TNI AL Tambah Kapal Penyapu Ranjau

Selasa, 23 Juni 2015 - 09:31 WIB
TNI AL Tambah Kapal Penyapu Ranjau
TNI AL Tambah Kapal Penyapu Ranjau
A A A
JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) berencana menambah dua kapal penyapu ranjau baru. Langkah tersebut untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam menghadapi ancaman ranjau pintar yang dilengkapi teknologi modern.

”Ya kan teknologi terus bertambah maju. Kita nggak boleh ketinggalansamaancaman,” ujarKepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi kemarin. Mantan kasum TNI ini berharap nantinya kapal penyapu ranjau yang dibeli memiliki teknologi yang lebih canggih dari yang ada saat ini, mengingat perkembangan teknologi ranjau yang semakin modern karena bisa dikendalikan dari jarak jauh. ”Harapannya sekelas yang lalu, tapi lebih canggih.

Caranya itu, kalau dulu kan mungkin burem-burem dalam jarak tertentu. Sekarang mungkin lebih jelas. Ranjaunya kan ada yang smart juga,”ujarnya. Ademengaku, pihaknya akan membuka tender pengadaan kapal penyapu ranjau yang baru tersebut. Tender itu dapat pula diikuti oleh industri galangan kapal dalam negeri maupun luar negeri seperti Prancis. ”Ya, nanti kita tender,” ucapnya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir membenarkan rencana pengadaan dua kapal penyapu ranjau tersebut. Menurut Manahan, kajian terhadap kapal tersebut sudah dilakukan oleh asisten Operasi dan Asisten Perencanaan dan Organisasi (Asrena) KSAL.

”Iya pastilah (penambahan) sudah ada rencana. Staf operasi sama Asrena yang mengkaji. Mereka yang mengkaji dan mencari apa yang kita inginkan. Bagaimana kebutuhannya, situasi kemajuan teknologi sekarang apa, kita kan mengimbangi teknologi, biar tidak ketinggalan,” katanya. Manahan mengaku, pengadaan dua kapal penyapu ranjau ini memang sudah masuk dalam agenda minimum essential force (MEF).

Keberadaannya sangat penting karena mampu menghambat kapal selam musuh dan menghalau serangan. ”Iya bisa, siapa saja bisa dihambat. Sebenarnya perang paling murah dan mudah itu main ranjau, sebab ada yang mencari, ada yang menyerang, ada yang menyebar (ranjau),” katanya. Apalagi, ranjau merupakan senjata yang murah namun sulit untuk dicari.

Belum lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga muncul ranjau pintar. ”Kita harus lihat ranjau sekarang model apa. Sekarang kan ranjau pintar, bisa di-remote (digerakkan). Jadi, kita harus bisa menghadapi, meski ranjau itu ada konvensinya tidak sembarang main ranjau. Negara mana pun, tidak bisa seenaknya. Tapi kalau sudah perang habis-habisan, semua melanggar aturan,” ucapnya.

Sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4588 seconds (0.1#10.140)