Ibu dan Bayi Selamat setelah 5 Hari Pesawat Jatuh
A
A
A
Ini benar-benar mukjizat. Di Kolombia, seorang ibu dan bayi laki-lakinya yang berumur 5 bulan berhasil ditemukan selamat setelah pesawat Cessna yang mereka tumpangi jatuh jauh di pedalaman Kolombia akhir pekan lalu.
Selama lima hari, ibu muda bernama Maria Nelly Murillo, 18, dan anaknya Yudier Moreno harus bertahan hidup di hutan liar. Selain tidak memiliki perlengkapan yang memadai dan disulitkan dengan luka bakar, Murillo hanya bertekad untuk bertahan hidup. Dia nyaris tanpa harapan akan bisa ditemukan dan diselamatkan.
Hingga kemarin, Murillo belum bisa memberikan pernyataan karena masih dirawat di rumah sakit ternama Kolombia. Meski demikian, masyarakat Kolombia paham betul kondisi hutan tempat pesawat yang celaka itu sangatlah liar. Pihak keamanan Kolombia bahkan waswas akan adanya hewan buas saat melakukan pencarian dan penyelamatan.
Kepala Pasukan Udara Kolombia mengaku terperangah saat menemukan adanya penumpang yang masih bertahan hidup, Rabu (24/6). Dia bukan hanya kagum akan keajaiban yang membuat Murillo mampu selamat dari insiden pesawat kecil Cessna, tapi juga keajaiban Murillo mampu bertahan hidup di hutan.
Keduanya makan dan minum seadanya serta harus berhadapan dengan kondisi ekstrem hutan Kolombia. Selain itu, Murillo mengalami luka bakar di sebagian wajah, tangan, dan kakinya. Entah kekuatan apa yang membuat Murillo mampu bertahan dan selamat. Dia tetap tegar. Kekuatan itu, diakui sebagian anggota tim penyelamat, merupakan energi yang tidak bisa digambarkan.
Bahkan, disadari atau tidak, keyakinan Murillo untuk bertahan hidup berpengaruh terhadap anaknya yang masih kecil. Pesawat Cessna yang bermesin kembar itu jatuh di Provinsi Choco. Di dalam pesawat terdapat banyak ikan dan kelapa. Awalnya, Murillo dan sang pilot, Carlos Mario Ceballos, berniat membawa barang itu dari Kota Nuqui di Pantai Pasifik menuju Quibdo, ibu kota Choco.
Nahas, misi itu gagal total. Pihak pengoperasian penerbangan pesawat sipil Kolombia menyatakan Cessna hilang dari layar radar sekitar 20 menit sejak lepas landas. Evakuasi tak bisa mudah dilakukan karena medan yang sulit. Setelah menemukan bagian depan Cessna, tim penyelamat mulai terjun ke hutan.
Saat itu mereka tidak memiliki harapan apa pun. Apalagi, pilot pesawat ditemukan tewas di dalam kokpit. Selama beberapa jam, tim penyelamat bingung karena tidak menemukan jasad penumpang. Padahal di dalam data penerbangan, tercatat ada tiga orang di pesawat itu. Dua penumpang, yakni Murillo dan anaknya, tidak meninggalkan jejak apa pun sehingga tim menduga mereka juga tewas.
Namun lokasi tewas keduanya di sekitar hutan. Di tengah kebingungan itu, Kolonel Hector Carrascal menatapi pintu pesawat yang terbuka. Harapan mulai berkembang kembali. Mereka yakin Murillo dan anaknya mampu keluar dari pesawat dan mungkin pindah menuju area yang lain. ”Pintu itu bisa saja terbuka karena benturan, tapi juga bisa saja dibuka penumpang dari dalam,” kata Carrascal seperti dikutip BBC kemarin.
”Tapi saat itulah kami mulai khawatir. Kami tidak mendapatkan tanda apa yang terjadi pada mereka. Mereka bisa saja tersesat di dalam hutan saat berupaya bertahan hidup atau mereka bisa saja sudah meninggal,” sambungnya. Sejurus kemudian, mereka menemukan kelapa yang baru dibelah tak jauh pesawat.
Flip flop juga tersebar menuntun para penyelamat ke area lain di dalam hutan. Selain itu, mereka menemukan sertifikat bayi di dekat pohon. Dugaan pun muncul bahwa Murillo sengaja meninggalkan jejak. Dia berharap jika ada orang yang menemukan tanda itu mereka bisa menyelamatkannya.
Di hari kelima, tim pencari dan penyelamat berhasil menemukan Murillo beserta anaknya di tepi sungai. Lokasinya sekitar 500 meter dari tempat Cessna jatuh. ”Ini merupakan sebuah keajaiban. Hutan ini sangat liar,” tandas Carrascal.
MUH SHAMIL
Jakarta
Selama lima hari, ibu muda bernama Maria Nelly Murillo, 18, dan anaknya Yudier Moreno harus bertahan hidup di hutan liar. Selain tidak memiliki perlengkapan yang memadai dan disulitkan dengan luka bakar, Murillo hanya bertekad untuk bertahan hidup. Dia nyaris tanpa harapan akan bisa ditemukan dan diselamatkan.
Hingga kemarin, Murillo belum bisa memberikan pernyataan karena masih dirawat di rumah sakit ternama Kolombia. Meski demikian, masyarakat Kolombia paham betul kondisi hutan tempat pesawat yang celaka itu sangatlah liar. Pihak keamanan Kolombia bahkan waswas akan adanya hewan buas saat melakukan pencarian dan penyelamatan.
Kepala Pasukan Udara Kolombia mengaku terperangah saat menemukan adanya penumpang yang masih bertahan hidup, Rabu (24/6). Dia bukan hanya kagum akan keajaiban yang membuat Murillo mampu selamat dari insiden pesawat kecil Cessna, tapi juga keajaiban Murillo mampu bertahan hidup di hutan.
Keduanya makan dan minum seadanya serta harus berhadapan dengan kondisi ekstrem hutan Kolombia. Selain itu, Murillo mengalami luka bakar di sebagian wajah, tangan, dan kakinya. Entah kekuatan apa yang membuat Murillo mampu bertahan dan selamat. Dia tetap tegar. Kekuatan itu, diakui sebagian anggota tim penyelamat, merupakan energi yang tidak bisa digambarkan.
Bahkan, disadari atau tidak, keyakinan Murillo untuk bertahan hidup berpengaruh terhadap anaknya yang masih kecil. Pesawat Cessna yang bermesin kembar itu jatuh di Provinsi Choco. Di dalam pesawat terdapat banyak ikan dan kelapa. Awalnya, Murillo dan sang pilot, Carlos Mario Ceballos, berniat membawa barang itu dari Kota Nuqui di Pantai Pasifik menuju Quibdo, ibu kota Choco.
Nahas, misi itu gagal total. Pihak pengoperasian penerbangan pesawat sipil Kolombia menyatakan Cessna hilang dari layar radar sekitar 20 menit sejak lepas landas. Evakuasi tak bisa mudah dilakukan karena medan yang sulit. Setelah menemukan bagian depan Cessna, tim penyelamat mulai terjun ke hutan.
Saat itu mereka tidak memiliki harapan apa pun. Apalagi, pilot pesawat ditemukan tewas di dalam kokpit. Selama beberapa jam, tim penyelamat bingung karena tidak menemukan jasad penumpang. Padahal di dalam data penerbangan, tercatat ada tiga orang di pesawat itu. Dua penumpang, yakni Murillo dan anaknya, tidak meninggalkan jejak apa pun sehingga tim menduga mereka juga tewas.
Namun lokasi tewas keduanya di sekitar hutan. Di tengah kebingungan itu, Kolonel Hector Carrascal menatapi pintu pesawat yang terbuka. Harapan mulai berkembang kembali. Mereka yakin Murillo dan anaknya mampu keluar dari pesawat dan mungkin pindah menuju area yang lain. ”Pintu itu bisa saja terbuka karena benturan, tapi juga bisa saja dibuka penumpang dari dalam,” kata Carrascal seperti dikutip BBC kemarin.
”Tapi saat itulah kami mulai khawatir. Kami tidak mendapatkan tanda apa yang terjadi pada mereka. Mereka bisa saja tersesat di dalam hutan saat berupaya bertahan hidup atau mereka bisa saja sudah meninggal,” sambungnya. Sejurus kemudian, mereka menemukan kelapa yang baru dibelah tak jauh pesawat.
Flip flop juga tersebar menuntun para penyelamat ke area lain di dalam hutan. Selain itu, mereka menemukan sertifikat bayi di dekat pohon. Dugaan pun muncul bahwa Murillo sengaja meninggalkan jejak. Dia berharap jika ada orang yang menemukan tanda itu mereka bisa menyelamatkannya.
Di hari kelima, tim pencari dan penyelamat berhasil menemukan Murillo beserta anaknya di tepi sungai. Lokasinya sekitar 500 meter dari tempat Cessna jatuh. ”Ini merupakan sebuah keajaiban. Hutan ini sangat liar,” tandas Carrascal.
MUH SHAMIL
Jakarta
(bbg)