Abu Gunung Raung ke Arah Timur

Senin, 06 Juli 2015 - 10:52 WIB
Abu Gunung Raung ke Arah Timur
Abu Gunung Raung ke Arah Timur
A A A
BONDOWOSO - Aktivitas vulkanik Gunung Raung masih tinggi. Sejak statusnya dinaikkan menjadi Siaga III, gunung itu masih mengeluarkan abu vulkanik, tremor, dan suara gemuruh. Bahkan, pergerakan abu vulkaniknya kini mengarah ke timur.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso Kukuh Triatmoko mengatakan, abu vulkanik yang lazimnya bergerak ke arah barat daya, barat laut, selatan, dan tenggara, sejak tiga hari terakhir ini menunjukkan pergerakan ke arah timur. Akibatnya, penduduk di luar daerah berpotensi terdampak abu vulkanik setiap hari, seperti Banyuwangi hingga Bali.

”Sudah sejak tiga hari terakhir ini arah angin mengarah ke timur. Akibatnya, beberapa kecamatan seperti Jampit dan Sempol terkena abu vulkanik,” kata Kukuh kemarin. Dia menerangkan, abu vulkanik dirasakan hingga pada mata dan kulit warga di beberapa desa di Kecamatan Jampit dan Sempol. Sementara suara gemuruh bisa terdengar hingga radius 20 kilometer dari kawah Gunung Raung.

BPBD telah meminta tim penanggulangan bencana setempat mulai membagikan masker kepada penduduk untuk melindungi saluran pernapasan dari abu vulkanik, meskipun warga setempat telah menganggap hujan abu vulkanik sebagai fenomena biasa yang sering terjadi setiap tahun. ”Abu di mata, lantai, dan kulit itu sudah biasa bagi mereka. Namun, kami tetap imbau aparat setempat membagikan masker,” ujar Kukuh.

Dia menambahkan, arah angin yang bertiup di luar kelaziman membuat BPBD mulai mengevaluasi kebutuhan penanggulangan bencana di luar dua kecamatan yang berpotensi terdampak di radius sekitar 15 km dari kawah. Kecamatan Tlogosari dan Sumber Wringin misalnya, dinilai berpotensi terdampak abu serta lontaran batu. Itu didasarkan letusan sejak 1856 sampai 1986.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) setempat kemarin, Gunung Raung menunjukkan aktivitas penurunan terutama pada ketinggian letusan lava yang ada di dalam kaldera Raung. Amplitudo tremor dominan masih sama, sekitar 28 mm, sedangkan letusan lava turun dengan ketinggian 100 meter. Padahal, sehari sebelumnya letusan mencapai 400 meter. ”Letusan lava masih terjadi di dalam kaldera dengan kedalaman mencapai 500 meter,” terangnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bahwa kerasnya suara gemuruh disebabkan dalam dan luasnya kawah gunung sehingga menimbulkan suara menggema. Selain itu, juga terlihat cahaya api di puncak kawah.

”Letusan Gunung Raung bertipe strombolian, artinya gunung api yang letusannya mengeluarkan lava cair tipis, tekanan gas sedang, dan mengeluarkan material padat, gas, serta cairan. Umumnya letusan ini tidak terlalu kuat, namun bersifat terus menerus dan berlangsung lama,” kata Sutopo.

Dengan kondisi itu pula (status Siaga Level III), PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat di radius 3 kilometer dari puncak gunung. Namun, sejauh ini masyarakat belum perlu mengungsi. ”Diharap masyarakat tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. BNPB, BPBD Jawa Timur, dan BPBD Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Situbondo terus melakukan langkah antisipasi,” imbaunya.

Yang jelas, sejumlah penerbangan Surabaya-Bali dan sebaliknyamengalamipengalihan rute, kemarin. Penerbangan dari Bandara Juanda menuju Denpasar dan sebaliknya misalnya, terpaksa dialihkan rutenya dari yang biasanya melalui Kota Banyuwangi, harus memutar melalui kawasan Asembagus- Situbondo.

Sementara untuk dua penerbangan dari Surabaya menuju Banyuwangi yang biasa dilakukan pada siang dan sore hari dan dilayani dua maskapai penerbangan, Garuda Indonesia dan Wings Air, mengalami penundaan. Dampak pengalihan rute penerbangan Surabaya-Denpasar dan sebaliknya, sejumlah maskapai penerbangan mengalami gangguan jam keberangkatan meski hanya sekitar 10 hingga 15 menit.

Sedangkan untuk penerbangan dari Surabaya menuju Banyuwangi, banyak calon penumpang yang menunda keberangkatannya karena tidak ada kepastian dari pihak maskapai penerbangan. ”Yang jelas, ada pengalihan rute penerbangan untuk Surabaya dan Denpasar,” ujar Airport Duty Officer Bandara Juanda, Mardi, kemarin.

Diketahui, Gunung Raung yang berada di Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Sabtu (4/7) pagi. Kolom letusan membubung hingga 400 meter ke udara dan terbang jauh hingga mengganggu rute penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali.

P juliatmoko/ Sindonews/okezone
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7885 seconds (0.1#10.140)