John Kerry Ikut Doakan Dalai Lama
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry memberi ucapan ulang tahun ke-80 kepada tokoh spiritual Tibet, Dalai Lama, pada Senin (6/7).
Kerry mengatakan sosok Dalai sebagai pemberi inspirasi orang dari beragam agama dan nonagama di seluruh dunia mengenai perdamaian, kasih sayang, dan antikekerasan. ”Saya selalu menghargai kesuciannya, humor, kebijaksanaan, dan kerendahan hatinya, serta dedikasi untuk orang dan kemanusiaan. Saya berharap Yang Mulia selalu mendapatkan terbaik pada kesempatan yang baik ini,” ujar Kerry, dikutip Economic Times.
Masyarakat Tibet di AS merencanakan perayaan ulang tahun tokoh yang mereka kagumi itu akhir bulan ini. Para pejabat senior AS, anggota Kongres, dan pemimpin agama dan sipil terkemuka diharapkan menghadiri acara terbuka ini. Kabarnya, perayaan ini akan digelar untuk publik pada 19 Juli di New York.
Dalam kesempatan itu, para biksu akan mengucapkan doa dan peserta akan berpakaian tradisional regalia dan vendor. Lukisan gulir agama yang disebut thangka, dupa, dan artifak keagamaan lainnya akan dihadirkan. Pemilik nama lengkap John Forbes Kerry ini merupakan menlu AS ke-68.
Lulusan ilmu politik dari Universitas Yale ini pernah mengikuti pendidikan militer di Naval Reserve pada 1966. Selama 1968-1969, dia ditugaskan di Vietnam selatan sebagai perwira selama empat bulan.
Atas tugas yang dijalaninya tersebut, dia dianugerahi sejumlah medali tempur seperti Silver Star, Bronze Star,dan tiga Purple Heart. Sebelum menjadi menlu, Kerry bertugas sebagai senat dan ketua Komite Hubungan Luar Negeri pada 2009 setelah dicalonkan Presiden Barack Obama menggantikan Hillary Clinton.
Pencalonannya disetujui Senat AS dengan perolehan 94 suara pada 29 Januari 2013. Kerry pernah maju sebagai kandidat presiden AS dari Partai Demokrat pada pemilihan presiden 2004, namun kalah dari George W Bush.
Ananda nararya
Kerry mengatakan sosok Dalai sebagai pemberi inspirasi orang dari beragam agama dan nonagama di seluruh dunia mengenai perdamaian, kasih sayang, dan antikekerasan. ”Saya selalu menghargai kesuciannya, humor, kebijaksanaan, dan kerendahan hatinya, serta dedikasi untuk orang dan kemanusiaan. Saya berharap Yang Mulia selalu mendapatkan terbaik pada kesempatan yang baik ini,” ujar Kerry, dikutip Economic Times.
Masyarakat Tibet di AS merencanakan perayaan ulang tahun tokoh yang mereka kagumi itu akhir bulan ini. Para pejabat senior AS, anggota Kongres, dan pemimpin agama dan sipil terkemuka diharapkan menghadiri acara terbuka ini. Kabarnya, perayaan ini akan digelar untuk publik pada 19 Juli di New York.
Dalam kesempatan itu, para biksu akan mengucapkan doa dan peserta akan berpakaian tradisional regalia dan vendor. Lukisan gulir agama yang disebut thangka, dupa, dan artifak keagamaan lainnya akan dihadirkan. Pemilik nama lengkap John Forbes Kerry ini merupakan menlu AS ke-68.
Lulusan ilmu politik dari Universitas Yale ini pernah mengikuti pendidikan militer di Naval Reserve pada 1966. Selama 1968-1969, dia ditugaskan di Vietnam selatan sebagai perwira selama empat bulan.
Atas tugas yang dijalaninya tersebut, dia dianugerahi sejumlah medali tempur seperti Silver Star, Bronze Star,dan tiga Purple Heart. Sebelum menjadi menlu, Kerry bertugas sebagai senat dan ketua Komite Hubungan Luar Negeri pada 2009 setelah dicalonkan Presiden Barack Obama menggantikan Hillary Clinton.
Pencalonannya disetujui Senat AS dengan perolehan 94 suara pada 29 Januari 2013. Kerry pernah maju sebagai kandidat presiden AS dari Partai Demokrat pada pemilihan presiden 2004, namun kalah dari George W Bush.
Ananda nararya
(ftr)