Hunian Terbuka Bernuansa Alam

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:29 WIB
Hunian Terbuka Bernuansa...
Hunian Terbuka Bernuansa Alam
A A A
Hunian berkonsep minimalis dan dekat dengan unsur alam di kawasan Taman Yasmin Bogor itu menjadi tempat tinggal pilihan Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar. Sejak dihuni pada awal 2013, Hermanto mengaku sangat betah tinggal di rumah tersebut bersama istri dan empat putrinya.

Akademisi yang juga menjabat Komisaris Bank BRI Syariah itu mengaku, sangat nyaman dengan rumah ini karena memiliki konsep dekat dengan alam. Mulai halaman rumah hingga bagian belakang memang dipenuhi banyak tanaman dan pohon.

“Di sini masih mendapatkan udara segar, ada suara air sungai mengalir. Jadi, suasananya untuk tempat tinggal sangat cocok,” ujar Hermanto. Menurut Hermanto, lokasi rumahnya sangat strategis sebab aksesnya ke kampus IPB untuk bekerja sangat mudah. Selain itu, jika ingin bepergian ke Jakarta pun mudah karena dekat dengan jalan tol. “Sebelumnya saya juga tinggal di dekat sini. Jadi memang sudah cocok dan nyaman dengan daerah ini,” ungkapnya. Hunian seluas 600 meter persegi ini memiliki banyak jendela.

Elemen tersebut sengaja dibuat oleh Hermanto agar seisi ruangan rumah mendapatkan angin sejuk dan alami. “Kami jarang sekali menggunakan AC. Angin yang datang dari Gunung Salak,” ujarnya. Suasana alam juga terlihat dari banyaknya burung yang berdatangan setiap pagi dan sore hari. Ditambah pemandangan dari Gunung Salak, membuat rumah yang berdiri di atas tanah seluas 800 meter persegi ini kian terlihat indah. “Teman-teman saya bilang, kalau datang ke rumah ini serasa di vila,” katanya.

Ruang favorit Hermanto adalah ruang keluarga. Di sanalah ia banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Misalnya untuk menonton bersama dan bersenda gurau. “Ruangan ini juga menjadi ruang paling sehat karena ada cahaya dari luar langsung dan pantulan sinar matahari dari kolam renang,” ungkapnya.

Dari ruang keluarga ini, Hermanto bisa mengontrol berbagai kegiatan di ruangan lain. Ruang favorit lain si empunya rumah adalah ruang kerja. Di tempat itu, Hermanto biasa menghabiskan waktu untuk menuangkan ideide, pikiran, hingga rapat bersama teman kerja. Interior rumah yang digunakan banyak mengandung unsur kayu dan berwarna cokelat. Sentuhan itu sengaja dikonsepi sang istri bersama arsitekturnya. Selain itu, toilet rumah cukup unik dengan adanya kursi duduk untuk wudu.

“Itu terinspirasi saat kami berjalan ke Mekkah. Memang cukup memudahkan juga untuk beraktivitas wudu,” katanya. Di lantai dua rumah terdapat beberapa kamar anak, sedangkan kamar tidur utama berada di lantai satu. Tidak kalah penting, untuk mendukung aktivitas olahraganya, Hermanto membuat kolam renang. “Memang ukurannya tidak besar, tetapi semua sudah dikonsepi oleh arsitek hingga soal perhitungan debit airnya,” ujar dia.

Makna rumah bagi Hermanto adalah sebuah tempat untuk membangun karakter keluarga, terutama anak. “Bagi saya, rumah adalah pusat interaksi dengan keluarga. Jadi, kalau rumah tidak nyaman maka komunikasi dengan anak juga tidak baik,” ungkapnya. Meskipun begitu, Hermanto menambahkan bahwa kenyamanan rumah bukan tergantung pada luas melainkan dari penataannya.

“Keluarga harus merasakan suasana homey agar betah,” katanya. Menurut Hermanto, rumah ini sekaligus menjadi bukti persembahan cintanya kepada sang istri, yang diberikan tepat pada ulang tahunnya.

Dina angelina
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)