Alternatif Wisata Baru Warga Karanganyar

Rabu, 15 Juli 2015 - 11:24 WIB
Alternatif Wisata Baru Warga Karanganyar
Alternatif Wisata Baru Warga Karanganyar
A A A
Tempat rekreasi pendidikan Edupark Dirgantara Kabupaten Karanganyar kemarin resmi dibuka. Peresmian dilakukan Bupati Karanganyar Juliyatmono beserta Muspida Kabupaten Karanganyar.

Peresmian tempat wisata tersebut sengaja dilakukan beberapa hari menjelang Lebaran tiba. Hal itu bertujuan agar wisatawan yang menikmati libur Lebaran bisa datang ke lokasi itu untuk melihat dari dekat koleksi pesawat terbang Jenis Boeing 737-300 serta dua helikopter jenis Bolco.

Wahana wisata baru yang terletak di Tasikmadu Karanganyar itu bisa menjadi wisata alternatif favorit bagi masyarakat di Karanganyar ataupun di eks Keresidenan Surakarta. Apalagi, di wilayah itu belum tersedia wahana wisata serupa. Selama ini, masyarakat harus pergi jauh ke Museum Dirgantara di Yogyakarta untuk melihat pesawat dari dekat.

“Ini saya harapkan menjadi wisata favorit di Karanganyar selain Grojogan Sewu,” ungkap Juliyatmono. Mengingat tujuan awal pendirian museum itu untuk sarana pendidikan, pihaknya berharap agar hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa. Mereka bisa melihat dari dekat serta merasakan sensasi menaiki pesawat terbang, meskipun pesawat itu hanya parkir dan tidak mengangkasa.

Selain untuk sarana pendidikan, wahana itu juga dipersiapkan untuk calon haji yang berasal dari Kabupaten Karanganyar. Setiap calon haji sebelum berangkat ke Tanah Suci dipersilakan mencoba menaiki pesawat yang ada di Edupark Dirgantara. Tujuannya, calon haji nantinya tidak kaget saat menaiki pesawat terbang ke Tanah Suci, Mekkah.

Sedangkan dari sisi pengelolaan, Edupark tersebut untuk sementara waktu masih berada di bawah naungan Kolam Renang Intan Pari. Pasalnya, regulasi serta badan usaha yang mengatur mengenai keberadaan Edupark Dirgantara Karanganyar masih dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan baru rampung dalam beberapa waktu yang akan datang.

“Untuk retribusi masuk nantinya gratis. Namun karena lokasinya berada di kompleks kolam renang, pengunjung harus membayar retribusi kolam renang sebesar Rp5.000 per orang,” ujarnya. Pejabat Humas Agrowisata Sondokoro Teguh Sinung Nugroho berharap agar Edupark Dirgantara bisa berintegrasi dengan Sondokoro.

Menurut dia, dua tempat wisata itu bisa terintegrasi dengan baik mengingat wahana yang ditawarkan adalah sama-sama di bidang transportasi. Jika nantinya Edupark berkonksentrasi pada transportasi udara, Agrowisata Sondokoro berkonsentrasi pada kereta uap. Saat ini ada dua kereta uap yang dimiliki Sondokoro.

Kereta itu merupakan kereta peninggalan zaman Belanda yang dahulunya digunakan untuk mengangkut tebu ke pabrik gula Tasikmadu. “Kalau bisa terintegrasi, ini akan menjadi sebuah konsep wisata yang cukup bagus baik untuk rekreasi atau pembelajaran,” paparnya.

ARIEF SETIADI
Karanganyar
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8045 seconds (0.1#10.140)