polisi mengatur sistem buka-tutup untuk arus kendaraan dari arah Jakarta.

Polisi juga memberlakukan contra flow sepanjang sekitar 7 kilometer dari perbatasan Kota Tegal hingga perempatan Maya. Namun, rekayasa lalu lintas tak banyak berpengaruh dalam mengurangi kemacetan. Terlebih, di sana juga terjadi pertemuan dengan arus kendaraan dari arah Purwokerto dan Slawi.

Tak sedikit pemudik dengan mobil pribadi atau sepeda motor yang akhirnya memarkir kendaraannya di pinggir jalan untuk beristirahat. Polres Brebes juga memberlakukan contra flow mulai kemarin sore untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan di jalur pantura Kabupaten Tegal dan Kota Tegal. Arus kendaraan dari perbatasan Kota Tegal- Brebes dijadikan tiga arah hingga exit tol Brebes Timur sepanjang sekitar 1 km.

Sementara itu, kendaraan tujuan Jakarta dipecah masuk tol Pejagan- Pemalang dan lurus masuk dalam kota. Kapolres Brebes AKBP Haryo Sugihartono memperkirakan arus balik akan kembali melonjak pada Sabtu (25/7).

Di ruas jalur selatan Bumiayu hingga Tonjong sepanjang sekitar 14 km, arus kendaraan merayap sejak Ajibarang, Banyumas. Selain karena meningkatnya volume kendaraan, kemacetan juga disebabkan antrean kendaraan yang melalui perlintasan kereta api di wilayah Paguyangan.

Tol Cikampek Contra Flow

Sementara itu, arus balik kendaraan roda empat yang menuju Jakarta melalui tol Cikampek kemarin dialihkan ke arah pintu tol Karawang Timur. Selanjutnya kendaraan dari arah pantura Jatisari yang akan mengarah ke Cikopo dialihkan ke Cikampek mulai kemarin. Pemudik roda empat ini bergabung dengan pengendara motor roda dua menyusuri jalur alternatif Tanjung Pura menuju arah Bekasi.

Kepadatan kendaraan yang menyebabkan kemacetan panjang di tol Cikampek menyebabkan pihak kepolisian mengalihkan jalur pemudik ke arah pintu tol Karawang Timur. Jasa Marga tadi malam memberlakukan sistem contra flow di ruas tol Cikampek arah Jakarta sepanjang sekitar 4 km mulai Km 65 hingga Km 61 +300 untuk mengurai kemacetan panjang sejak pagi hari.

Selain karena volume kendaraan yang melonjak tajam baik dari tol Cipularang maupun dari arah Cikopo, kemacetan juga disebabkan banyaknya kendaraan yang akan memasuki rest area Km 62. Jasa Marga juga memberlakukan sistem buka-tutup sejak kemarin sore di Km 66 Dawuan yakni titik pertemuan arus dari tol Cipularang dan gerbang tol Cikopo.

Di tol Cipularang kemacetan sudah terjadi sejak Km 91 arah Jakarta. Kendaraan ratarata bergerak 10-20 km per jam. Sementara di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, ribuan pemudik dengan ribuan kendaraan baik roda dua maupun roda empat tampak memadati setiap kapal yang bersandar di lima dermaga yang ada.

Kepala Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario S Oetomo mengatakan, pola penumpang pada arus balik berbeda dengan arus mudik. Penumpang pada arus balik cenderung ramai pada siang hari, sedangkan penumpang pada arus mudik cenderung pada malam hari.

Mario memprediksi lonjakan arus balik akan terjadi hingga akhir pekan dan puncaknya pada Minggu (26/7). PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak menyiagakan 50 kapal roll on - roll off (ro-ro). Namun, dalam setiap operasinya hanya sebanyak 27 kapal yang melayani 103 trip penyeberangan.

Untuk mempercepat pengoperasian kapal, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak membatasi waktu bongkar muat yang hanya 45 menit. Padahal, biasanya waktu bongkar muat saat normal mencapai 60 menit.

Adapun, Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengungkapkan, hingga H+2 Lebaran jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api mengalami kenaikan sekitar 2% dibandingkan tahun sebelumnya.

”Kondisi arus mudik maupun balik untuk jarak jauh mengalami kenaikan sebesar 9%, tetapi kalau digabungkan dengan penumpang jarak pendek total kenaikan sebesar 2%,” kata Edi Sukmoro saat melakukan inspeksi di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, kemarin.

Total angkutan selama Lebaran 2015 baik arus mudik maupun arus balik diperkirakan mencapai 5,5 juta penumpang di seluruh daerah operasi.

Heru febrianto/Farid firdaus/Prahayudha febrianto/Nila kusuma/ Teguh mahardika
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)