Perampok Uang ATM Rp1,4 Miliar Dibekuk

Sabtu, 11 Juli 2015 - 09:16 WIB
Perampok Uang ATM Rp1,4 Miliar Dibekuk
Perampok Uang ATM Rp1,4 Miliar Dibekuk
A A A
JAKARTA - Tiga pelaku perampokan uang bank Rp1,4 miliar berhasil dibekuk tim Unit II Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Namun, dari tangan pelaku, hanya berhasil disita Rp1,1 miliar.

Perampokan terjadi saat PT Armorindo, perusahaan jasa sekuriti, mengisi uang Rp1,4 miliar ke sejumlah mesin ATM. Perampokan ini diotaki pegawai outsourcing yang bekerja sebagai sopir. ”Tadi malam (Kamis, 9/7), anggota Resmob berhasil menangkap pelaku perampokan uang yang diangkut perusahaan penyedia jasa keamanan PT Armorindo yang membantu memasukkan uang bank ke sejumlah mesin ATM,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kemarin.

PT Armorindo adalah rekanan sebuah bank yang bertugas mengisi uang di mesin ATM. Perusahaan ini menyediakan staf, sekuriti, sopir, dan kendaraan. Tiga pelaku yang ditangkap yaitu Erik, 32, Toyo, 25, dan Udin, 21. Udin ditangkap di Duren Sawit, Jakarta Timur, sedangkan Erik dan Toyo ditangkap di Cilegon, Banten saat hendak menyeberang ke Merak.

Udin merupakan sopir rental mobil yang digunakan pelaku untuk beraksi. Dia ikut diciduk karena mengetahui kasus ini, namun tidak melapor ke polisi sehingga dianggap ikut serta dalam perampokan. Aksi perampokan terjadi ketika PT Armorindo hendak mengisi uang ke mesin ATM di sebuah minimarket, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (5/7).

Sebelumnya mobil PT Armorindo telah melakukan pengisian uang ke sejumlah mesin ATM di Jalan Otista, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur dan Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan. ”Erik ini karyawan PT Labora, perusahaan outsourcing yang diperbantukan di PT Armorindo. Dia bertugas sebagai sopir mobil PT Armorindo,” ungkapnya.

Selain Erik, saat itu ada tiga rekannya yang bertugas yakni dua orang sekuriti Armorindo bernama Petrus Laoly dan Edhy Dhanarto serta Abdul Muis, selaku staf PT Armorindo. ”Saat tiba di lokasi, tersangka Erik menyuruh rekan-rekannya turunduluandengan alasan hendak mencari parkiran. Padahal, seharusnya sebelum uang itu turun, mobil harus dijaga dua sekuriti,” tuturnya.

Setelah berhasil mengelabui ketiga rekannya, Erik kabur. Dia lalu berhenti di Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk memindahkan dua cartridge uang senilai Rp1,4 miliar ke mobil Toyota Avanza yang disewa Toyo dari rental mobil. Saat itu Udin mendapat tugas dari perusahaan rentalnya bekerja untuk menyopiri pelaku.

Mobil sebelumnya membuntuti mobil Armorindo sejak keluar dan melakukan pengisian uang di sejumlah mesin ATM. ”Setelah uang yang ada di dua cartridge dipindahkan ke mobil Avanza, para pelaku kabur dan meninggalkan mobil Armorindo di Karet,” ucapnya. Selanjutnya tiga pelaku melarikan diri ke Indramayu, Jawa Barat. Di situ mereka membongkar cartridge uang dengan menggunakan kampak.

Erik dan Toyo membagi hasil rampokan dengan masing-masing mendapat Rp600 juta sehingga total Rp1,2 miliar. Sisa Rp200 juta digunakan untuk biaya operasional dan sewa mobil Avanza. Sedangkan Udin hanya mereka beri uang Rp5 juta.

”Setelah itu Erik dan Toyo langsung kabur ke Lampung,” ujarnya. Beruntung, saat akan menyeberang ke Lampung, Erik dan Toyo berhasil dibekuk polisi. Dari tangan keduanya berhasil disita uang perampokan Rp1,1 miliar. Sementara Rp300 juta sudah dihambur-hamburkan pelaku.

Begal Motor Bunuh Korban

Di bagian lain, Nurul Fajar, 25, warga Jalan Smapal Kampung Babakan, RT 4/2, Kelurahan Lengkong Gudang Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tewas setelah ditendang dan ditusuk lehernya oleh dua kawanan begal di wilayah Serpong kemarin.

Saat kejadian Nurul sedang membonceng kekasihnya bernama Malajuwita. Peristiwa ini bermula ketika Fajar melintas di Jembatan Cisadane dekat Gren Cove sekitar pukul 4.30 WIB. Tiba-tiba muncul dua orang menyerempet sepeda motor korban dan menendangnya hingga terjatuh.

Meski terjatuh, Fajar mencoba tetap mempertahankan kendaraannya. Akibatnya, seorang pelaku menusuk leher Fajar dan membawa sepeda motor korban. Tak lama berselang, petugas Polsek Cisauk mendatangi lokasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Tangerang. Namun, karena kehabisan darah, korban tewas. ”Betul telah terjadi perampasan barang secara paksa atau biasa masyarakat sebut dengan begal. Pelaku ada dua orang. Satu orang yang mengendarai motor dan satu orang yang eksekusi korban,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cisauk AKP AA Harahap.

Harahap menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pencarian terhadap pelaku. Dia mengimbau masyarakat agar setelah sahur tidak bepergian dahulu, terutama di jalan-jalan yang sepi. ”Ya bisa dibilang ini (kejahatan) musiman karena menjelang Lebaran,” imbuhnya.

Dia juga menyarankan kepada para pengembang di Tangsel dan Kabupaten Tangerang agar memasang CCTV di jalan sepi. Sebenarnya pihak sudah menyampaikan ini kepada para pengembang, namun hingga kini belum ada tindak lanjut. ”Apalagi, kejadian ini tepat didepan kantor pemasarannya,” keluhnya.

Sementara itu, sebuah industri rumahan di Kampung Kramat, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang memproduksi tahu berformalin digerebek Polres Jakarta Barat, Kamis (9/7). Pabrik ini setiap hari memproduksi 4 kuintal tahu. Wakapolres Jakarta Barat AKBP Bahtiar Ujang Purnama mengatakan, pihaknya juga menangkap pemilik pabrik tahu berinisial S, 41.

Tahu hasil produksi S ini sudah banyak tersebar di beberapa pasar besar di Jakarta, diantaranya Pasar Minggu, Pasar Kramatjati, dan Pasar Cengkareng.

Helmi syarif/ Denny irawan/ Yan yusuf
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8816 seconds (0.1#10.140)