Tarif Capai Rp31,9 Juta, Diminati Pengusaha hingga Artis

Rabu, 08 Juli 2015 - 10:19 WIB
Tarif Capai Rp31,9 Juta,...
Tarif Capai Rp31,9 Juta, Diminati Pengusaha hingga Artis
A A A
JAKARTA - Pulang kampung menggunakan kereta api menjadi pilihan banyak warga setiap kali musim mudik tiba. Faktor keamanan, kenyamanan, dan kecepatan menjadi pertimbangan pemudik untuk menggunakan moda transportasi ini.

Tak heran, sebelum memasuki Ramadan, tiket kereta api reguler untuk jurusan kotakota di Pulau Jawa sudah lebih dulu habis terjual. Namun, bagi mereka yang berkantong tebal, kesempatan menikmati indahnya perjalanan mudik dengan kereta api tetap terbuka. PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun ini kembali menyediakan sejumlah gerbong kereta api wisata.

Hanya, untuk bisa menikmati fasilitas kereta mewah ini, pemudik harus merogoh kocek dalam-dalam. Bayangkan, satu tiket bisa dihargai hingga Rp31,9 juta. Tarif termahal ini berlaku untuk perjalanan Jakarta–Malang. Senior Manager Corporate Communication PT KAI DAOP I Bambang S Prayitno mengatakan, kereta wisata ini memang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke atas yang ingin pulang kampung, namun tetap ingin memanjakan diri dengan fasilitas mewah.

”Memang mahal, tapi peminatnya cukup banyak, terutama konglomerat, pengusaha, artis. Mereka banyak yang menggunakan kereta ini,” ujar Bambang akhir pekan lalu. Sepintas, gerbong kereta api wisata ini memang berbeda dengan gerbong kereta pada umumnya. Pada bagian luar, gerbong dicat menggunakan warna cokelat tua untuk menampilkan kesan klasik. Jumlah penumpang di gerbong pun terbatas, yakni hanya 22 orang.

Lalu seperti apa fasilitas yang terdapat di dalam gerbong? Penumpang ternyata bisa dimanjakan dengan berbagai fasilitas mewah, antara lain ruangan yang cukup luas, tempat duduk yang bisa disesuaikan, kafe, perlengkapan audio-visual yang melekat di dinding dan kursi penumpang, dan toilet khusus. Seluruh fasilitas ini diberikan untuk memberikan kesan privat. Kereta api wisata ini dioperasikan PT Indorail Tour yang merupakan anak perusahaan PT KAI.

Saat ini jumlah kereta wisata yang dimiliki sebanyak 12 unit. Jenis yang dioperasikan selama ini yakni kereta Bali, Toraja, dan Nusantara. ”Yang tengah dalam proses produksi yakni kereta Imperial dan Priority yang bernuansa kayu,” ujar Bambang. Untuk tarif, kereta wisata ini disesuaikan dengan jarak perjalanan.

Sebagai contoh, untuk perjalanan Jakarta– Bandung dikenakan biaya Rp14 juta di hari biasa dan Rp14,5 juta di akhir pekan. Sementara jarak terjauh yakni Jakarta–Malang dihargai Rp23 juta di hari biasa dan Rp24 juta di akhir pekan. Tarif ini akan melonjak apabila penyewaan dilakukan di musim mudik seperti sekarang. Tiket bisa mencapai Rp19,25 juta (Jakarta– Bandung) dan Rp31,9 juta (Jakarta–Malang).

Meski mahal, permintaan kereta api jenis premium ini tidak pernah surut. Bahkan untuk mudik Lebaran kali ini, pemesannya cukup banyak. Adapun waktu keberangkatan, kereta mewah ini menyesuaikan dengan keberangkatan kereta reguler.

”Misalnya tujuan ke Bandung maka kereta wisata ini bisa digandengkan dengan Argo Parahyangan. Begitu pula ke Surabaya digandengkan dengan Argo Dwipangga, sedangkan ke Yogyakarta dengan Argo Lawu,” tuturnya. Mengenai faktor keamanan, PT KAI juga memberikan jaminan.

”Nanti dari kami akan keluar berita acara atau keterangan soal jaminan kualitas yang menjadi syarat pengajuan sertifikat ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan,” ujar Manajer Perencanaan UPT Balai Yasa Manggarai PT KAI Sugiyanto

Dian Ramdhani
(ftr)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6614 seconds (0.1#10.140)