Terminal Bayangan Mulai Bermunculan

Jum'at, 03 Juli 2015 - 08:48 WIB
Terminal Bayangan Mulai...
Terminal Bayangan Mulai Bermunculan
A A A
JAKARTA - Menjelang arus mudik, sejumlah jalanan di Jakarta Barat mulai dipenuhi terminal bayangan. Kemacetan tak terhindarkan lantaran sejumlah jalan raya termakan oleh bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang terparkir.

Ada empat lokasi yang kerap dijadikan pemberhentian bus yakni Jalan Daan Mogot, Jalan Raya Kembangan, Jalan Kapuk-Kamal, dan yang terparah sepanjang Jalan Latumenten. Keberadaan terminal bayangan ini sudah menjadi rutinitas setiap musim mudik. Para pengurus PO bus pun tak segan membayar sejumlah uang kepada oknum demi kelancaran usaha tersebut.

Selain itu, bus enggan berlama- lama di terminal karena bus harus bersaing dengan PO lain yang sejurusan. Alasan para sopir, kondisi terminal tak lagi representatif. Di samping banyak calo, beberapa terminal juga sempit sehingga tak mampu menampung bus. Amirudin, 33, penumpang di PO agen di Jalan Latumenten, mengaku lebih senang menunggu bus di PO agen dibandingkan terminal. Selain karena tidak ada calo, menunggu bus di PO sangatlah nyaman.

”Kalau di sini (PO), kursinya bagus, tempat tunggunya enggak kepanasan dan enggak banjir. Enggak sempit- sempitan kalau banyak penumpang,” ucap pria asal Semarang, Jawa Tengah ini kemarin. Berbeda dengan Hasan, 35, saat ditemui di Terminal Kalideres. Dia memilih mencari bus di terminal dibandingkan di PO. Selain karena lebih variatif dalam memilih angkutan, kondisi terminal juga saat ini sangat baik dibandingkan tahun lalu. ”Paling ruang tunggunya saja yang kurang nyaman,” ucapnya.

Kepala pengurus agen PO Laju Prima di kawasan Latumenten, Mardi, 48, mengaku sadar telahmenyalahiaturanlalulintas dan jalan raya. Namun, di sisi lain keberadaan terminal bayangan menjadi pemasukan bagi pihak lain. ”Pokoknya ada banyak yang minta (uang) dari segala macam oknum. Itu yang bikin usaha kami lancar,” katanya. Kepala Terminal Kalideres Djoko Sukarno membantah jika dikatakan terminal ini banyak calo bertebaran.

Petugas yang ada justru memakai kartu identitas dan seragam. ”Mereka itu resmi dan orang pengurus. Saya jamin mereka tidak akan memaksa penumpang bila ingin naik angkutan,” ujarnya. Meski PO agen sudah beroperasi di Terminal Kalideres, masih banyak PO yang membuka di luar terminal. Dia menyarankan masyarakat tetap naik angkutan di terminal.

”Di sini kami jamin keselamatan dan keamanan masyarakat. Bus yang dari terminal sangat layak untuk jalan. Kalau ada yang nakal, pasti kita tindak, seperti tilang atau bahkan kita usir dari terminal,” ungkapnya. KasatLantasWilayahJakarta Barat AKBP Ipung Purnomo mengatakan, keberadaan bus di beberapa jalan yang dijadikan terminal bayangan kerap menimbulkan kemacetan.

Alasannya, daya tampungterminalyang ada belum mencukupi. ”Mereka itu hanya sebentar, paling hanya menaikkan dan menurunkan penumpang. Kalau lama dan mengganggu jalan, pasti akan kami tindak,” ucapnya. Berbagai persiapan terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk menghadapi arus mudik, termasuk lonjakan penumpang ke luar kota dari Terminal Bekasi di Jalan Juanda, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. ”Kami siagakan 500 armada angkutan khusus mudik Lebaran,” kata Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi Budiman.

Pihaknya juga menyiapkan 350 bus cadangan dan bantuan. Dia mengimbau masyarakat untuk membeli tiket resmi dari agen pembelian tiket yang ada di Terminal Induk Kota Bekasi. Seluruh tiket bus keberangkatan mudik wajib berstempel khusus. ”Ini untuk menekan praktik percaloan,” ucapnya.

Yan yusuf/ abdullah m surjaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0815 seconds (0.1#10.140)