PM Yunani Melobi Pemimpin Eropa

Selasa, 07 Juli 2015 - 08:42 WIB
PM Yunani Melobi Pemimpin Eropa
PM Yunani Melobi Pemimpin Eropa
A A A
ATHENA - Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras kemarin siap bekerja sama dengan Uni Eropa(UE) untuk membahas berbagai agenda pascareferendum.

Dia melobi para kreditor UE dan siap memberikan proposal baru. Melalui referendum pada Minggu (5/7), mayoritas pemilih Yunani menyatakan ”tidak” pada langkah penghematan sebagai syarat bailout (dana talangan). Sebanyak 61,31% pemilih menyatakan” tidak” dan38,69% menyatakan ”ya”. Adapun tingkat partisipasi pemilih mencapai 62,5%.

Referendum itu menjadi kemenangan kubu sayap kiri radikal Yunani yang selama ini menolak desakan para kreditor agar melakukan penghematan. PM Tsipras kemarin langsung berbincang melalui telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Dia sepakat bahwa Athena akan mengirimkan proposal ke Konferensi Zona Euro yang digelar pada hari ini. ”Mereka sepakat kalau PM Tsipras akan datang dengan proposal dari Pemerintah Yunani pada KTT Selasa (hari ini),” ujar sumber pemerintahan Yunani seperti dikutip AFP.

Namun tidak jelas apa isi proposal yang akan diperbincangkan kedua pemimpin tersebut. Apakah proposal itu sama atau berbeda dengan proposal yang ditolak UE sebelumnya? Dalam pidato televisi setelah referendum, Tsipras menegaskan hasil referendum itu tidak berarti pecah dengan Eropa.

Dia menekankan keanggotaan euro berarti tidak dapat diubah dengan tidak adanya aturan hukum yang dapat mengeluarkan satu negara. ”Ini bukan berarti merusak mandat dengan Eropa, tapi mandat yang memperkuat kemampuan negosiasi kita untuk mencapai kesepakatan yang layak,” ujar Tsipras.

Dia menjelaskan, para kreditor sekarang harus membahas restrukturisasi masif utang Yunani USD267 miliar kepada mereka. Selain menghubungi Merkel, Tsipras juga berbicara dengan Presiden Prancis Francois Hollande. Dia berharap Hollande akan menjadi mediator untuk mencapai kesepakatan dalam KTT di Brussels hari ini. Namun perundingan Yunani dan UE akan lebih mudah setelah pengunduran diri Menteri Keuangan Yanis Varoufakis yang dianggap sebagai ekonom Marxis.

Pengorbanan Varoufakis itu sebagai bentuk pengorbanan untuk memudahkan PM Tsipras dalam mencapai kompromi dengan para pemimpin UE. Perundingan bantuan internasional dengan para kreditor internasional dipimpin ekonomi yang tidak konfrontatif, Euclid Tsakalotos.

Penggantian Varoufakis dalam jajaran ekonomi Yunani juga disambut Menteri Keuangan Austria Hans Joerg Schelling. Dia mengatakan, Varoufakis merupakan seseorang yang merusak kepercayaan institusi. ”Saya berharap perundingan nanti akan jauh lebih baik,” katanya.

Hal berbeda ditunjukkan Jerman. Menurut juru bicara Pemerintah Jerman, pengunduran diri Varoufakis tidak akan berdampak karena kebijakan merupakan hal utama dibandingkan sosok orang. Tapi beberapa sumber UE menyebutkan para pemimpin Eropa akan mendiskusikan keluarnya Yunani dari Zona Euro dan bagaimana memperkuat mata uang euro. Mereka diprediksi enggan berdiskusi tentang program bantuan bagi Yunani.

Adapun Prancis dan Italia menekankan perlunya perundingan lebih jauh dan Jerman meminta agar semua pihak bersabar. Pengumuman pengunduran diri Varoufakis terjadi saat para pemimpin Eropa harus segera merespons hasil referendum Yunani tersebut. ”Segera setelah pengumuman hasil referendum, saya menyadari pilihan tertentu para partisipan grup Euro dan sejumlah mitra untuk ketidakhadiran saya dari rapat-rapat,” paparnya.

Varoufakis sering berselisih dengan para kreditor dalam sejumlah negosiasi selama beberapa bulan lalu. ”Langkah ini merupakan ide bahwa Perdana Menteri berpotensi mencapai kesepakatan. Untuk alasan ini saya meninggalkan Kementerian Keuangan hari ini,” tuturnya.

Euro pun menguat setelah pengumuman pengunduran diri Varoufakis yang diharapkan dapat memperbarui harapan bahwa para kreditor, Bank Sentral Eropa (ECB), Komisi Eropa, dan Dana Moneter Internasional (IMF), dapat diyakinkan kembali ke meja negosiasi meskipun Yunani menolak syarat reformasi yang diinginkan para kreditor.

Kepala IMF Christine Lagarde kemarin menegaskan mereka siap membantu Yunani jika dimintai bantuan. ”IMF memberikan catatan terhadap referendum di Yunani. Kita memonitor dari dekat. Kita juga siap membantu Yunani jika diminta,” ujar Lagarde dalam pernyataan resminya.

Putin Siap Bantu Yunani

Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin juga menghubungi PM Tsipras untuk memberikan dukungan. ”Putin berjanji akan membantu menyelesaikan berbagai kesulitan yang dihadapi Yunani setelah hasil referendum yang menunjukkan penolakan terhadap dana talangan,” demikian keterangan Kremlin seperti dikutip AFP.

Dalam percakapan melalui telepon, kedua pemimpin juga mendiskusikan berbagai kerja sama ke depan antara Rusia dan Yunani. Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow berharap Athena dapat mencapai kompromi dengan para kreditor. ”Kita berharap mitra Yunani dapat mencapai kompromi secepatnya dan membuat kesepakatan dengan memberikan kontribusi ekonomi dan stabilitas sosial bagi negara tersebut,” tutur Peskov.

Dia mengatakan Kremlin sangat menghargai hasil referendum tersebut. Peskov menegaskan, Yunani tidak pernah meminta bantuan keuangan kepada Rusia untuk menangani krisis utang. Pasalnya, banyak pihak yang mendorong Yunani untuk mencari sumber keuangan baru.

Apalagi PM Tsipras sebelumnya telah berkunjung ke Moskow untuk meningkatkan berbagai peluang kerja sama. Sementara harga minyak mentah kemarin anjlok seiring dengan ketakutan para investor terhadap dampak referendum Yunani. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun USD1,98 menjadi USD58,34 per barel di London, sedangkan untuk West Texas Intermediate pengiriman Agustus jatuh pada USD2,79 hingga USD54,14 per barel.

”Pasar komoditas merespons hasil referendum Yunani. Kita mengantisipasi pertumbuhan risiko Grexit (Greek Exit),” kata analis Capital Economics Julian Jessop. Dia menambahkan, harga minyak cenderung jatuh. Pada perdagangan di Asia, euro menguat terhadap dolar setelah sempat melemah.

Analis mata uang di Nomura Securities di Tokyo, Shinya Harui, menyatakan euro menguat saat para investor menilai berbagai risiko jika Yunani keluar dari zona euro.

Andika hendra m/ Syarifudin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5793 seconds (0.1#10.140)