Tawuran Jelang Sahur Makin Tak Terkendali

Kamis, 25 Juni 2015 - 10:17 WIB
Tawuran Jelang Sahur Makin Tak Terkendali
Tawuran Jelang Sahur Makin Tak Terkendali
A A A
JAKARTA - Tawuran kembali pecah di sejumlah wilayah Jabodetabek kemarin. Meski tak ada catatankorbanlukaataumeninggal dunia, bentrokan massal itu mengusik rasa tenang masyarakat. Warga terus dihantui perasaan cemas dan tak aman.

Keadaan ini makin memprihatinkan karena aparat kepolisian sulit melakukan penanganan. Tawuran antarwarga terjadi di kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, jelang sahur atau sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin. Ditengarai akibat saling ejek, dua kelompok pemuda terlibat aksi saling lempar batu dan botol-botol minuman. Mencegah bentrokan berlanjut ke baku hantam, warga melaporkan kejadian jelang sahur itu ke polisi.

”Sebanyak 17 pemuda telah diamankan dan menjalani pemeriksaan. Tawuran berhasil kita redam,” kata anggota Polsek Cilincing Iptu Agus di Jakarta kemarin. Dia memastikan tidak ada korban dalam aksi tawuran itu. Dalam catatan Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, setidaknya terjadi empat aksi tawuran di Jakarta dan sekitarnya. Selain di Cilincing, sekitar pukul 04.13 WIB terjadi tawuran antarpemuda di kawasan Exit Tol Kodam Cawang, Jakarta Timur.

Peristiwa serupa juga berlangsung di Jalan Kemandoran, Jakarta Barat. Dua kelompok pemuda saling serang saat berpapasan memasuki waktu sahur. Tawuran antarpemuda juga terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan. Puluhan remaja yang keliling menyerukan sahur justru terlibat tawuran. Muncul dugaan dua kubu itu sudah mempersiapkan diri karena sebagian di antara mereka diketahui membawa senjata tajam, antara lain samurai, gergaji, dan gir.

Sederet kasus tawuran itu semakin memperpanjang daftar bentrokan kelompok di Ibu Kota. Sepekan pelaksanaan Ramadan ini, aksi-aksi tawuran menjelang waktu sahur marak terjadi. Pada Minggu lalu (21/ 6), terjadi tawuran di Kelurahan Parigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel); Jatinegara, Jakarta Timur; Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, dan di depan Pomad, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, polisi melakukan antisipasi dengan menggandeng Pemprov DKI Jakarta dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida). Dalam komunikasi tersebut, ada empat hal yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. ”Yakni curas (pencurian dengan kekerasan), curat (pencurian dengan pemberatan), tawuran, dan aksi kekerasan yang dilakukan kelompok-kelompok tertentu,” katanya.

Tito mengakui tawuran warga menjadi permasalahan yang mendapat atensi lebih. Polisi, kata dia, akan melakukan pendekatan- pendekatan persuasif dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat. ”Selain itu pengamanan akan ditingkatkan di tempat-tempat yang dianggap rawan tawuran warga,” ujarnya. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengimbau seluruh lapisan masyarakat berperan aktif untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antarwarga.

Masyarakat bisa menggalakkan lagi sistemkeamananlingkungan (siskamling) demi menciptakan rasa aman dan nyaman. Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Edi Hasibuan mengingatkan, pendekatan kepada masyarakat memang mutlak dilakukan polisi untuk menekan angka tawuran. Meski demikian polisi juga tak boleh lupa untuk menindak tegas para provokator tawuran.

”Selain itu perlu dibangun posko-posko di lokasi rawan tawuran sehingga, dengan adanya petugas, tawuran atau bahan tindak kejahatan lain bisa dicegah,” katanya. Pengamat sosial budaya dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menjelaskan, peran pemerintah sangat vital dalam mengatasi tawuran.

Pemerintah bertanggung jawab di hulu melalui pengaturan tata ruang kota yang mampu mewadahi energi-energi produktif ini. ”Misalnya membuat kebijakan ekonomi yang berpihak bagi kalangan produktif, yang tidak semuanya mengecap pendidikan tinggi yang menjadi prasyarat untuk memperoleh pekerjaan,” katanya.

Helmi syarif/ r ratna purnama/ bima setiyadi/ yan yusuf/okezone
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6158 seconds (0.1#10.140)