Vietnam Pererat Kerja Sama dengan AS

Kamis, 09 Juli 2015 - 09:58 WIB
Vietnam Pererat Kerja Sama dengan AS
Vietnam Pererat Kerja Sama dengan AS
A A A
WASHINGTON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Gedung Putih, Selasa (8/7) waktu setempat.

Pertemuan kedua tokoh ini merupakan yang pertama sejak kedua negara berdamai 20 tahun silam. Meskipun berbeda filsafat politik, kedua negara terus melakukan kerja sama. Analis mengatakan bahwa AS dan Vietnam sedang mencari hubungan yang lebih kuat dalam menghadapi China yang semakin tegas, khususnya menyangkut permasalahan Laut China Selatan.

Trong menggambarkan pembicaraan dirinya dan Obama berlangsung ramah, konstruktif, positif, dan jujur. ”Sangat penting bahwa kita bisa berubah dari mantan musuh menjadi teman dan mitra yang komprehensif. Saya yakin hubungan kita akan terus tumbuh di masa depan,” ujar Trong, dikutip BBC. Dia juga mengundang Obama untuk mengunjungi Vietnam, dan Obama pun menyanggupi.

Agenda pembicaraan termasuk masalah perdagangan bebas 12 negara yang dikenal sebagai Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), yang mana Vietnam masuk di dalamnya. Trong menyatakan harapannya agar AS dapat memperluas pasar untuk barang-barang Vietnam, juga memberi peluang perdagangan dan investasi bagi semua pihak, termasuk bisnis para pengusaha di Vietnam dan AS.

Namun, pertemuan itu tidak disambut baik semua kalangan. Sejumlah orang menggelar unjuk rasa di luar Gedung Putih. Demonstran memprotes pelanggaran hak asasi manusia di Vietnam, sementara sekelompok anggota parlemen AS menulis sebuah surat terbuka kepada Obama yang mengeluhkan pertemuan itu. Trong mulai bergabung dengan Partai Komunis pada Desember 1968.

Pada Kongres Nasional partai ke-11 yang digelar pada 19 Januari 2011, dia terpilih menjadi sekjen Partai Komunis Vietnam. Dia memimpin sekretariat partai, serta Komisi Militer Pusat. Nguyen Phu Trong lahir di Dong Hoi Commune dari keluarga petani miskin.

Ananda nararya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6126 seconds (0.1#10.140)