Terlibat Perkelahian di Tol, Pejabat Pemkab Bogor Tewas
A
A
A
BOGOR - Seorang pejabat Pemkab Bogor Zuryawan Isvandiar Zoebir, 45, tewas setelah terlibat perkelahian dengan OL, 37, warga Jalan Bintaro Puspita Raya, Pesanggrahan, Jakarta selatan, Sabtu (27/6).
Perkelahian terjadi hanya gara-gara mereka saling serobot saat hendak memasuki Gerbang Tol Sentul Barat, Bogor Ring Road (Lingkar Bogor). Berdasar informasi yang diperoleh, peristiwa bermula saat mantan Kepala Bagian Hukum Pemkab Bogor ini, mengendarai mobil dinasnya, Toyota Rush F 1217 G, dari arah Sentul menuju Kedunghalang sekitar pukul 16.00 WIB.
Setibanya di Gerbang Tol Sentul Barat, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor ini berebut jalur dengan OL yang mengendarai Toyota Innova B 2084 SFJ. Ternyata ketegangan saat hendak masuk gerbang tol itu berlanjut ketika keduanya melintas jalan tol sepanjang 3 kilometer itu. Mereka terlibat kejar-kejaran dan saling salip.
Puncaknya, mereka memutuskan untuk berhenti di tepi jalan tol, tepatnya di bawah terowongan, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Saat itu juga keduanya adu mulut hingga terlibat baku hantam.Karena postur OL lebih besar, korban akhirnya tersungkur dan langsung tak sadarkan diri. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Mulia, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, namun nyawanya tidak tertolong.
Saat itu juga korban langsung dibawa ke rumah duka. Usai dari rumah duka, jenazah korban dibawa ke RS Azra. Namun, pihak rumah sakit menolak dengan alasan tidak mampu melakukan visum et repertum. Jenazah pun kemudian dirujuk ke RSUD Ciawi.
Sejumlah, rekan, dan kolega korban di lingkungan Pemkab Bogor mengaku kaget mengetahui kabar duka tersebut. ”Iya benar kang, Pak Sekdis (korban) meninggal tadi sore,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor Rahmat Sujana, Sabtu (27/6) sore.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bogor Kota AKP Hendrawan Agustinus Nugraha menuturkan, berdasarkan hasil penyidikan sementara, diduga keributan itu dipicu karena saling berebut jalur saat hendak masuk gerbang tol. ”Saat berebut jalur, ketegangan berlanjut hingga saling salip. Diduga, ada perkataan dari korban yang membuat OL marah,” ujarnya.
Korban dan pelaku adu mulut, saling dorong hingga baku hantam. Akibat perkelahian, korban terjatuh dan sadarkan diri. Tak lama, pengendara lain yang tengah melintas mencoba menolong korban. ”Usai perkelahian ada mobil PJR melintas. Lalu korban diangkat ke dalam mobil PJR. OL juga ikut membantu mengangkat korban dan ikut membawa korban ke RS Mulia,” paparnya.
Nahas, saat di perjalanan, nyawa korban tak tertolong. Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Belimbing IV Perumahan Vila Citra Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara. Pihak keluarga meminta jasad korban untuk divisum karena merasa ada kejanggalan dengan tewasnya korban.
”Korban divisum di RSUD Ciawi. Dari hasil visum luar sementara, ada luka sobek di dahi dan luka lebam di dada kiri korban,” ungkapnya. Jenazah kemarin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Adang Suptandar menyatakan, pihaknya bakal menyiapkan bantuan hukum terkait kejadian yang menimpa korban. ”Ya kita turut berduka, kita akan menyiapkan bantuan untuk mendampingi proses hukumnya, jika memang itu diperlukan,” ungkapnya.
Haryudi
Perkelahian terjadi hanya gara-gara mereka saling serobot saat hendak memasuki Gerbang Tol Sentul Barat, Bogor Ring Road (Lingkar Bogor). Berdasar informasi yang diperoleh, peristiwa bermula saat mantan Kepala Bagian Hukum Pemkab Bogor ini, mengendarai mobil dinasnya, Toyota Rush F 1217 G, dari arah Sentul menuju Kedunghalang sekitar pukul 16.00 WIB.
Setibanya di Gerbang Tol Sentul Barat, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor ini berebut jalur dengan OL yang mengendarai Toyota Innova B 2084 SFJ. Ternyata ketegangan saat hendak masuk gerbang tol itu berlanjut ketika keduanya melintas jalan tol sepanjang 3 kilometer itu. Mereka terlibat kejar-kejaran dan saling salip.
Puncaknya, mereka memutuskan untuk berhenti di tepi jalan tol, tepatnya di bawah terowongan, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Saat itu juga keduanya adu mulut hingga terlibat baku hantam.Karena postur OL lebih besar, korban akhirnya tersungkur dan langsung tak sadarkan diri. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Mulia, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, namun nyawanya tidak tertolong.
Saat itu juga korban langsung dibawa ke rumah duka. Usai dari rumah duka, jenazah korban dibawa ke RS Azra. Namun, pihak rumah sakit menolak dengan alasan tidak mampu melakukan visum et repertum. Jenazah pun kemudian dirujuk ke RSUD Ciawi.
Sejumlah, rekan, dan kolega korban di lingkungan Pemkab Bogor mengaku kaget mengetahui kabar duka tersebut. ”Iya benar kang, Pak Sekdis (korban) meninggal tadi sore,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor Rahmat Sujana, Sabtu (27/6) sore.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bogor Kota AKP Hendrawan Agustinus Nugraha menuturkan, berdasarkan hasil penyidikan sementara, diduga keributan itu dipicu karena saling berebut jalur saat hendak masuk gerbang tol. ”Saat berebut jalur, ketegangan berlanjut hingga saling salip. Diduga, ada perkataan dari korban yang membuat OL marah,” ujarnya.
Korban dan pelaku adu mulut, saling dorong hingga baku hantam. Akibat perkelahian, korban terjatuh dan sadarkan diri. Tak lama, pengendara lain yang tengah melintas mencoba menolong korban. ”Usai perkelahian ada mobil PJR melintas. Lalu korban diangkat ke dalam mobil PJR. OL juga ikut membantu mengangkat korban dan ikut membawa korban ke RS Mulia,” paparnya.
Nahas, saat di perjalanan, nyawa korban tak tertolong. Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Belimbing IV Perumahan Vila Citra Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara. Pihak keluarga meminta jasad korban untuk divisum karena merasa ada kejanggalan dengan tewasnya korban.
”Korban divisum di RSUD Ciawi. Dari hasil visum luar sementara, ada luka sobek di dahi dan luka lebam di dada kiri korban,” ungkapnya. Jenazah kemarin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Adang Suptandar menyatakan, pihaknya bakal menyiapkan bantuan hukum terkait kejadian yang menimpa korban. ”Ya kita turut berduka, kita akan menyiapkan bantuan untuk mendampingi proses hukumnya, jika memang itu diperlukan,” ungkapnya.
Haryudi
(ftr)