Lebih Mudah dan Aman
A
A
A
Meningkatnya jumlah pengguna layanan ebanking perbankan tidak terlepas dari kemudahan yang didapat para nasabah.
Hal ini membuat perbankan terus mengoptimalkan layanan tersebut sesuai kebutuhan nasabahnya. Direktur PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Lani Darmawan mengatakan, saat ini lebih dari 80% transaksi di BII yang dilakukan nasabah ritel menggunakan electronic channel (e-channel).
”E-channel kita selama 3 tahun selalu meningkat, mulai dari 16-20% per tahun. Bahkan, sudah lebih dari 80% transaksi nasabah menggunakan ebanking, serta transaksi di kantor cabang semakin menurun,” ungkapnya. Penggunaan e-channel, selain menghemat waktu bagi nasabah, juga mampu mengurangi operasional perbankan. Dibandingkan dengan membuka cabang baru yang butuh banyak biaya operasional dan biaya lainnya, membangun jaringan dengan e-channel jauh lebih murah dan efisien.
Menurut dia, layanan e-channel BII mencakup internet banking, dan mobile banking. Adapun, nasabah BII yang bertransaksi menggunakan mobile banking lebih berkembang dengan pesat dibandingkan dengan menggunakan internet banking. Layanan mobile banking yang tersedia di BII, mulai dari basic phone sampai smartphone.
”Mulai dari pengguna handphone biasa, yang hanya untuk telepon dan SMS, HP tidak bisa mengakses internet, transaksinya melalui USSD, sama seperti orang mau cek pusa. Sedangkan, pengguna smartphone dapat mengunduh layanan perbankan BII melalui Play Store,” katanya. Lani mengungkapkan, saat ini transaksi yang paling banyak digunakan oleh nasabah BII adalah cek saldo.
Demi meningkatkan pengguna e-banking, BII melakukan edukasi kepada customer serta sosialisasi secara langsung ataupun menggunakan media seperti brosur. Promosi pun dilakukan BII dengan memberikan insentif biaya yang lebih murah dan undian berhadiah kepada nasabah yang mengaktifkan mobile banking. BII juga meningkatkan network, dan jaringan- jaringan ke perusahaan rekanan sehingga transaksi yang diberikan tidak sekadar isi ulang pulsa, ataupun bayar listrik.
”Tapi, juga bisa melakukan pembayaran cicilan kendaraan bermotor, pembayaran TV kabel, dan juga untuk fungsi sosial seperti membayar zakat, infak,” ungkapnya. Lani menegaskan bahwa keamanan dalam e-banking menjadi prioritas BII selain memberikan nasabah kenyamanan dan kemudahan. Sementara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Elviana mengaku sangat terbantu dengan layanan e-banking. Pasalnya, selain sibuk sebagai anggota dewan, dirinya juga harus bisa mengontrol keuangan keluarga.
”Maka itu, saya menggunakan mobile banking, transaksinya mudah, hanya tinggal pencet segala macam, transaksi bisa selesai, bisa mengontrol keuangan juga,” ungkapnya. Dia menegaskan, dengan fee yang murah bahkan gratis, seharusnya nasabah bisa memanfaatkan fasilitas perbankan tersebut, daripada harus pergi ke bank untuk sekadar transfer atau cek saldo.
”Banyak waktu dan tenaga yang bisa dihemat, dibandingkan harus ke bank untuk melakukan transaksi yang sebenarnya sudah bisa kita lakukan via handphone atau smartphone kita,” ungkapnya.
Robi ardianto
Hal ini membuat perbankan terus mengoptimalkan layanan tersebut sesuai kebutuhan nasabahnya. Direktur PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Lani Darmawan mengatakan, saat ini lebih dari 80% transaksi di BII yang dilakukan nasabah ritel menggunakan electronic channel (e-channel).
”E-channel kita selama 3 tahun selalu meningkat, mulai dari 16-20% per tahun. Bahkan, sudah lebih dari 80% transaksi nasabah menggunakan ebanking, serta transaksi di kantor cabang semakin menurun,” ungkapnya. Penggunaan e-channel, selain menghemat waktu bagi nasabah, juga mampu mengurangi operasional perbankan. Dibandingkan dengan membuka cabang baru yang butuh banyak biaya operasional dan biaya lainnya, membangun jaringan dengan e-channel jauh lebih murah dan efisien.
Menurut dia, layanan e-channel BII mencakup internet banking, dan mobile banking. Adapun, nasabah BII yang bertransaksi menggunakan mobile banking lebih berkembang dengan pesat dibandingkan dengan menggunakan internet banking. Layanan mobile banking yang tersedia di BII, mulai dari basic phone sampai smartphone.
”Mulai dari pengguna handphone biasa, yang hanya untuk telepon dan SMS, HP tidak bisa mengakses internet, transaksinya melalui USSD, sama seperti orang mau cek pusa. Sedangkan, pengguna smartphone dapat mengunduh layanan perbankan BII melalui Play Store,” katanya. Lani mengungkapkan, saat ini transaksi yang paling banyak digunakan oleh nasabah BII adalah cek saldo.
Demi meningkatkan pengguna e-banking, BII melakukan edukasi kepada customer serta sosialisasi secara langsung ataupun menggunakan media seperti brosur. Promosi pun dilakukan BII dengan memberikan insentif biaya yang lebih murah dan undian berhadiah kepada nasabah yang mengaktifkan mobile banking. BII juga meningkatkan network, dan jaringan- jaringan ke perusahaan rekanan sehingga transaksi yang diberikan tidak sekadar isi ulang pulsa, ataupun bayar listrik.
”Tapi, juga bisa melakukan pembayaran cicilan kendaraan bermotor, pembayaran TV kabel, dan juga untuk fungsi sosial seperti membayar zakat, infak,” ungkapnya. Lani menegaskan bahwa keamanan dalam e-banking menjadi prioritas BII selain memberikan nasabah kenyamanan dan kemudahan. Sementara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Elviana mengaku sangat terbantu dengan layanan e-banking. Pasalnya, selain sibuk sebagai anggota dewan, dirinya juga harus bisa mengontrol keuangan keluarga.
”Maka itu, saya menggunakan mobile banking, transaksinya mudah, hanya tinggal pencet segala macam, transaksi bisa selesai, bisa mengontrol keuangan juga,” ungkapnya. Dia menegaskan, dengan fee yang murah bahkan gratis, seharusnya nasabah bisa memanfaatkan fasilitas perbankan tersebut, daripada harus pergi ke bank untuk sekadar transfer atau cek saldo.
”Banyak waktu dan tenaga yang bisa dihemat, dibandingkan harus ke bank untuk melakukan transaksi yang sebenarnya sudah bisa kita lakukan via handphone atau smartphone kita,” ungkapnya.
Robi ardianto
(ars)