Menag Pastikan Pemondokan Haji Setara Hotel Bintang Empat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memastikan kualitas pemondokan jamaah haji di Makkah setara dengan hotel bintang tiga dan empat.
Menag mengatakan hal tersebut setelah memantau langsung langsung ke sejumlah hotel yang akan ditempati jamaah haji Indonesia selama di Makkah
“(Senin) Pagi ini saya melakukan pengecekan terhadap sejumlah hotel yang Akan ditempati jamaah. Di Jarwal (sekitar 1 Km dari Masjid Haram), saya mengunjungi bangunan 5 tower berkapasitas 21.500 jamaah yang disewa Tim Urusan Haji Indonesia,” demikian penjelasan Menag dalam keterangan pers dari Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama (Kemeneg), Senin 14 Juli 2015.
Menag bertolak ke Arab Saudi pada Sabtu 11 Juli 2015 untuk melakukan sejumlah pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait dengan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M di Jeddah, Makkah, dan Madinah.
Sebelumnya, Menag melakukan pertemuan dengan Muassasah Asia Tenggara dan menyepakati peningkatan layanan untuk jamaah haji Indonesia selama di Arafah dan Mina.
Pada Senin kemarin, Menag melakukan peninjauan langsung kesiapan pemondokan dan transportasi. “Saya juga melihat hotel di Mahbas Jin yang berkapasitas 5.000 jamaah dan di Syisha yang berdaya tampung 480 jamaah. Kamar di tiap pemondokan cukup untuk dua sampai lima orang dilengkapi AC, TV, dan kulkas. Juga terdapat musala, aula besar tempat makan bersama, dan ruang kantor,” tutur Lukman.
Dari sisi fisik, kata dia, bangunan pemondokan itu cukup baik. “Dari sisi fisik bangunan cukup baik persis hotel setara bintang tiga dan empat,” tambah Menag.
Selain mengecek pemondokan, Menag juga melakukan pengecekan kualitas bus Shalawat yang akan menjadi sarana transportasi jamaah haji selama di Makkah dari pemondokan ke Masjidil Haram.
Pengecekan dilakukan Menag dengan menaiki langsung bus Shalawat Rawaheel yang akan beroperasi 24 jam melayani jamaah pergi-pulang dari pemondokannya ke Masjid Haram.
“Di Terminal Syib Amir berjarak 200 meter dari Haram, saya banyak menerima penjelasan dari ketua tim transportasi. Kondisi Bus Shalawat cukup baik, diproduksi tahun 2009-2014, dan akan melayani enam wilayah, yaitu Jarwal, Syisha, Mahbas Jin, Aziziyah, Misfalah, dan Raudhah,” tutur Menag.
Jamaah haji Indonesia di Makkah akan terkonsentrasi pada enam wilayah, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tersebar sampai di 12 wilayah.
Pemusatan pemondokan Haji Indonesia 2015 pada enam wilayah di Makkah ini diharapkan akan memudahkan pengaturan mobilisasi jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram.
Menag mengatakan hal tersebut setelah memantau langsung langsung ke sejumlah hotel yang akan ditempati jamaah haji Indonesia selama di Makkah
“(Senin) Pagi ini saya melakukan pengecekan terhadap sejumlah hotel yang Akan ditempati jamaah. Di Jarwal (sekitar 1 Km dari Masjid Haram), saya mengunjungi bangunan 5 tower berkapasitas 21.500 jamaah yang disewa Tim Urusan Haji Indonesia,” demikian penjelasan Menag dalam keterangan pers dari Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama (Kemeneg), Senin 14 Juli 2015.
Menag bertolak ke Arab Saudi pada Sabtu 11 Juli 2015 untuk melakukan sejumlah pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait dengan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M di Jeddah, Makkah, dan Madinah.
Sebelumnya, Menag melakukan pertemuan dengan Muassasah Asia Tenggara dan menyepakati peningkatan layanan untuk jamaah haji Indonesia selama di Arafah dan Mina.
Pada Senin kemarin, Menag melakukan peninjauan langsung kesiapan pemondokan dan transportasi. “Saya juga melihat hotel di Mahbas Jin yang berkapasitas 5.000 jamaah dan di Syisha yang berdaya tampung 480 jamaah. Kamar di tiap pemondokan cukup untuk dua sampai lima orang dilengkapi AC, TV, dan kulkas. Juga terdapat musala, aula besar tempat makan bersama, dan ruang kantor,” tutur Lukman.
Dari sisi fisik, kata dia, bangunan pemondokan itu cukup baik. “Dari sisi fisik bangunan cukup baik persis hotel setara bintang tiga dan empat,” tambah Menag.
Selain mengecek pemondokan, Menag juga melakukan pengecekan kualitas bus Shalawat yang akan menjadi sarana transportasi jamaah haji selama di Makkah dari pemondokan ke Masjidil Haram.
Pengecekan dilakukan Menag dengan menaiki langsung bus Shalawat Rawaheel yang akan beroperasi 24 jam melayani jamaah pergi-pulang dari pemondokannya ke Masjid Haram.
“Di Terminal Syib Amir berjarak 200 meter dari Haram, saya banyak menerima penjelasan dari ketua tim transportasi. Kondisi Bus Shalawat cukup baik, diproduksi tahun 2009-2014, dan akan melayani enam wilayah, yaitu Jarwal, Syisha, Mahbas Jin, Aziziyah, Misfalah, dan Raudhah,” tutur Menag.
Jamaah haji Indonesia di Makkah akan terkonsentrasi pada enam wilayah, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tersebar sampai di 12 wilayah.
Pemusatan pemondokan Haji Indonesia 2015 pada enam wilayah di Makkah ini diharapkan akan memudahkan pengaturan mobilisasi jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram.
(dam)