Capim KPK Asal Medan Gugat Pansel

Rabu, 08 Juli 2015 - 04:30 WIB
Capim KPK Asal Medan...
Capim KPK Asal Medan Gugat Pansel
A A A
MEDAN - Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) asal Medan, Sudirman, menggugat Panitia Seleksi (Pansel).

Penyebabnya, pria yang berprofesi sebagai konsultan keuangan ini merasa dirugikan atas keputusan Pansel dalam kelulusan seleksi administrasi.

"Saya gugat keputusan Pansel itu. Saya juga memohon klarifikasi atas tidak lulus administrasinya saya sebagai Capim KPK," kata Sudirman, Selasa (7/7/2015).

Sudirman menjelaskan, dia sudah melengkapi syarat dokumen pendaftaran per 17 Juni 2015. Sehingga dia merasa dirugikan jika dinyatakan tak lulus seleksi adiministrasi.

"Selain itu, saya juga melihat ada sekitar 15 orang yang lulus seleksi administrasi tapi disiplin ilmunya tidak sesuai dengan empat kriteria, yaitu hukum, keuangan, ekonomi dan perbankan. Walau itu mungkin punya pengalaman 15 tahun dalam empat kriteria tersebut," jelasnya.

Sudirman mengatakan, dia sendiri memenuhi persyaratan disiplin ilmu yang ditetapkan. Dimana sejak tahun 1988, dia sudah lulus Diploma III (D-III) Akutansi Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN).

Kemudian pada tahun 1989, dia menjadi Auditor Keuangan di BPKP DKI, selanjutnya tahun 1991-1993 sebagai Auditor Keuangan Dirjen Pajak.

Kemudian, kata Sudirman, pada 1994-2002 menjadi Auditor Keuangan di BPKP DKI Jakarta.

Selain itu, pada 1994, dia lulus menjadi sarjana ekonomi jurusan akutansi, dilanjutkan 1998 pasca sarjana keuangan.

Selanjutnya, Oktober 2002-Januari 2006 sebagai Auditor Keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak di Kementerian Kehutanan.

Seterusnya, Februari 2006-Mei 2006 Auditor Investigasi atas Nama KPK dan Juni 2006-Desember 2007 selaku Auditor Keuangan di BPKP Kalsel.

Januari 2008-Januari 2013 Auditor Keuangan di BPKP Sumut yang khusus melakukan audit kerugian keuangan Negara.

Dijelaskan Sudirman, selain aktif sebagai auditor, dia juga menjadi tenaga ahli anggaran Ketua DPRD dan Direktur Keuangan BUMD. Pada Maret 2013-Agustus 2013 sebagai tenaga ahli inspektorat.

"Saya juga aktif menulis buku dengan judul Pemberantasan Korupsi Yang Salah Arah. Saya juga membuka kantor konsultan audit keuangan yang khusus membedah dan menjadi saksi ahli atas laporan audit kerugian keuangan negara BPKP dan BPK," bebernya.

Karena keaktifannya dalam pemberantasan korupsi, katanya, dia juga pernah ditembak dari atas helikopter karena mengungkap kasus korupsi triliunan rupiah.

"Saya juga sudah undang sembilan Srikandi Pansel KPK untuk menghadiri saksi ahli saya di Pengadilan Tipikor Jakarta dan saya buktikan saya ahli dalam hal akutansi, keuangan negara dan audit," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0896 seconds (0.1#10.140)