Laporan Kerja Menteri Bisa Jadi Parameter Evaluasi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terbuka telah meminta kepada para menterinya di Kabinet Kerja untuk menyampaikan laporan kerja dalam enam bulan pemerintahannya.
Hal itu dinilai sebagai sinyal kuat bahwa dalam waktu satu tahun atau setidaknya setelah Lebaran, Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. ”Presidenmenilaiwaktuenam bulan pemerintahannya belum berjalan sebagaimana yang diinginkannya, sehingga Presiden mencoba memacu kerja kabinet.
Laporan yang diinginkan Presiden merupakan perwujudan tanggung jawab Presiden atas kabinet yang disusunnya dan itu bisa menjadi parameter evaluasi,” kata Direktur Eksekutif Political Communication (PolcoMM) Institute Heri Budianto kepada KORAN SINDO kemarin. Menurut dia, meski Presiden tidak secara langsung mengatakan akan mengambil tindakan setelah melalukan evaluasi atas laporan kerja para menterinya, hal itu merupakan sinyal tegas dari presiden atas pertanggungjawabannya.
”Menurut saya, ini merupakan upaya presiden mengukur kerja dan kinerja menterinya. Hal itu menunjukkan bahwa Presiden akan melihat secara keseluruhanapayang sudah dilakukan para menterinya. Apabila Presiden melakukanevaluasimakaituakanmengarah ke reshuffle,” paparnya.
Pengamatkomunikasipolitik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio juga menilai langkah Presiden Jokowi tersebut merupakan sinyal kuat bakal adanya reshuffle. ”Laporan kinerja ini bisa jadi warning bagi menteri yang minim prestasi dan tidak mampu membuat program kerja nyata,” katanya.
Rahmat sahid
Hal itu dinilai sebagai sinyal kuat bahwa dalam waktu satu tahun atau setidaknya setelah Lebaran, Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. ”Presidenmenilaiwaktuenam bulan pemerintahannya belum berjalan sebagaimana yang diinginkannya, sehingga Presiden mencoba memacu kerja kabinet.
Laporan yang diinginkan Presiden merupakan perwujudan tanggung jawab Presiden atas kabinet yang disusunnya dan itu bisa menjadi parameter evaluasi,” kata Direktur Eksekutif Political Communication (PolcoMM) Institute Heri Budianto kepada KORAN SINDO kemarin. Menurut dia, meski Presiden tidak secara langsung mengatakan akan mengambil tindakan setelah melalukan evaluasi atas laporan kerja para menterinya, hal itu merupakan sinyal tegas dari presiden atas pertanggungjawabannya.
”Menurut saya, ini merupakan upaya presiden mengukur kerja dan kinerja menterinya. Hal itu menunjukkan bahwa Presiden akan melihat secara keseluruhanapayang sudah dilakukan para menterinya. Apabila Presiden melakukanevaluasimakaituakanmengarah ke reshuffle,” paparnya.
Pengamatkomunikasipolitik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio juga menilai langkah Presiden Jokowi tersebut merupakan sinyal kuat bakal adanya reshuffle. ”Laporan kinerja ini bisa jadi warning bagi menteri yang minim prestasi dan tidak mampu membuat program kerja nyata,” katanya.
Rahmat sahid
(bbg)