PPP Djan Faridz Minta Kubu Romi Turunkan Ego
A
A
A
JAKARTA - Dua kubu di internal PPP tengah memanfaatkan tenggat waktu jelang pendaftaran pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Serentak 2015 untuk berkonsolidasi atau islah terbatas. Pasalnya, pendaftaran paslon pilkada akan dimulai pada 26-28 Juli 2015.
"Sebenarnya, konsolidasi hanya bisa dilakukan sebelum tanggal 26 Juli, kalau lewat maka sudah tidak bisa lagi (konsolidasi). Kalau tidak ketemu ya sudah risiko," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin oleh Djan Faridz, Dimyati Natakusumah saat dihubungi Koran SINDO di Jakarta, Senin (20/7/2015).
Dimyati menjelaskan, dirinya telah menginstruksikan kepada bagian Pilkada Serentak di kubunya yang dipimpin oleh Fernita Darwis, untuk bertemu dan berkoordinasi dengan tim pilkada di kubu PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin oleh M Romahurmuziy (Romi).
"Kami mengirimkan lima orang, tapi tergantung yang di kubu Pak Romi, apa bisa menerima Desk Pilkada kami untuk melakukan koordinasi terkait calon," jelas mantan Bupati Pandeglang, Banten itu.
Menurut Dimyati, upaya ini dilakukan untuk mengakomodir kader-kader potensial PPP. Tapi, tentu saja rencana ini akan sangat bergantung pada ego kedua belah pihak. Jika salah satu pihak merasa lebih berhak dan lebih sah, maka konsolidasi sulit untuk dilakukan.
"Susah juga kalau ego yang dikedepankan, harus merasa setara dulu baru bisa duduk sama-sama," tegasnya.
Dimyati berpandangan, seharusnya konsolidasi ini dilakukan segera sebelum Idul Fitri, namun dia menyayangkan Kubu Romi yang selalu merasa paling sah sementara masih sengketa. Terlebih, calon yang nanti diusung harus sama, kalau berbeda maka akan menjadi masalah dan PPP tidak dapat ikut Pilkada Serentak.
"Kan kasihan calonnya. Konsolidasi cuma punya waktu dua sampai tiga hari ini, kalau tidak ketemu juga ya sudah risiko," imbuhnya.
Padahal, Dimyati menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah bersikap adil dengan mengakomodir dua kepengurusan berbeda dengan syarat mencalonkan calon yang sama. Tapi, dalam hal ini pihaknya pasrah, apabila PPP tak dapat ikut pilkada PPP akan menitipkan kadernya kepada Partai Gerindra.
"Sudah ada komunikasi antara Pak Ketua (Djan) dengan Pak Prabowo, nanti calon-calon potensial kami akan dititipkan untuk didukung," tutupnya.
Pilihan:
Ini Alasan KPK Tak Izinkan OC Kaligis Dijenguk Keluarga
"Sebenarnya, konsolidasi hanya bisa dilakukan sebelum tanggal 26 Juli, kalau lewat maka sudah tidak bisa lagi (konsolidasi). Kalau tidak ketemu ya sudah risiko," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin oleh Djan Faridz, Dimyati Natakusumah saat dihubungi Koran SINDO di Jakarta, Senin (20/7/2015).
Dimyati menjelaskan, dirinya telah menginstruksikan kepada bagian Pilkada Serentak di kubunya yang dipimpin oleh Fernita Darwis, untuk bertemu dan berkoordinasi dengan tim pilkada di kubu PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin oleh M Romahurmuziy (Romi).
"Kami mengirimkan lima orang, tapi tergantung yang di kubu Pak Romi, apa bisa menerima Desk Pilkada kami untuk melakukan koordinasi terkait calon," jelas mantan Bupati Pandeglang, Banten itu.
Menurut Dimyati, upaya ini dilakukan untuk mengakomodir kader-kader potensial PPP. Tapi, tentu saja rencana ini akan sangat bergantung pada ego kedua belah pihak. Jika salah satu pihak merasa lebih berhak dan lebih sah, maka konsolidasi sulit untuk dilakukan.
"Susah juga kalau ego yang dikedepankan, harus merasa setara dulu baru bisa duduk sama-sama," tegasnya.
Dimyati berpandangan, seharusnya konsolidasi ini dilakukan segera sebelum Idul Fitri, namun dia menyayangkan Kubu Romi yang selalu merasa paling sah sementara masih sengketa. Terlebih, calon yang nanti diusung harus sama, kalau berbeda maka akan menjadi masalah dan PPP tidak dapat ikut Pilkada Serentak.
"Kan kasihan calonnya. Konsolidasi cuma punya waktu dua sampai tiga hari ini, kalau tidak ketemu juga ya sudah risiko," imbuhnya.
Padahal, Dimyati menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah bersikap adil dengan mengakomodir dua kepengurusan berbeda dengan syarat mencalonkan calon yang sama. Tapi, dalam hal ini pihaknya pasrah, apabila PPP tak dapat ikut pilkada PPP akan menitipkan kadernya kepada Partai Gerindra.
"Sudah ada komunikasi antara Pak Ketua (Djan) dengan Pak Prabowo, nanti calon-calon potensial kami akan dititipkan untuk didukung," tutupnya.
Pilihan:
Ini Alasan KPK Tak Izinkan OC Kaligis Dijenguk Keluarga
(maf)