Think Nusantara Sebarkan Ide Pembangunan Indonesia
Think Nusantara Sebarkan Ide Pembangunan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Amerika Serikat (AS) tidak hanya menjalani kegiatan akademis semata, mereka juga peduli dengan berbagai isu di Indonesia.
Kepedulian mereka terwujud dalam Think Nusantara yang bertujuan mengumpulkan ide dari berbagai mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Negeri Paman Sam untuk membangun bangsa dari jauh. Think Nusantara berawal dari diskusi kecil hingga mampu membuat komunitas yang dipelopori Anthony Wonsono, mahasiswa bisnis di George Washington University, AS.
Melalui Think Nu santara yang digagasnya pada November 2014 bersama Gitta Amelia Djuwadi, Anthony mengajak banyak mahasiswa Indo nesia di AS untuk menuang kan gagasan mengenai banyak topik serius yang sedang diperbincangkan di Indonesia. ”Kita mau buat sesuatu yang beda yang lebih kritis dalam melihat sesuatu. Kami ber sama orang-orang di AS yang mau memikirkan Indonesia,” ujar Anthony seusai diskusi pertama yang digelar Think Nusantara di Jakarta kemarin.
Mereka juga mengajak teman-teman yang satu visi untuk bergabung dan ikut memberi kan ide pembahasan mereka. Melalui website, para ang gota menulis di situs internet www.think nusan - tara.com tentang ekonomi, sosial, kebijakan di Indonesia yang dibahas berdasarkan gagasan mereka. Tema ekonomi memang selalu yang paling menarik dan serius bahkan untuk diangkat menjadi acara pertama mereka di Indonesia.
Mereka menggelar diskusi panel bertajuk ”Apakah Kepemilikan Asing di Indonesia Membatasi Per tum - buhan?” dengan panelis Director of Treasury & Markets Bank Mandiri Pahala N Mansury dan Togi Pangari - buan (dosen hukum di Universitas Indonesia lulusan Harvard Law School). Pembicara tamunya adalah Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O Blake dan Farid Harianto, penasihat Gubernur Bank Indonesia.
Anthony mengatakan diskusi pertama yang dilakukan Think Nusantara me ngundang banyak pembicara profesional. Dia berdalih itu untuk memperkenalkan dahulu komunitas yang dia dirikan. ”Acara selanjutnya saya ingin pembicaranya dari pelajar sehingga apa yang di sam pai - kan mungkin sesuai dengan keinginan para peserta,” ujarnya.
Bagi Anthony, apa yang dia dirikan masih sangat kecil untuk membangun Indonesia. Namun dia bermimpi suatu saat nanti mereka yang bergabung dalam Think Indo - nesia bisa bersatu membuat sesuatu untuk Indonesia. Sementara itu, Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake memuji Think Nusan tara sebagai komunitas pe mu da yang akan menjadi pe mim pin Indonesia di masa men datang.
”Think Nusantara merupakan komunitas inspiratif bagi orang Indonesia,” ujar Blake. Dalam kesempatan tersebut, Blake menekankan tentang peningkatan kerja sama perdagangan antara Washington dan Jakarta.
Ananda nararya
Kepedulian mereka terwujud dalam Think Nusantara yang bertujuan mengumpulkan ide dari berbagai mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Negeri Paman Sam untuk membangun bangsa dari jauh. Think Nusantara berawal dari diskusi kecil hingga mampu membuat komunitas yang dipelopori Anthony Wonsono, mahasiswa bisnis di George Washington University, AS.
Melalui Think Nu santara yang digagasnya pada November 2014 bersama Gitta Amelia Djuwadi, Anthony mengajak banyak mahasiswa Indo nesia di AS untuk menuang kan gagasan mengenai banyak topik serius yang sedang diperbincangkan di Indonesia. ”Kita mau buat sesuatu yang beda yang lebih kritis dalam melihat sesuatu. Kami ber sama orang-orang di AS yang mau memikirkan Indonesia,” ujar Anthony seusai diskusi pertama yang digelar Think Nusantara di Jakarta kemarin.
Mereka juga mengajak teman-teman yang satu visi untuk bergabung dan ikut memberi kan ide pembahasan mereka. Melalui website, para ang gota menulis di situs internet www.think nusan - tara.com tentang ekonomi, sosial, kebijakan di Indonesia yang dibahas berdasarkan gagasan mereka. Tema ekonomi memang selalu yang paling menarik dan serius bahkan untuk diangkat menjadi acara pertama mereka di Indonesia.
Mereka menggelar diskusi panel bertajuk ”Apakah Kepemilikan Asing di Indonesia Membatasi Per tum - buhan?” dengan panelis Director of Treasury & Markets Bank Mandiri Pahala N Mansury dan Togi Pangari - buan (dosen hukum di Universitas Indonesia lulusan Harvard Law School). Pembicara tamunya adalah Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O Blake dan Farid Harianto, penasihat Gubernur Bank Indonesia.
Anthony mengatakan diskusi pertama yang dilakukan Think Nusantara me ngundang banyak pembicara profesional. Dia berdalih itu untuk memperkenalkan dahulu komunitas yang dia dirikan. ”Acara selanjutnya saya ingin pembicaranya dari pelajar sehingga apa yang di sam pai - kan mungkin sesuai dengan keinginan para peserta,” ujarnya.
Bagi Anthony, apa yang dia dirikan masih sangat kecil untuk membangun Indonesia. Namun dia bermimpi suatu saat nanti mereka yang bergabung dalam Think Indo - nesia bisa bersatu membuat sesuatu untuk Indonesia. Sementara itu, Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake memuji Think Nusan tara sebagai komunitas pe mu da yang akan menjadi pe mim pin Indonesia di masa men datang.
”Think Nusantara merupakan komunitas inspiratif bagi orang Indonesia,” ujar Blake. Dalam kesempatan tersebut, Blake menekankan tentang peningkatan kerja sama perdagangan antara Washington dan Jakarta.
Ananda nararya
(ftr)
Explore More