Menggapai Mimpi dengan Saling Menghormati

Sabtu, 27 Juni 2015 - 10:22 WIB
Menggapai Mimpi dengan Saling Menghormati
Menggapai Mimpi dengan Saling Menghormati
A A A
Multikultural menjadi aset yang mahal bagi Australia. Semua juga berjalan dengan aman dan tidak ada gangguan yang berarti karena ada pembelajaran dan proses multikultural.

Itulah yang menjadikan fondasi penting dalam pembangunan Australia. Multikultur itu berangkat dari pengungsi dan para pencari suaka. Dulu dan sekarang mereka datang ke Australia untuk mencari kehidupan yang lebih baik. ”Saya berangkat dari Amerika Latin. Bekerja keras di peternakan. Belajar bahasa Inggris. Berlanjut belajar di kampus.

Kini saya bisa menjadi Ketua Dewan Legislatif Parlemen Negara Bagian Victoria,” kata Telmo Languiller kepada KORAN SINDO di Melbourne kemarin. Languiller menceritakan tentang proses rekonsiliasi yang berjalan dalam dirinya dan masyarakat. Rekonsiliasi sangat dibutuhkan karena dia berasal dari budaya dan bahasa yang berbeda. ”Itulah yang meningkatkan hubungan antarwarga Australia,” katanya.

Terdapat beberapa kunci dalam multikulturalisme di Australia. Menurut Languiller, pertama adalah identitas, perasaan memiliki, pemahaman institusi dan sistem Australia. ”Apakah kita berada di dalam atau di luar Australia,” ujarnya. Dalam bulan Ramadan, seperti diungkapkan Bruce Atkinson, masyarakat Australia juga menghargai umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Semua kalangan masyarakat di Australia, khususnya Negara Bagian Victoria.

”Kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan komunitas Islam,” sebutnya. Victoria memiliki komisi yang menangani multikulturalisme. Komisi independen tersebut tidak di bawah pemerintah negara bagian, tetapi ditunjuk gubernur jenderal. ”Kita bekerja sama dengan berbagai komunitas,” kata Ross Alatsas, ketua Komisi Multikulturalisme Negara Bagian Victoria.

Penduduk Negara Bagian Victoria berasal dari beragam wilayah seperti Yunani, China, India, Turki, hingga Korea. Para pencari suaka dari Somalia hingga Irak juga tumbuh dan besar dalam masyarakat Australia. ”Meskipun beragam, tidak pernah terjadi konflik,” ungkap Alatsas yang aslinya berasal dari Yunani. Dalam pandangan Nicholas Reece, peneliti dari Pusat Kebijakan Publik Universitas Melbourne, multikulturalisme memiliki peranan penting di Australia.

”Semua datang dari mana pun. Itu juga yang menjadi penentu kesuksesan,” ucapnya. Menurut Padmi Sebastian, manajer Museum Imigrasi Melbourne, banyak orang datang ke Australia karena beragam alasan. Mulai dari krisis peperangan, bencana alam, hingga mencari kehidupan yang lebih baik. ”Imigran menjadi bagian penting di Australia,” katanya.

Laporan Wartawan KORAN SINDO
ANDIKA HENDRA M
AUSTRALIA
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6537 seconds (0.1#10.140)