Alumni Hukum UI Siap Kawal Seleksi Capim KPK
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia menyatakan siap mengawal proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga tahap akhir.
Langkah ini dilakukan agar proses seleksi yang sedang digelar bisa menghasilkan caloncalon pemimpin KPK terbaik. Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FHUI) Melli Darsa mengatakan, organisasinya akan mengawal proses pemilihan komisioner lembaga antikorupsi ini agar terbebas dari pengaruh politik, uang, atau pengaruh negatif lain.
”Ini merupakan komitmen Iluni FHUI pada upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,” kata Melli di Jakarta kemarin. Melli mengatakan, Iluni FHUI akan ikut mengawal mulai dari tahap seleksi di panitia seleksi hingga uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test ) di DPR. Iluni FHUI, ujarnya, menyambut baik komposisi panitia seleksi (pansel) yang dinilai terdiri atas orang-orang yang berkualifikasi tinggi.
”Kami banyak menaruh harapan pansel dapat melaksanakan tugasnya bebas dari campur tangan siapa pun,” kata Melli. Meski demikian, untuk mencari calon pimpinan KPK yang terbaik tidak cukup jika tugas itu hanya dibebankan kepada pansel. Pihak lain perlu ikut mengawal proses agar seleksinya dapat berjalan terbuka, jujur, dan kredibel sehingga bisa menghasilkan calon terbaik.
”Iluni FHUI berpandangan bahwa proses yang kredibel akan memberikan pelajaran, pengalaman, dan harapan berharga kepada semua pihak, khususnya masyarakat. Sebaliknya proses yang terkontaminasi kepentingan politik, golongan, atau uang akan menciptakan kemarahan publik,” tutur Melli. Iluni FHUI, sebagai wadah para alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia, berharap dari proses yang sedang berlangsung akan membentuk KPK yang kembali berani memberantas korupsi sambil menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan kepentingan rakyat.
”Iluni FHUI berencana untuk mengawal fit and proper test di DPR dari dekat. Kami juga membuka akses kepada para calon, media massa, atau masyarakat untuk menyampaikan informasi aktivitas yang bisa mengganggu kualitas berjalannyadanhasil fitandpropertest itu. Singkatnya, Iluni FHUI bersedia menjadi corong dari dan kepada masyarakat mengenai proses ini,” ujar Melli.
Sebelumnya, Ketua Panitia Seleksi Capim KPK Destry Damayanti mengatakan, saat ini pansel telah menerima 234 namacalonyangtercatatdisekretariat. Dari jumlah tersebut, 54% belum melengkapi persyaratan administrasi. ”Dengan demikian, Pansel berharap peserta yang belum melengkapi administrasinya dapatsegera melengkapi. Bagi yangbelummendaftar bisa segera mendaftar dengan melengkapi seluruh persyaratan administrasi,” katanya.
Pansel Capim KPK akan mengumumkan hasil seleksi administrasi sehari setelah penutupan pendaftaran atau pada 4 Juli 2015. Selanjutnya secara berturut- turut panitia akan membuka tanggapan masyarakat kepada para calon yang namanya diumumkan ke publik pada 4 Juli- 3 Agustus 2015.
Setelah itu para calon diharuskan menyerahkan makalah tentang diri dan kompetensi pada 8 Juli dilanjutkan dengan pengumuman hasil penilaian makalah 15 Juli. Tes assessment dilakukan pada 27- 28 Juli dan pengumuman daftar pendek calon pimpinan KPK pada 12 Agustus 2015.
Hasyim ashari
Langkah ini dilakukan agar proses seleksi yang sedang digelar bisa menghasilkan caloncalon pemimpin KPK terbaik. Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FHUI) Melli Darsa mengatakan, organisasinya akan mengawal proses pemilihan komisioner lembaga antikorupsi ini agar terbebas dari pengaruh politik, uang, atau pengaruh negatif lain.
”Ini merupakan komitmen Iluni FHUI pada upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,” kata Melli di Jakarta kemarin. Melli mengatakan, Iluni FHUI akan ikut mengawal mulai dari tahap seleksi di panitia seleksi hingga uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test ) di DPR. Iluni FHUI, ujarnya, menyambut baik komposisi panitia seleksi (pansel) yang dinilai terdiri atas orang-orang yang berkualifikasi tinggi.
”Kami banyak menaruh harapan pansel dapat melaksanakan tugasnya bebas dari campur tangan siapa pun,” kata Melli. Meski demikian, untuk mencari calon pimpinan KPK yang terbaik tidak cukup jika tugas itu hanya dibebankan kepada pansel. Pihak lain perlu ikut mengawal proses agar seleksinya dapat berjalan terbuka, jujur, dan kredibel sehingga bisa menghasilkan calon terbaik.
”Iluni FHUI berpandangan bahwa proses yang kredibel akan memberikan pelajaran, pengalaman, dan harapan berharga kepada semua pihak, khususnya masyarakat. Sebaliknya proses yang terkontaminasi kepentingan politik, golongan, atau uang akan menciptakan kemarahan publik,” tutur Melli. Iluni FHUI, sebagai wadah para alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia, berharap dari proses yang sedang berlangsung akan membentuk KPK yang kembali berani memberantas korupsi sambil menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan kepentingan rakyat.
”Iluni FHUI berencana untuk mengawal fit and proper test di DPR dari dekat. Kami juga membuka akses kepada para calon, media massa, atau masyarakat untuk menyampaikan informasi aktivitas yang bisa mengganggu kualitas berjalannyadanhasil fitandpropertest itu. Singkatnya, Iluni FHUI bersedia menjadi corong dari dan kepada masyarakat mengenai proses ini,” ujar Melli.
Sebelumnya, Ketua Panitia Seleksi Capim KPK Destry Damayanti mengatakan, saat ini pansel telah menerima 234 namacalonyangtercatatdisekretariat. Dari jumlah tersebut, 54% belum melengkapi persyaratan administrasi. ”Dengan demikian, Pansel berharap peserta yang belum melengkapi administrasinya dapatsegera melengkapi. Bagi yangbelummendaftar bisa segera mendaftar dengan melengkapi seluruh persyaratan administrasi,” katanya.
Pansel Capim KPK akan mengumumkan hasil seleksi administrasi sehari setelah penutupan pendaftaran atau pada 4 Juli 2015. Selanjutnya secara berturut- turut panitia akan membuka tanggapan masyarakat kepada para calon yang namanya diumumkan ke publik pada 4 Juli- 3 Agustus 2015.
Setelah itu para calon diharuskan menyerahkan makalah tentang diri dan kompetensi pada 8 Juli dilanjutkan dengan pengumuman hasil penilaian makalah 15 Juli. Tes assessment dilakukan pada 27- 28 Juli dan pengumuman daftar pendek calon pimpinan KPK pada 12 Agustus 2015.
Hasyim ashari
(bbg)