Istana Pastikan Presiden Segera Rombak Kabinet

Selasa, 07 Juli 2015 - 09:02 WIB
Istana Pastikan Presiden Segera Rombak Kabinet
Istana Pastikan Presiden Segera Rombak Kabinet
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merotasi beberapa menteri Kabinet Kerja dan mengganti sejumlah menteri dalam waktu dekat.

Sejumlah masukan dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat akan menjadi pertimbangan Presiden. Staf Komunikasi Bidang Politik Teten Masduki mengatakan, perombakan posisi kabinet ini dilakukan Presiden untuk memperbaiki kinerja pemerintah.

”Sinyalnya kan Presiden sudah cukup jelas. Sinyalnya Presiden perlu melakukan reshuffle dan reshuffle ini dikaitkan dengan upaya untuk memperbaiki kinerja pemerintah. Nah masalahnya reshuffle kapan dan nama-namanya siapa, Presiden belum membahasnya secara khusus,” ujar Teten di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Mengenai menteri-menteri yang akan dirotasi dan dicopot, menurut Teten, Presiden Jokowi belum membicarakannya secara konkret. ”Itu belum dibicarakan, tapi kan sinyal reshuffle-nya kalian kan sudah pada tahu. Presiden berkali-kali dalam berbagai kesempatan dalam pertemuan dengan ekonom juga kan sudah menyebut, cuma kapan dan nama-namanya siapa itu, Presiden belum (menyebutkan) secara khusus,” ujarnya.

Sementara itu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengatakan, pemerintahan Jokowi perlu membangun kepercayaan baik untuk masyarakat maupun kalangan internasional.

Menurut mantan Ketua MPR itu, membangun kepercayaan merupakan syarat ideal bagi pemerintah agar berjalan baik. ”Untuk membangun trust ini idealnya kanan kiri Bapak Presiden harus dibantu orangorang yang sudah selesai dengan diri sendiri dan keluarganya. Membangun trust ya, baik luar negeri maupun dalam negeri,” tandasnya.

Presiden Jokowi siang kemarin meminta masukan dari Ketua Wantimpres Sri Adiningsih dan anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto mengenai isu nasional saat ini. Masukan yang disampaikan oleh Wantimpres mencakup berbagai isu ekonomi dan politik.

Ketua Wantimpres Sri Adiningsih mengatakan, timnya menyampaikan pandangan kepada Presiden mengenai perkembangan ekonomi terakhir sekaligus memberikan masukan untuk memperbaiki kinerja ekonomi ke depan. Wantimpres, menurutnya, melihat banyak hal yang masih perlu disempurnakan dalam bidang perekonomian di tengah terjadinya krisis dunia.

Wantimpres, menurut Sri, mengingatkan agar Presiden memenuhi target visi dan misi yang telah menjadi program pemerintahan Kabinet Kerja. Meski membahas kondisi perekonomian terkini, Presiden Jokowi dan Wantimpres menurutnya tidak secara khusus membahas kinerja menteri bidang ekonomi.

”Kita tidak secara khusus membahas kinerja menteri, tapi kita memberikan pertimbangan dan nasihat mengenai bagaimana memperbaiki kinerja ekonomi kita. Karena kan pertumbuhan ekonomi kita yang 4,7% ini jangan sampai berlanjut, kita harus mulai bangkit lagi dan stabilitas ekonomi kita juga harus terjaga dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Political Communication (PolcoMM) Institute Heri Budianto mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi masih sering melakukan blunder politik yang diakibatkan ketidakcermatan para pembantu Presiden baik di kalangan Kabinet Kerja maupun di lingkaran satu Istana.

Terakhir adalah ketidakcermatan menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan yang kemudian direvisi setelah mendapatkan tekanan publik. ”Atas ketidakcermatan yang terus berulang-ulang, perlu ada evaluasi besar-besaran terhadap lingkaran satu Presiden,” kata Heri.

Rarasati syarief/ rahmat sahid
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7026 seconds (0.1#10.140)