Generasi Muda Diingatkan Bahaya Radikalisme
A
A
A
JAKARTA - Maraknya penyebaran paham radikal di kalangan generasi muda mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk dari kalangan selebriti. Penyebaran paham tersebut semakin masif dilakukan melalui dunia maya.
Aktor sinetron Ida Ayu Kade Devie menilai pengetahuan akan bahaya radikalisme dan terorisme kepada generasi muda sangat kurang dan belum merata. Maka itu, dirinya mendukung upaya pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara terus-menerus menggaungkan perdamaian di dunia maya.
"Kalau generasi penerus bangsa ini sudah didoktrin sedemikian rupa mau jadi apa negara kita nanti,” ujar Ida dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Selasa (23/6/2015).
Wanita cantik sejak tahun 2004 lalu menjadi host di Kejurnas Speed Offroad ini mengingatkan ancaman radikalisme dan terorisme sangat membahayakan keutuhan negara. Maka itu, menurutnya radikalisme dan terorisme harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
"Intinya jangan diberi kesempatan paham radikal dan terorisme tumbuh di sini demi terciptanya perdamaian dan ketentraman. Siapa sih yang tidak ingin hidup damai dan tentram," ucapnya.
Secara terpisah mantan pembalap nasional Indonesia, Ananda Mikola menganggap perdamaian adalah kunci bagi Indonesia untuk melanjutkan perdamaian. Misalnya dalam bidang olahraga, Indonesia bisa kembali dipercaya menggelar event dunia.
“Bila paham itu masih ada, tentu perdamaian itu akan sulit diwujudkan. Kita harus bersatu mendukung pemerintah dalam upaya menciptakan perdamaian ini,” tukas Nanda.
Aktor sinetron Ida Ayu Kade Devie menilai pengetahuan akan bahaya radikalisme dan terorisme kepada generasi muda sangat kurang dan belum merata. Maka itu, dirinya mendukung upaya pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara terus-menerus menggaungkan perdamaian di dunia maya.
"Kalau generasi penerus bangsa ini sudah didoktrin sedemikian rupa mau jadi apa negara kita nanti,” ujar Ida dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Selasa (23/6/2015).
Wanita cantik sejak tahun 2004 lalu menjadi host di Kejurnas Speed Offroad ini mengingatkan ancaman radikalisme dan terorisme sangat membahayakan keutuhan negara. Maka itu, menurutnya radikalisme dan terorisme harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
"Intinya jangan diberi kesempatan paham radikal dan terorisme tumbuh di sini demi terciptanya perdamaian dan ketentraman. Siapa sih yang tidak ingin hidup damai dan tentram," ucapnya.
Secara terpisah mantan pembalap nasional Indonesia, Ananda Mikola menganggap perdamaian adalah kunci bagi Indonesia untuk melanjutkan perdamaian. Misalnya dalam bidang olahraga, Indonesia bisa kembali dipercaya menggelar event dunia.
“Bila paham itu masih ada, tentu perdamaian itu akan sulit diwujudkan. Kita harus bersatu mendukung pemerintah dalam upaya menciptakan perdamaian ini,” tukas Nanda.
(kur)